Diperkenankan follow sebelum baca:)
Happy reading
Pukul 23.00 di kediaman Herman
Alex dan Revanya masih belum menemukan bukti yang cukup walau sudah seharian penuh menyelidiki di kamar Anya
bahkan keduanya sudah tampak kelelahan,tapi Revanya masih terus berusaha untuk mendapatkan bukti agar Papanya tidak menjadi tersangka utamanya"kita pulang aja ya Rev,nanti om takut kalo kamu sakit"tutur Alex
"tapi kita belum nemuin apa apa om"Revanya tertunduk lesu
Alex hanya bisa tersenyum dan salut atas kegigihan Revanya untuk memecahkan kasus papanya,walau ia sendiri juga harus masih sibuk mengurus sekolah nya
"nanti biar om aja yang ngomong sama Herman,sekarang kita pulang dulu biar kamu istirahat"dengan berat hati akhirnya Revanya mengiyakan nasihat Alex
Alex dan Revanya langsung beranjak pergi dan keluar dari kamar Anya
Tapi saat keduanya hampir mau menuruni tangga,tiba tiba mereka mendengar sesuatu dari salah satu ruangan yang berada di dekat ruangan Alex"om denger kan?"tanya Revanya berbisik yang langsung mendapat anggukan dari Alex
"om gak mau periksa?"tanya Revanya lebih memelankan suaranya lagi
sementara Alex tidak langsung menjawab,ia melihat kondisi sekitar dahulu,apakah aman atau tidak?
ternyata tidak ada bodyguard pun yang berjaga,pasti semua sedang istirahatakhirnya Alex mengangguk kan kepala menyetujuinya,karena mendapat persetujuan dari Alex ia langsung berjalan dengan perlahan mendekati asal suara tadi yang berasal dari ruangan yang Revanya juga tidak mengetahuinya,sementara Alex hanya diam juga sembari berjaga jaga takut jika ada bodyguard yang datang
perlahan tapi pasti akhirnya Revanya sudah berada di depan pintu ruangan tersebut dan saat ia berusaha membukanya ternyata pintunya terkunci
Ia berdecak kesal lalu ia menghantam kenop pintu dan memutarnya secara bersamaan, alhasil pintunya berhasil ia bobol,Revanya bersorak gembira dalam hati dan sementara Alex hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Revanya yang cukup cerdikAkhirnya Revanya berjalan masuk ke dalam lalu di ikuti Alex di belakang nya dan Alex langsung menutup pintu nya kembali
Baru saja mereka masuk,sudah tercium bau busuk yang sangat menyengat hidung mereka,Revanya juga merasa kan hawa yang aneh saat berada di dalam ruangan ini
"bau nya dari sini"ujar Alex memberi tahu sembari menunjuk sebuah lemari besar yang berada di sebelah jendela
Sontak Revanya langsung berjalan mendekati ke arah lemari besar yang di maksud oleh Alex dan saat ia berusaha membuka nya lagu lagi lagi lemari nya terkuncikali ini ia tidak bisa membobol kuncinya dengan cara yang sama dan ia harus memutar otaknya guna untuk menemukan cara agar lemari ini bisa terbuka
tiba tiba ia melihat penjepit kertas yang berada di atas meja dan ia langsung mendapatkan ide untuk membobolnya menggunakan penjepit kertas
Revanya langsung mengambil nya dan membobolnya sesuai yang pernah ia lakukan dulu waktu semasa ia masih hidup di kehidupan yang dulu untuk membobol pintu rumahnya jika ia terlambat pulang atau untuk kaburAlex sendiri yang melihat Revanya begitu ahli dalam pembobolan kunci juga merasa heran,bagaimana Revanya mengetahui itu semua?apa Revan yang mengajarinya?
Entahlah,Alex juga tidak mau pusing memikirkannya karena yang terpenting sekarang adalah ia dan Revanya harus keluar dari rumah Herman dengan keadaan aman dan tidak terlihat mencurigakan
"OM!"tiba tiba Revanya berteriak memanggilnya sehingga membuat ia kembali sadar dari lamunannya
"kenapa Rev?"tanya Alex khawatir begitu melihat ekspresi wajah Revanya yang pucat pasi
![](https://img.wattpad.com/cover/330600627-288-k353438.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS MANJA!(Transmigration)
FantasiQueen racing yang terkenal dengan julukan 'devil girl' harus meregang nyawa saat melakukan balap motor karena musuhnya telah berbuat curang Namun bukannya masuk ke alam baka tapi ia malah hidup kembali dan masuk di tubuh sang antagonis novel yang te...