DOR!!
Desir hujan datang bersama dengan sepucuk keringat dalam pelipis meniti— menyatu dengan permukaan yang dipijaknya.
Hening dalam sekali waktu, hawa dingin mulai terasa. Perasaan sakit menyayat dalam benaknya, melihat seseorang tak asing baginya tergeletak tepat di depannya.
Sebelum tubuh itu terjatuh, sempat-sempatnya tersangka menyapu senyum. Semakin memberi kesan pedih dalam duka tak disangka-sangka ini.
Di sisi lain, beberapa pasang mata terpaku, tubuh mereka mematung tak mampu tergerak bahkan hanya sekedar untuk sekali melangkah ke depan.
Napasnya seolah tercekik hingga akhirnya tersungkur jatuh di depan tubuh yang penuh lautan merah.
Netra hazelnya menatap kosong pusat tertuju, rasanya tak mudah untuk dipercaya. Namun, faktanya ia baru saja dilindungi.
"A-"
Mulutnya begitu kelu bahkan untuk mengeluarkan sepatah kata pun, kedua tangannya kemudian bergerak gemetar.
Meraih tubuh tak berdaya itu, membawanya ke dalam pangkuannya yang lebih dingin dari hujan di malam ini.
Dirabanya dada yang berlumur darah tersebut, bercak merahnya pun kini kian menghiasi kedua tangan itu.
"E- sudah."
Ia menelan saliva, bahkan untuk berbicara saja rasanya sulit. Tak pernah barang sekali pun dirinya mengalami hal seperti ini.
"-— sudah kubilang, jangan membantuku lagi."
"Apalagi." Ucapannya terhenti. Rahangnya mengeras, kedua tangannya meremas seragam seseorang yang berada di pangkuannya itu dengan kuat.
"Apalagi sampai menyelamatkanku."
"Aku tak pernah memintanya, Osamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐕𝐀𝐍 | 𝐀 𝐇𝐀𝐈𝐊𝐘𝐔𝐔 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✓
Fanfiction"Selamat datang di Alice Van." ALICE VAN © CIROACE HAIKYUU © HARUICHI FURUDATE - typo, ooc - haikyuu x oc (reader)