25[]

2.3K 121 1
                                    

Sebelum membaca diperkenankan untuk memberi vote dan follow hehe:)

                      Happy reading

Pagi ini Revanya dan Alex akan bersiap siap untuk berangkat ke Rumah Herman
sekarang keduanya sudah masuk ke dalam mobil,Revanya mengambil handphone nya karena ada notifikasi masuk dari Regan

Regan:
Galen udah siuman

Revanya menghela nafas sejenak,ia agak lega karena membaca pesan dari Regan bahwa kini pacarnya sudah siuman,hanya saja ia agak kecewa karena Regan tidak mengatakan apa Galen mencarinya atau tidak
mungkin Galen tidak mencarinya karena ia masih marah kepadanya

"Revanya?"panggilan dari Alex membuyarkan lamunannya

"eh apa om?"

"om tadi tanya,kamu beneran siap buat urus masalah papa kamu?"tanya Alex mengulangi pertanyaannya lagi

Revanya diam sejenak lalu menjawab"aku bakal usaha ngelakuin apa pun buat papa aku om"ujarnya mantap

Alex yang mendengarnya hanya bisa tersenyum salut

"jalan pak"titah Alex kepada sopir didepannya

Akhirnya mobil Alex berjalan meninggalkan perkarangan Rumah Revanya

selama di perjalanan Revanya terus memikirkan,atas unsur apa om Herman memfitnahnya,apakah papanya pernah membuat kesalahan padanya?setahu Revanya mereka adalah teman baik sejak keduanya mulai bekerja sama antar perusahaan

tidak terasa mobil mereka akhirnya sampai di kediaman keluarga Herman
Revanya dan Alex langsung beranjak turun dari mobil
mereka berjalan menuju ke pintu utama dan langsung disambut oleh beberapa orang disana yang diduga adalah para bawahan Herman

"Tuan Herman sudah menunggu di atas"ujarnya sembari tersenyum dan mempersilahkan Revanya dan Alex masuk

setelah berada di lantai atas mereka langsung duduk di raung tamu yang disana sudah ada Herman dengan rokok foto pigura ditangan nya yang duga itu adalah foto putrinya anya

"selamat siang pak Herman"sapa Alex sembari tersenyum saat sudah duduk bersama Revanya

Sedangkan Herman hanya menoleh dan enggan membalas sapaan dari Alex

"apa maksud kedatangan kalian disini?"Herman langsung bertanya kepada Alex

sedangkan yang ditanya tidak langsung menjawab,ia diam sebentar
Ia sebetulnya tidak seberapa kaget dengan sikap Herman yang seperti ini,karena ia sudah menduganya dari awal sebelum mereka berbuat janji untuk bertemu pasti Herman akan enggan untuk bicara padanya karena ia adalah sahabat paling dekat dengan Revan selaku orang yang ia tuduh menculik anaknya

"saya hanya ingin membicarakan tentang anya"ujar Alex menjawab

Herman yang mendengar perkataannya langsung tertawa kecut

"masih ada muka kamu bicara soal itu kepada saya?setelah teman kamu menculiknya?"ketus Herman

"beruntung ia masih dirawat dirumah sakit,jadi saya bisa menunda penangkapannya,tapi asal kamu tau saya tidak pernah berhenti menyelidiki kasus ini!"tutur Herman panjang lebar melanjutkan perkataannya

ANTAGONIS MANJA!(Transmigration)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang