Branches Growing on the Earth as One - TIGA BELAS

66 14 2
                                    

Branches Growing on the Earth as One - TIGA BELAS


Arka dan Harumi, Excellence, 9 tahun yang lalu.

ARKA POV

"Katanya kalian mau ke Jepang ya?" Seorang perempuan menghentikan langkahnya dan Lauren, teman barunya di kelas Bahasa Jepang yang baru dimulai hari ini. Ada banyak peserta didik di kelas ini, dan ia menyadari bahwa hampir semua dari mereka adalah pekerja di Batam yang membutuhkan kemampuan Bahasa Jepang di perusahaan mereka. Hanya dirinya dan Lauren, lulusan SMA yang mengambil gap year untuk bekerja dan akhirnya memutuskan untuk ke Jepang.

"Iya, kok tahu?" Balas Lauren dengan semangat. Ia juga baru menyadari bahwa teman barunya di kelas ini sangat ceria.

"Tadi Mbak Lina bilang dibawah. Kenalin aku Harumi. Sebenarnya aku juga bagian dari Excellence dan aku juga yang bakal bantu urus dokumen ke Jepangnya. Jadi aku mau kenalan aja dengan kalian." Perempuan ini memperkenalkan diri dan memberikan senyum lebar. Tubuhnya kecil, tidak terlalu tinggi, namun ia memakai pakaian yang sangat rapi dengan blazer yang membuatnya terlihat serius dan dewasa.

"Oh, kukira yang urus harus bisa bahasa Jepang." Ucap Lauren lagi.

Harumi, perempuan yang baru memperkenalkan dirinya ini terlihat kikuk dan tersenyum, "Sebenarnya begitu. Intinya dokumennya akan di translate tapi aku yang mengerjakan dan memastikannya. Pokoknya kita bisa ngobrol deh tentang sekolah. Kebetulan aku kunjungi beberapa sekolahnya sebelumnya." Ucap Harumi lagi dengan mata berbinar. Ia menyadari bahwa perempuan ini adalah anak yang punya Excellence, yang disebut-sebut sebagai anak pintar yang menyelesaikan kelas kuliah dengan cepat dan sedang menyelesaikan skripsi, juga merintis usaha Excellence Overseas. Sosok yang disebutkan Mbak Lina ketika mempromosikan program sekolah ke Jepang ini bulan lalu.

"Selain Nihongo Gakkou, sebenarnya ada juga Senmon Gakkou atau sekolah vokasi gitu. Nanti aku bantu jelaskan deh." Tambahan lagi.

"Oh iya, ini Arka." Lauren mengenalkannya pada Harumi.

"Habis ini kalian mau ngobrol di kafe sebelah gak?" Ajak Harumi yang disambut semangat oleh Lauren. Awalnya, ia ingin menolak. Namun dengan ajakan keduanya, ia menuruti permintaan mereka. Semenjak hari itu, Harumi selalu berhasil mengajak Lauren dan dirinya untuk menghabiskan waktu sepulang belajar di kafe sebelah berbicara banyak hal. Mulai dari pemilihan sekolah, kehidupan di Jepang, belajar bahasa Jepang hingga bicara tentang mimpi dan masa depan.

Ia menyadari Harumi dan Lauren adalah dua orang yang ambisius, pekerja keras dan memiliki banyak kemiripan mengenai value dan mimpi. Seperti teman lama yang tak terpisahkan.

"Intinya, sukses itu di tangan kita sendiri. Walaupun gak sekarang, suatu saat aku mau kuliah di Jepang sambil nikmatin Kyoto. Kalau ko sendiri?" Ujarnya bertanya ke Lauren.

"Benar banget. Makanya aku kemarin kerja dulu selama dua tahun, sambil cari pengalaman. Setelah ini, aku mau ke Kyoto untuk ambil engineering setelah Nihongo Gakkou. Terus kerja disana, climb the career ladder, dan kalau udah punya banyak uang, buat bisnis sendiri di Indonesia." Harumi menepuk tangannya setuju. Salah satu yang ia perhatikan adalah Lauren dan Harumi yang terlahir di Batam terbiasa bicara dengan kata "aku" dan "ko" menunjukkan pertemanan baik diantara mereka.

"Kalau dirimu?" Tanya Harumi kepadanya. Dan Harumi masih menggunakan "aku" dan "kamu" atau "dirimu" kepadanya. Mungkin karena aku tak terbiasa dengan kata tersebut meskipun sudah berada disini lebih dari empat tahun.

"Setelah Nihongo Gakkou, kayaknya aku mau jurusan agriculture. Dan bekerja disana jadi petani."

Lauren menatap ke arah nya seperti kaget dan tak setuju, "Serius udah jauh ke Jepang cuma jadi petani?" Ucapnya lagi.

Branches Growing on the Earth as One [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang