Branches Growing on Earth as One - Tiga Puluh Tujuh
Sometimes we need to let things crumble in order to let them rebuild in a much better way. Ia tidak pernah setuju dengan kalimat ini sebelumnya. Everything is going to fall apart once she waver. Itu adalah pikiran yang ia selalu tanamkan dalam dirinya, untuk tidak pernah tumbang dan jatuh dalam menghadapi kesulitan apapun. Ia selalu harus menjadi seseorang yang memiliki kontrol terhadap semuanya.
Karena itu ia tidak pernah membuka hati sepenuhnya dengan pria-pria baik di luar sana yang pernah mendekatinya. Ia selalu berpikir tidak memiliki kapasitas untuk itu, karena hidupnya selalu penuh ketakutan. Melihat Emi, Jiro dan Ayaka tumbuh dengan baik di negara baru, memulai kehidupan baru dan mungkin menjadi lebih dewasa dari yang ia pikirkan membuatnya menyadari bahwa semesta punya jawaban untuk semuanya. Mungkin ia harus membiarkan hal-hal tidak berjalan sesuai seharusnya untuk mendapatkan jawaban lebih baik.
Ia dulu berpikir Ayaka akan menjadi anak tanpa kasih sayang jika harus tinggal di luar negeri sendirian ketika tidak ada seorangpun di rumah. Namun kehangatan yang diberikan Arka yang tenang seperti pohon tinggi meyakinkannya. Pria itu yang selalu bertanya kabar adik-adikku dan memberikan mereka perhatian yang sama sepertiku.
Ternyata dunia tidak akan runtuh jika ia melonggarkan benangnya sedikit, memberikan ruang untuk bernapas. Dunianya terasa sangat cepat berputar, seketika ia berada disini dengan keluarga kecilnya.
"Mas Arka, aku mau balik kerja ya." Ucapnya menghentikan langkah pria tersebut. Aroma sup ayam hangat itu menarik perhatian Harumi, seperti biasa, suaminya itu tidak pernah berhenti menyiapkan masakan sehat untuknya.
"Bukannya kamu udah kerja dari rumah ya?" Tanya Arka serius.
"Beda dong. Aku harus ketemu banyak orang, harus cek kantor juga. Kantor itu gak bisa ditinggal, kamu kan tahu prinsip kerjaku." Harumi menjawab dengan tenang. Ia sudah menduga bahwa Arka akan khawatir dengan rencananya kembali.
"Ini kan baru tiga bulan, Rumi." Ucap pria itu lagi.
Harumi menggelengkan kepalanya, melihat tubuhnya yang jauh lebih baik, ia malah takut akan semakin bertambah berat badan dengan tinggal di rumah seharian.
"Aku serius mas. Ada proyek baru juga dan aku harus disana."
Arka terlihat berpikir keras mendengar ucapan Harumi. Perempuan ini menyentuh tangan Arka, "Aku janji akan balance dengan keluarga kita. Kamu tahu gimana aku sayangnya sama Sada, kan?" Harumi bahkan tidak bisa jauh dari Sada lebih dari beberapa jam, Arka tahu itu. Ia tahu bahwa kembali bekerja bukan keputusan yang mudah bagi Harumi.
"Apa kita hire helper ya? Atau kita pindah ke rumah di Batam sementara biar lebih dekat kerja? Tapi kamu gimana?" Harumi membuka pembicaraan. Ia tidak ingin menjadi seperti ibunya yang melemparkan anak-anaknya ke helper, dan tidak punya waktu mendidik anaknya. Namun ia juga tahu menjadi ibu rumah tangga bukanlah sebuah pilihan untuknya.
Melihat ekspresi khawatir Harumi melembutkan hati Arka yang sedikit tidak nyaman.
"Biar aku aja yang jaga Sada ya. Nanti mungkin dibantu sama Rido dan ibunya. Jujur aku gak nyaman kalau pindah ke Batam." Jawab Arka.
Harumi mengangguk mengerti, "Kamu serius? Kerjaan kamu gak akan terganggu?" Tanya Harumi. Ia tahu diawal pernikahan mereka Arka tidak menghabiskan banyak waktu di luar. Namun tidak akan mudah untuk mengurus Sada sembari mengurus perkebunannya.
"Percaya sama aku."
"Besok aku udah boleh kerja dong?" Harumi menggoyangkan tangan Arka dengan ceria meminta persetujuan. Ia tahu bahwa sikap kecilnya ini akan melembutkan hati Arka, sebagaimana pria itu terus tersenyum setiap kali ia memanggilnya mas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Branches Growing on the Earth as One [completed]
ChickLit愛は小出しにせよ - Ai wa kodashi ni seyo Love in small amounts. Harumi belum pernah merasakan tergila-gila dengan cinta, tapi ia pernah mendengar cara menjaga cinta agar bertahan lama adalah dengan sedikit demi sedikit mencintai. Katakan ia impulsive, tapi...