Typo masih bertebaran guys!
Happy Reading ♡
Revanya langsung turun dengan buru buru dari mobilnya begitu ia sudah sampai di depan sekolah
Untung saja keadaan sekolahnya nya sepi karena wajar malam malam begini apa yang akan dilakukan orang orang di depan sekolah nya
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Galen dan Davin yang terus baku hantam dan Regan yang masih setia berdiri dan enggan untuk melerai mereka
"Regan! Kok Lo diem aja sih?"tanya Revanya hingga membuat Regan sedikit terkejut karena kehadiran Revanya yang tiba tiba
"Cuma Lo yang bisa buat mereka berhenti"ujarnya
Revanya berdecak malas sekaligus lelah,bisa bisanya disaat Revanya juga ada masalah,malah masalah lain juga datang
"GALEN!STOP!"Teriak Revanya reflek karena melihat Davin yang sudah hampir tak sadarkan diri akibat ulah Galen
"Kamu kenapa sih kok sampai mukulin Davin segitunya?"tanya Revanya terdengar sedikit ketus
"Karena dia udah ngomongin kamu Rev"tutur Galen dengan tampang babak belurnya
"Dia cuma ngomongin aku doang loh Len,tapi kamu udah mukulin dia sampai segitunya?"cecar Revanya mulai tersulut emosi
"Emang solusinya harus adu jotos gitu?kalau nanti Davin kenapa kenapa gimana coba!"
Galen diam sejenak mendengar seluruh perkataan yang dikatakan oleh Revanya,lalu detik berikutnya ia tersenyum kecut
"Jadi kamu lebih khawatir sama Davin ketimbang sama aku yang notabene pacar kamu sendiri?!"
"Maksud aku bukan gitu Len"Revanya berusaha meraih tangan Galen tapi Galen langsung mundur menghindarinya
Galen menatap Revanya tajam sebentar lalu pergi meninggalnya begitu saja
"Galen tunggu dulu,aku gk maksud ngomong kayak gitu"ujar Revanya tapi sama sekali tidak menghentikan langkah Galen untuk pergi ke arah motornya
Revanya akhirnya langsung berlari mengejar Galen,ia akhirnya berhasil mencekal tangan Galen
"Dengerin aku dulu Len"
Galen berhenti tapi enggan untuk menatap Revanya
"Liat aku Len"pinta Revanya
Akhirnya Galen berbalik badan untuk menghadap Revanya,sekarang ia menatap Revanya
"Aku gak ada maksud buat bilang kayak gitu Len"ujarnya berusaha meyakinkan Galen
Galen diam sejenak lalu menghela nafas panjang,ia melepas tangannya dari Revanya dengan halus
"Jangan ketemu sama aku dulu bisa?"tanya Galen,mungkin bukan semacam pertanyaan tapi pernyataan bahwa Galen tidak ingin bertemu Revanya
Revanya yang mendengarnya langsung diam seketika,dan Galen langsung menaiki motornya dan pergi meninggalkan area sekolah
Sementara Revanya hanya diam bingung harus berbuat apa
"Rev"panggil seseorang yang sontak langsung membuat nya menoleh
Tenyata Regan yang memanggilnya
"Lo gak papa?"tanya nya kepada Revanya
Revanya malah tersenyum kepada Regan seolah olah tadi tidak terjadi apa apa
"Gak papa kok,oh iya Davin gimana?"Revanya berusaha mengalihkan topik pembicaraan
"Tadi udah di bawa sama anak Algos"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS MANJA!(Transmigration)
FantasíaQueen racing yang terkenal dengan julukan 'devil girl' harus meregang nyawa saat melakukan balap motor karena musuhnya telah berbuat curang Namun bukannya masuk ke alam baka tapi ia malah hidup kembali dan masuk di tubuh sang antagonis novel yang te...