BRANCHES GROWING ON EARTH AS ONE - TIGA PULUH TIGA
Arka tidak pernah membayangkan kejadian malam ini terjadi di kehidupannya. Ia berlari melihat sosok perempuan yang terbaring di lantai teras yang dingin. Suara anak bayinya, Sada menangis dengan lantang dan keras, seolah memanggil ibunya. Ia merasakan temperatur istrinya itu, kehangatan dari tubuhnya membuatnya bernapas lega, ia menepuk Harumi pelan, dan mengangkat perempuan itu ke kamar mencoba membangunkannya.
"Rumi, tolong bangun." Ia terus membangunkan Harumi dengan nada lemah. Seluruh energinya habis melihat wajah Harumi yang pucat dan tangisan Sada yang ia hiraukan. Ia menyesal meninggalkan wanita ini dirumah sendirian malam ini.
Tak lama, Harumi membuka matanya dan melihat Arka dengan air mata yang menetes.
"Rumi, kita ke rumah sakit." Ucapnya setelah menelan ludah. Tangannya masih bergetar karena terkejut. Harumi menggeleng, "Aku gak apa-apa."
"Badan kamu sakit? Kamu ngerasa sakit dimana?" Tanya Arka khawatir. Harumi mengulurkan tangannya, menghapus air mata Arka.
"I am okay, I am okay. Sada masih nangis, Ka." Arka baru menyadari bahwa pendengarannya dengan sengaja melupakan tangisan anaknya. Pria itu segera menggendong Sada dalam pelukannya. Ekspresi panik yang ada di wajah Arka disambut dengan senyum di wajah pucat Harumi.
Pria itu mengusap kepala Harumi pelan, "Tolong, tolong jangan kayak gini lagi. Aku takut Rumi." Harumi bisa membaca ketakutan yang ada di wajah Arka.
"Aku seperti ditarik ke masa lalu. Ka, gimana kalau apa yang mami bicarakan benar? Apakah aku akan mengerti yang ia lakukan? Tapi aku gak mau mengerti." Jawab perempuan ini sedih. Ia mengambil Sada dari pelukan Arka dan perlahan, tangisan anak perempuannya ini berhenti dengan kehangatan dari tubuh ibunya yang familiar.
"Kamu mau bicara tentang itu?" Tanya Arka lagi.
Diantara dirinya dan Harumi, ia tahu ada banyak yang ia tidak ketahui dari perjalanan perempuan dihadapannya ini. Disaat ia masih berusaha menemukan jalan hidupnya, Harumi sudah sibuk menjalankan bisnis dan menghidupi keluarganya. Saat ia bekerja keras mengumpulkan pundi-pundi di luar negeri dan menyelesaikan kuliah di luar negeri sebagai mahasiswa miskin, Harumi berhasil mengembangkan usaha, mengurus adik-adiknya dan bahkan memulai karir di politik. Ia tahu, seseorang sepertinya harus bekerja lebih keras untuk berada di samping Harumi.
Di balik Harumi yang serius dalam bekerja, tegas dan penyayang dengan adik-adiknya, ia juga tahu ada Harumi yang terkadang termenung setiap pagi melihat lautan luas yang jadi pemandangan mereka setiap pagi, atau terdiam ketika memeluknya dari belakang. Harumi yang selalu berusaha membuatnya senang, dan ia yang tidak menunggu hingga perempuan ini membuka hatinya lebih lagi.
Pikiran apa yang ada di kepala Harumi? Disaat semua anak perempuan ingin ibunya ada disamping, ia tidak ingin perempuan itu didekatnya. Ia menyayangi ibunya lebih dari dirinya sendiri, tapi terkadang ada jarak diantara ibu dan anak itu.
"Ka, kayaknya pikiran aku ini gak sehat banget. Kalau aku mempengaruhi Sada gimana ya?"
Arka menggeleng keras, "Maksud kamu apa sih? Jangan bicara sembarangan."
