33[]

2.1K 70 2
                                    

jangan lupa tinggalkan jejak senggkuu

                      Happy Reading

Revanya sudah sadar dari pingsannya tadi akibat tembakan Davin

ia berusaha memegang lehernya ngilu,walau dengan kondisi tangan yang di borgol"bener bener brengsek tuh cowok"makinya kesal karena melihat kondisinya sekarang,ia jadi susah bergerak jika begini

tapi yang namanya Revanya,ia tidak akan mudah menyerah begitu saja
ia berusaha bangkit dengan sekuat tenaga untuk duduk,lalu mulai menurunkan kakinya ke lantai
Revanya mulai berdiri dan dengan terpaksa ia melompat lompat untuk berjalan mendekati jendela

ia bernafas lega setelah penuh perjuangan nya dengan drama melompat lompatnya akhirnya ia bisa berdiri didepan jendela
lalu ia membuka tirai jendela,dan detik berikutnya ekspresi mukanya berubah masam
ternyata ini berada di lantai 3, sebenarnya ia tidak masalah jika harus melompat dari ketinggian ini,tapi yang masalah nya adalah kondisi tangan dan kakinya yang sama sama di borgol

"Davin anjing anjing anjing!"makinya lahi bertubi tubi,ia benar benar kesal dan begitu tidak menyangka jika Davin akan melakukan ini kepadanya,apalagi dengan kurang ajarnya Davin malah menciumnya

"kalo tau Galen bisa mati lo!"ancamnya dengan yakin,tapi lalu tiba tiba ia teringat bahwa ia melakukan ini diam diam dari Galen,apakah Galen mengetahui nya jika ia disekap oleh Davin?Revanya jadi menyesal jika sudah begini
tapi bagaimana pun juga ini adalah kesalahan nya karena bertindak gegabah dan ceroboh,dan ia harus bisa menyelesaikannya dengan caranya sendiri juga

lalu tiba tiba ada yang membuka kunci pintu dan membukanya,ternyata Davin lah yang datang

"eh sayang,udah bangun?"tanya Davin yang membuat Revanya semakin kesal mendengarnya

Revanya hanya melengos dan berdecak lalu berkata"najis"yang ia yakin bahwa Davin pasti mendengarnya

tapi ternyata Davin hanya terkekeh lalu berkata"kamu makan ya sekarang"
sembari mengangkat sebuah piring ditangan nya lalu menaruhnya diatas meja

"sini aku bantu jalan"baru saja Davin akan menghampirinya,ia sudah menolaknya mentah mentah

"gue bisa sendiri"

Davin mengangkat satu alisnya sembari terus menatap Revanya"serius bisa?"

"mau lompat lompat kaya tadi?"pertanyaan Davin mampu membuat Revanya panik dan malu bagaimana Davin bisa mengetahuinya

"lo pasang cctv ya disini?"selidik Revanya

"jelas dong,supaya gue bisa ngawasin lo terus 24 jam,takut kalo lo kabur nanti,ya meskipun itu gak akan mungkin terjadi"tutur Davin sembari tersenyum remeh

Revanya semakin kesal yang mendengar nya dan benar benar muak melihat wajah Davin didepannya

"lo pergi sekarang"titah Revanya menyuruh Davin pergi

Davin menatap Revanya sejenak"lo ngusir gue?dari kamar gue sendiri?"

Revanya juga jadi gelagapan bingung harus bilang apa,tapi ia benar benar tidak ingin melihat wajah Davin

"yaudah kalo gitu,lo lepasin gue sekarang biar gue ga ada di kamar lo"Revanya masih berusaha mengontrol ucapan nya walau ia sedikit emosi

Davin malah menyeringai dan tertawa jahat"lepasin lo?!"

"gila kali gue"lanjutnya lagi lalu berjalan mendekati nya dan detik berikutnya Davin langsung menggendongnya yang sontak membuat Revanya melotot marah dan berusaha memukul mukul dada Davin walau ia yakin jika itu tidak akan bisa menghentikan langkahnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTAGONIS MANJA!(Transmigration)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang