Branches Growing on the Earth as One [completed]

Branches Growing on the Earth as One - Tiga Puluh Empat

Branches Growing on the Earth as One - Tiga Puluh Empat

Kata cinta bukanlah sesuatu yang mudah diucapkan oleh Harumi. How could a person who feels that no one loves her can say a love word to someone else? Ibunya pernah bertanya, "Kenapa sih kamu jadi perempuan hatinya dingin sekali?" dan tentu saja jawaban dari Harumi hanya akan membuat yang mendengar lebih sakit hati. Karena bagi Harumi, ibunya adalah orang pertama yang membuat hatinya dingin.

Tumbuh besar, Harumi berusaha untuk tidak dibenci oleh Ena, seperti bagaimana perempuan itu membenci adiknya karena Emi selalu membantah perkataan perempuan itu. Sehingga ia bekerja lebih keras agar tidak dibenci dan tidak diusir dari rumah, karena ayah tirinya itu senang sekali membuatnya dalam masalah. She was like a toy in his hand, satu kata darinya dan Ena akan melakukan segala cara untuk membuat pria itu bahagia, dan itu berarti Harumi adalah orang yang dilukai.

Tapi ia tidak pernah membenci ibunya saat itu. Her mom got married when she was young, and failed in marriage. Second marriage, she still doesn't get the romance that she wanted. She truly feels bad for her mom.

Ketika ketiga kalinya sang ibu mau menikah, Harumi putus asa. Ia melupakan mimpinya, tidak hidup untuk dirinya sendiri hanya untuk membiayai seluruh keluarga dan membayar hutang-hutang mereka dengan membesarkan Excellence. Harumi ingat ia menghabiskan waktu di kantor dari jam 7 pagi hingga 10 malam. Hidupnya hanya untuk Excellence.

Sementara ibunya yang merasa depresi kabur dengan menghabiskan waktu di luar. Hingga ketika ibunya ingin menikah disaat ia berusaha untuk menginjak kaki bumi membuatnya muak. Ena might be seeking love, but how about her? She spent all of her youth in the business and family, and no one thinks of her. Saat itu ia menyadari bahwa ibunya adalah orang yang selfish.

"Kenapa kamu dingin sekali? Kenapa kamu gak sayang mami?" Kata Ena saat itu setiap kali Harumi mengeluarkan kata-kata kasar dan berusaha untuk tidak peduli dengan semuanya. Tentu saja hatinya dingin, karena bagi ibunya, yang dilakukan Harumi bukan apa-apa. Terlebih, perempuan ini ingin melanjutkan pernikahan seseorang yang ia tidak sukai. Walaupun akhirnya ibunya putus dan menikah dengan pria Perancis itu, tapi ada banyak drama yang terjadi hingga ibunya berpindah ke lain hati.

Ia yang memberikan semuanya untuk ibunya dan ibunya yang merasa tidak bahagia bahkan ketika memiliki anak yang berdedikasi untuknya. Did she ask to be born? No. Ibunya berkata sebelum ia dilahirkan, papa kandungnya menyuruh mami untuk mengugurkan dirinya walaupun mereka sudah menikah. Tapi untungnya itu tidak berhasil, dan Ena juga menurutinya dengan pergi ke dokter.

She feels like the only person she tried to understand her whole life has abandoned her.

Ia tidak tega melihat ibunya struggle, tapi rasanya ingin lari dari semuanya saat itu. Because she feels like no one loves her. The world is so cold and she expects her to give warmth to others. Jadi Harumi tidak tahu cara menerima cinta karena ia adalah orang yang selalu memberi cinta.

Setelah semua drama berakhir pun, ibunya mengikuti suaminya ke Perancis. Pilihan terbaik karena perempuan itu hampir meninggalkan adik-adiknya di rumah dengan pembantu jika ia meninggalkan rumah saat itu. Ia hampir gila dengan konsep menjadikan adiknya merasakan yang sama seperti dirinya dan Emi. No one understands how hard it is to see Emi be depressed at a young age and harm herself multiple times. Her mom doesn't. She knows but she doesn't care.

Berkali-kali bercerita dengan psikiater, ia pikir ia sudah baik-baik saja. Tapi ternyata memiliki Sada mengingatkannya kepada luka di masa lalu. Luka yang ia pikir sudah sembuh, tapi ternyata bekasnya tidak bisa hilang. The most painful part was that she still loved her and she felt bad for treating her that way, but she was also disappointed. Her mom almost took her whole life away. Ia bahkan sempat diusir dari Excellence karena tidak menyetujui pernikahan ketiga ibunya saat itu. For good sake, her younger sister was 6.