"Gara-gara ketemu kamu, aku lupa kalau dulu aku pernah bilang aku tahu hidupku gak akan bahagia. Karena aku gak pantas punya keturunan yang nantinya bakalan kayak aku. Arka, Sada harus mirip sama kamu. Tenangnya kamu, bijaknya kamu. Gak boleh kayak aku."
Arka memeluk Harumi yang tanpa ia sangka menjadi istrinya dan Sada yang merupakan anak perempuannya ini dengan erat. Sementara Harumi menitikkan air mata. Ia tahu betapa Harumi tidak suka menangis karena merasa lemah, apa yang harus ia lakukan ketika wanita yang paling keras kepala dan tangguh di dunia ini membiarkan dirinya
"Tidak, Sada pasti akan senang terlahir dari kamu." Harumi hanya bisa terus menangis sementara pria itu memeluknya erat. Ia lupa bahwa pernah ada hari dimana ia berkata bahwa ia tidak akan pernah bahagia, bahwa ia tidak ingin dilahirkan ke dunia ini dan ia khawatir akan melahirkan seorang anak membawa penyakit mental yang ia miliki. Kesedihan yang kini terdengar seperti cerita lalu terasa semakin dekat dan nyata. Waktu yang tidak Arka ketahui.
"Tapi terlahir sebagai perempuan ke dunia ini sudah menjadi kesulitan pertama yang ia lalui." Jawab Harumi lagi mengingat kalimat sama yang pernah ia katakan ke salah satu temannya di masa lalu. Terlahir sebagai perempuan adalah sebuah kesulitan yang sangat besar. Karena Harumi selalu berpikir jika ia tidak dilahirkan sebagai perempuan, ada banyak hal yang bisa berubah. Misalnya, ibunya tidak akan merasa ketakutan tanpa peran laki-laki dan tidak butuh untuk mencari perlindungan dari orang lain.
Deru napas Arka yang berat dapat didengar oleh Harumi. Ia tidak ingin membuat pria ini khawatir, juga tidak ingin membuka semua hal-hal yang sudah berlalu. Hal yang sudah dilewati adalah sebuah pencapaian, perjalanannya tidak perlu diceritakan.
"Kita akan melakukan yang terbaik agar anak perempuan kita, Sada bisa menghadapi dunia ini. Dan berusaha lebih keras agar dunia ini menjadi lebih mudah untuk tempat tumbuh anak kita. Kita akan menjadi pasir empuk yang melindungi Sada ketika ia terjatuh. We will do our best." Arka tidak tahu perasaan pikiran apa yang dimiliki Harumi saat ini, namun ia berharap bisa menjadi seseorang yang membuat Harumi percaya bahwa semua akan baik-baik saja.
Malam ini diakhiri dengan tangis sedih Harumi tanpa penjelasan dan Arka yang memeluk istrinya itu dengan erat. Harumi yang perlahan belajar rasanya dicintai dan Arka yang belajar cara mencintai. Dua orang yang tidak memiliki siapapun ini belajar untuk bergantung dengan satu dan lainnya.
****
Notes:
Guys, mulai hari ini aku akan coba update setiap hari Minggu ya. Aku rasa sih cerita ini akan selesai sebentar lagi. Gak nyangka banget juga bisa nulis kisahnya Arka dan Harumi. Kalau cerita unfitted, unfated itu kayak drama karena gak mudah ditemuin di dunia nyata. Kisahnya mereka berdua ini sangat ordinary sih. Ya, aku merasa dengan sifat mereka, pertengkaran yang mereka akan hadapi juga bukan hal kecil. Karena keduanya tidak akan bertengkar untuk hal kecil.
Hope you enjoy this story ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Branches Growing on the Earth as One [completed]
ChickLit愛は小出しにせよ - Ai wa kodashi ni seyo Love in small amounts. Harumi belum pernah merasakan tergila-gila dengan cinta, tapi ia pernah mendengar cara menjaga cinta agar bertahan lama adalah dengan sedikit demi sedikit mencintai. Katakan ia impulsive, tapi...