Typo masih bertebaran guys!
Happy Reading cintaku
Rumah sakit Adhitama
"Keadaan papa saya gimana dok?"tanya Revanya penuh khawatir yang terpampang jelas di wajahnya
Dokter yang baru saja keluar dari ruang IGD hanya menghela nafas sebagai jawaban
"Kondisi papa kamu cukup buruk,mungkin papa kamu harus rawat inap disini dulu"ujar sang Dokter yang semakin membuat Revanya dilanda kecemasan
Galen yang mengerti langsung merangkul pundak Revanya serta mengusapnya halus berusaha menenangkan nya walau hanya lewat ini
"Kalau begitu saya permisi dulu"pamit sang dokter sembari membungkukkan kepalanya sebentar
Setelah dokter yang menangani Revan pergi,Revanya langsung melenggang masuk ke dalam ruang rawat IGD untuk melihat papanya,sementara Galen,ia hanya diam membiarkan Revanya masuk karena ia tahu ini adalah waktu berdua baginya bersama papanya
Setelah Revanya masuk,pemandangan yang pertama ia tangkap adalah papanya yang terbaring lemah di atas brankar didepannya
Ia berjalan perlahan tapi pasti menuju ke samping brankar papanya untuk bisa melihat papanya dengan lebih dekat
Revanya juga duduk di kursi yang memang tersedia di sebelah brankarIa menatap papanya Lamat Lamat dengan penuh dalam,benar benar dalam karena mengingat hanya papanya lah yang selalu menyayanginya dan menjaganya,jadi wajar ia masih sedih karena melihat papanya yang biasanya selalu tersenyum padanya dan ceria,kini menjadi seorang pasien yang lemah terkapar di atas brankar Rumah sakit
Revanya menggenggam tangan papanya lalu mengusapnya halus
"Papa"panggilnya lirih,tiba tiba air matanya lolos turun begitu saja,ia benar benar tidak tega melihat papanya
Jika bisa disuruh memilih,Revanya ingin sekali menggantikan posisi papanya di brankar
Tiba tiba pintu terbuka dan membuat Revanya sontak menghapus air matanya cepat cepat,ternyata Alex lah yang datang
"Revanya"panggil Alex yang sontak membuat Revanya menoleh ke Alex
"Ada yang mau om omongin sama kamu"ujarnya
"Soal apa om?"tanya Revanya
"Tentang papa kamu"
-----------------------------------------------------------------
Malam ini Revanya sendirian berdiri di roof top rumah sakit milik keluarganya yang sekaligus juga tempat papanya dirawat,ia sengaja mengasingkan diri dari yang lainnya karena untuk saat ini Revanya butuh waktu untuk sendiri
Papanya masuk rumah sakit juga menjadi salah satu faktor Revanya berdiri disini,tapi masih ada satu lagi faktor yang terus terngiang ngiang dalam pikirannya
Mengenai apa yang dikatakan om Alex kepadanya
Flashback on
"Sakit papa kamu ini sebenernya ada faktor penyebab nya"ujar Alex
"Penyebabnya apa ya om?"
Alex menghela nafas sebentar lalu menjawab"papa kamu punya masalah"
"Masalah?"Revanya mengernyitkan dahinya
"Iya,papa kamu difitnah Rev"
"Tentang apa ya om?"tanyanya
"Kasus penculikan"ujar Alex yang langsung membuat Revanya terkejut
Ia bahkan masih termenung sejenak untuk mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh om Alex
"Kamu tenang aja Revanya,papa kamu gak salah,ini memang murni papa kamu difitnah"jelas Alex berusaha mengusir pikiran buruk di otak Revanya
Revanya melihat om Alex sebentar
"iya om aku tahu,aku juga yakin kalo papa gak mungkin ngelakuin hal kayak gitu""Kalo boleh tau,siapa ya om yang fitnah papa?"
"Kamu masih ingat om Herman?"
"Om Herman?"tanya Revanya sendiri berusaha mengingat ingat sebentar
"Oh yang waktu itu pernah dateng ke rumah kan?"
Yang langsung di angguk i oleh Alex
"Jadi..,om herman yang nuduh Kalo papa yang nyulik gitu?"
Lagi lagi Alex hanya mengangguk sebagai jawaban
"Kalo boleh tau nyulik siapa ya om?"
"Anya"jawab Om Alex
Revanya sontak langsung terbelalak
"Hah?maksudnya,Anya anaknya om Herman kan?""Iya,Sampai saat ini Anya masih belum di temukan"tutur Alex memberi tahu
"Tapi kok bisa jadi papa yang di tuduh jadi penculik Revanya?"
"Karena sebelum Anya pergi menghilang,Anya sempet nulis kalo dia pengen pergi ke rumah papa kamu"
"Terus om Herman nyimpulin kalo papa yang nyulik?"
Lagi lagi Alex hanya mengangguk
Revanya termenung untuk berpikir sejenak
"Om"panggil Revanya yang sontak membuat Alex menoleh
"Om mau gak bantuin aku buat selesain kasus ini?"tawar Revanya serius
Alex hanya tersenyum lalu berkata
"kalo itu emang mau kamu,om bakal selalu bantu"tuturnya yang langsung membuat Revanya juga senang mendengarnyaFlashback off
Revanya menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya, bagaimana pun juga ia harus bisa menyelesaikan kasus papanya
Ia akan rela melakukan apapun demi papa nya
Tiba tiba suara dering dari handphone nya membuat lamunannya terbuyar
Revanya mengambil handphone nya yang berada di saku,ternyata Regan lah yang meneleponnya
Ia mengangkat sebelah alisnya heran,tumben sekali Regan malam malam begini meneleponnya
Akhirnya ia mengangkat nya"halo"
"Rev,Lo ada di mana?"
"Gue masih di rumah sakit"
"Lo bisa kesini sekarang gak?" Tanya Regan diseberang telfon
"Emang kenapa?"Revanya bertanya balik
"Pacar Lo berantem sama Davin di depan sekolah"
Revanya sontak terbelalak terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Regan
"Gue ke sana sekarang"
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Gimana sama part kali ini guys?ke pendek kan ya?hehe maaf banget ya soalnya emang tiba tiba lagi gk ada pikiran aja gitu buat nambahin apa,tapi kalian tenang aja,nanti di part selanjutnya aku bakal lebih lebih bersemangat dan giat belajar,eaaak:)
Pokoknya aku bakal terus berterima kasih buat yang mau baca cerita aku dan kasih vote ke cerita akuSalam hangat author
Antagonis Manja
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS MANJA!(Transmigration)
FantasiQueen racing yang terkenal dengan julukan 'devil girl' harus meregang nyawa saat melakukan balap motor karena musuhnya telah berbuat curang Namun bukannya masuk ke alam baka tapi ia malah hidup kembali dan masuk di tubuh sang antagonis novel yang te...