"Ka, peluk." Adalah kata yang sering kali Harumi ucapkan setiap kali ia ingin mengambil perhatian seorang Arka. Lelaki dengan kaos putih itu mengulum senyum dan berjalan dengan cepat memeluk Harumi. Ia dalam jadwal harian menjemput istrinya pulang karena Harumi memaksa untuk datang ke kantor setiap hari ketika ia bisa.Tentu saja, jika biasanya Arka akan menggendong Harumi, dengan tubuh Harumi yang semakin berisi, ia hanya memeluknya erat. Ia menyadari bahwa proses kehamilan membuat Harumi merasa tidak nyaman dengan tubuhnya setiap hari.
Kemudian, ia menyadari bahwa Harumi mengeluarkan air mata. Ia mengangkat kepala Harumi dari pelukannya, "Kenapa sayang?"
"Capek. Aku capek banget." Air mata terus mengalir membuat Arka terkejut, dan merasa tidak nyaman.
"Mau gendong pulang?" Tawar Arka yang membuat Harumi mendengus sembari tertawa kecil ditengah tangisannya.
"Kamu ah, malu kali." Ucapnya. Saat ini keduanya berada di ruang kantor pribadi Harumi yang ada di Excellence. Setelah Agni berkali-kali membuka pintu dan melihat kedua sejoli itu dalam adegan romantis, ia sekarang memutuskan untuk tidak mencoba masuk ke ruangan Harumi ketika ada Arka. Seorang single lady sepertinya hanya akan dibuat cemburu olehnya.
"Ada apa?"
"Gak ada. Tapi pinggangku sakit, kepalaku sakit, lengan kakiku juga swelling. Capek." Adunya kepada Arka yang mengusap kepala Harumi.
"Kiwi. Kamu harus baik-baik sama mama ya. Jangan nakal, kasihan mamanya." Arka berbicara sembari mengusap perut Harumi. Perempuan itu tersenyum melihat cara Arka membujuknya.
"Anak kamu ini aktif banget hari ini. Udahlah nendang-nendang, aku juga mulai sesak. Ugh, kenapa masih dua bulan lagi sih?" Harumi merengek manja. Ia menikmati fase baru di dalam kehidupannya ini, namun bukan berarti semuanya terasa mudah bagi seorang Harumi yang terbiasa lari kesana kemari.
"Terima kasih sudah mengandung anak yang kita sudah tunggu-tunggu. Pokoknya aku janji bakalan lakukan yang terbaik membesarkan Kiwi bersama. Okay?" Janji manis yang disebutkan Arka membuat Harumi mengangguk pelan. Kiwi adalah nama kecil yang mereka pilih untuk anak perempuan mereka nanti. Sesungguhnya dari semua hal yang ia temukan sulit untuk beradaptasi, memiliki anak adalah hal yang masih terasa asing. Sangat asing bahkan ketika ia sudah berada di bulan ke tujuh kehamilan.
Jelas-jelas baru kemarin ia merupakan seorang kakak untuk adik-adiknya dan menjadi sosok ibu bagi mereka. Tapi sekarang ia merasakan mengandung dan semua hal-hal yang ternyata tidak mudah dilewati, sebuah perasaan dan pengalaman yang jauh dari yang ia bayangkan sebelumnya.
"Mrs. Rainandra, malam ini mau aku masakkin apa?" Tanya Arka, sebuah pertanyaan yang sudah menjadi rutinitas mereka. Ia mengambil tas Harumi, sementara tangan kanannya mengenggam erat tangan Harumi keluar dari kantornya. Keduanya mengucapkan salam kepada karyawan sebelum pulang ke rumah.
"Aku mau... yang tradisional-tradisional gitu. Sambel."
"Sambel?"
"Iya, gampang kok buatnya. Cuma cabe setan, cabe rawit, bawang putih, merah, garam. Ulek terus nanti siram pakai minyak panas."
"Gak sehat."
"Itu sambel yang biasanya mami buatin untuk kita kalau dia lagi rajin dirumah dan tidak ada bahan makanan. Pokoknya aku ingat mami selalu mau di compliment setiap kali buat itu, jelas-jelas itu sambel yang mudah dibuat, tapi mami selalu merasa jago banget masak." Cerita Harumi membuat Arka menghela napas. Istrinya ini selalu memiliki cara untuk membuatnya luluh, terkadang ia bercerita tentang adiknya atau ibunya, dan berhasil membuat Arka mengikuti keinginan Harumi.
"Kangen masakan mama ya?" Tanya Arka lagi. Sudah hampir dua tahun mereka menikah, ia belum pernah menemui Mami Ena selain jaman dulu ketika mereka masih muda sekali. Harumi yang terlalu malas ke luar negeri ketika hamil dan sibuk dengan pekerjaannya dan ia yang tidak mau pergi kemanapun tanpa Harumi. Ia jadi teringat pembicaraan mereka di hari dimana Ena memberikannya izin untuk menikahi Harumi. Ia juga tidak menyangka bahwa ia akan diberikan izin tanpa bertemu langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Branches Growing on the Earth as One [completed]
ChickLit愛は小出しにせよ - Ai wa kodashi ni seyo Love in small amounts. Harumi belum pernah merasakan tergila-gila dengan cinta, tapi ia pernah mendengar cara menjaga cinta agar bertahan lama adalah dengan sedikit demi sedikit mencintai. Katakan ia impulsive, tapi...