Branches Growing on the Earth as One - EMPAT BELAS

59 17 2
                                    

Branches Growing on the Earth as One - EMPAT BELAS

"Kamu bawain aku bekal?" Ucap Harumi melihat kotak bekal yang ada di hadapannya. Arka mengangguk, "Setelah aku pikir-pikir, walaupun di rumah kamu makan sehat, kamu punya tendency untuk makan ayam geprek cabe merah sebelah Excellence atau nasi padang sebelah sekolah Excellence. Aku buatin salmon dan salad, dan kotaknya juga bisa masuk microwave. Lebih sehat untuk kamu." Lelaki ini menjelaskan panjang lebar.

Harumi menunduk kecewa, padahal ia sudah merindukan ayam geprek sebelah kantornya yang penuh cabe dan minyak.

"Dari mana lagi kamu dapat salmon?"

"Katanya ikan yang banyak lemak bagus untuk PCOS. Jadi aku beli khusus." Ucapnya dengan santai. Setelah mendengar tentang PCOS dari Harumi, ia jadi melakukan banyak riset tentang kondisi tersebut. Walaupun tubuh Harumi bisa dikatakan langsing, ia menyadari Harumi juga rambut rontok. Ditambah lagi kondisinya ketika menstruasi yang parah. Ia tidak ingin melihat Harumi minum obat penahan sakit setiap kali dirinya menstruasi.

"Nanti kamu repot kalau harus buatin aku bekal."

"Gapapa sekalian. Lagian sekarang aku minta tolong Rido untuk bantu nanam bibit, jadi ada banyak waktu senggang pagi ini."

"Yakin gapapa?" Tanya Harumi memastikan.

Arka mengangguk, "Kamu bisa bayar aku dengan yang lain sih." Jawabnya lagi.

Ia kemudian menunduk dan mencium bibir Harumi, sesekali melumatnya dalam hingga membuat Harumi kesulitan bernapas dan mendorongnya.

"Aku baru pakai lipstik, Arka." Ucapnya tegas dengan nada kesal. Sementara Arka terkekeh melihat reaksi Harumi.

"Kamu itu lucu banget deh, kaya anak kecil."

Harumi memicingkan matanya, menunjukkan raut wajah gemas. "Semua orang bilang aku galak, cuma kamu deh yang mikir aku lucu." Balasnya.

"Gak apa-apa sih kalau cuma aku yang tahu." Jawabnya lagi dengan santai.

"Terserah kamu deh. Oh iya, boleh aku beli treadmill di rumah? Soalnya aku makin malas ke gym. Mending olahraga di rumah aja bareng kamu."

Arka mengangguk, "Olahraga pagi ataupun malam, aku siap nemenin kok asal kamu sanggup."

Harumi memproses ucapan Arka sebelum menepuk tangan lelaki itu dengan keras, "Ka, kok kamu jadi mesum sih." Ia berteriak protes.

"Kamisan, jangan lupa bilang kalau udah jatuh cinta sama aku ya." Ucap Arka serius sebelum mencium pipi Harumi dan mendorongnya ke mobil dengan Pak Arto yang sudah menunggu lama.

***

"Emi Gavaputri, ngomong jangan aneh-aneh deh." Harumi setengah berteriak kepada adik tertuanya, Emi yang berada di ujung telepon.

"Yang aneh itu lo kak. Masa udah nikah berbulan-bulan belum seks sih, aku aja trial dulu sebelum pacaran." Ucapan nyeleneh dari mulut Emi membuat Harumi mengurut dada. Semenjak Emi sudah bisa menghasilkan uang sendiri dan berkarir di Korea Selatan, adik perempuannya ini semakin jujur yang membuatnya pusing sendiri.

"Itu sih kamu. Aku gak mau kalau gak yakin."

"Perasaan Bang Arka attractive deh. Bahunya bidang gitu, tinggi lagi, terus kalau senyum kiyowo gitu lagi. Kalau gue sih udah gue terkam." Ucapnya lagi.

"Apaan sih kok lo bahas ginian."

"Iya mami sih malu ngomongin ini ke lo. Dia nanya apa lo ada niat untuk kasih dia cucu, eh gataunya ngelakuin aja gak pernah."

"Duh kalian bikin gue sakit kepala. Mami beneran gak ada niat datang ke opening Excellence University? Padahal dia yang dari dulu mau buat kampus." Harumi mengubah topik pembicaraannya.

Branches Growing on the Earth as One [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang