Branches Growing on the Earth as One - DUA PULUH SEMBILAN

42 11 0
                                    

Branches Growing on the Earth as One - DUA PULUH SEMBILAN

Harumi menatap sosok wanita yang sudah lama tidak ia temui. Kapan terakhir ia bertemu mamanya? Dua tahun yang lalu, mungkin. Saat mereka menghadiri bisnis meeting di Jepang? Ia tidak bisa mengingatnya dengan baik.

Puber kedua mamanya yang terlalu serius itu membuatnya memutuskan untuk melepaskannya, dan tetap teguh melarang adik-adiknya untuk meninggalkan Batam. Sesungguhnya awalnya ia tidak yakin Ena akan bertahan dengan pasangan barunya, terlalu banyak pria diluar sana yang memberikan janji manis namun menghilang begitu saja. Syukurlah, William bukan tipe-tipe brengsek yang cuma mengejar uang mamanya atau bermain-main dengan janda anak empat itu. Pria itu serius.

"Mi, sampai kapan disini?" Tanyanya ragu-ragu. Jiro sedang sibuk menyapa alat musiknya di lantai dua, dan Ayaka sedang bermanja dengan Emi. Ia bisa melihat Arka berbicara dengan William di luar, meneguk kopi panas sembari berbicara dengan ayah tirinya itu.

"Tiga hari, mungkin. Sekalian mau ke Excellence dan inspeksi kerjaan. Jadi kamu bisa fokus istirahat sampai lahiran." Ena di usianya yang menginjak lima puluhan tetap terlihat muda dan fashionable, bahkan lebih dari Harumi yang hanya fokus dengan office looks nya setiap hari.

"Cepat banget." Ungkapan kecewa keluar dari bibir Harumi. Saat menginjak dewasa, ada satu hal yang selalu ia janjikan, untuk tidak berharap perempuan itu membantunya saat memiliki anak. Salah satu alasan mengapa ia takut menikah.

Jika anak perempuan lainnya bisa bergantung dengan ibunya ketika menjadi ibu pertama kali, Ena seringkali memberikan ultimatum bahwa ia tidak bisa membantu Harumi. Toh, Ena juga tidak pernah mengurus keempat anaknya. Semua diurus oleh neneknya yang meninggal beberapa tahun setelah Ayaka lahir.

"Mami lihat kamu dan Arka cocok sekali. Dia sangat memanjakan kamu, beda sekali saat papa kamu dulu memperlakukan mami." Ena tidak menjawab pertanyaannya. Harumi tersenyum getir, karena ia tahu papanya bukan pria terbaik di hidup Ena. Ia juga tahu mamanya melalui banyak kesulitan sebagai seseorang yang menikah di usia muda.

"Arka memang baik banget. Aku juga gak nyangka dia sebaik ini sama aku." Jawab Harumi.

"Tapi dia juga bersyukur ketemu kamu. Kamu yang sudah dewasa, mandiri, memiliki pendirian teguh dan sukses. Kalian bisa saling melengkapi. Mami senang kamu akhirnya membuka hati kamu untuk hubungan." Anak sulung yang selama ini menjadi tempat ia bersandar kini telah memiliki teman hidup. Ia sangat bersyukur dengan hal itu. Ia tahu persis bagaimana Harumi menutup hatinya untuk semua orang karena berpikir cinta itu tidak dibutuhkan. Harumi melakukan semuanya untuk keluarga, tapi tidak untuk dirinya sendiri.

Oleh karena itu, Harumi tidak mengerti kesepiannya dan perasaannya setelah menghabiskan puluhan tahun hidup bersama orang yang tidak mencintainya. She is longing for love. She demanded love. Karena itu disaat seharusnya ia menjadi orang yang paling tangguh di dunia, ia malah sibuk menata perasaannya yang terombang-ambing merasa tidak diinginkan. Karena dirinya lebih dari seorang ibu.

"Mami gak ada rencana balik? Rumah ini terlalu lama kosong." Ucap Harumi pelan. Rumah yang ia bangun susah payah, kerja kerasnya dengan Ena saat mereka menatap kehidupan baru ini menjadi tempat berlindung bagi keluarga mereka.

"Kamu sendiri kenapa gak tinggal disini?"

"Aku lebih nyaman tinggal di rumah kami." Jawabnya singkat. Karena rumah barunya mengingatkannya pada hal-hal indah dan memori baru yang tercipta setelah mereka menikah.

"Rumah ini bisa jadi tempat adik-adik kamu pulang. Tidak masalah."

Harumi mengangguk.

"Ayaka setelah lulus harus pulang ke Batam ya." Dalam beberapa tahun kedepan, adik bungsunya itu akan lulus kuliah. Ia tidak ingin Ayaka seperti Emi yang memilih tinggal di luar negeri sendirian seolah tidak memiliki keluarga dan jalan pulang. Tidak ada yang tahu betapa besar rasa cintanya untuk adik-adiknya. Karena tangisnya lah Ena memutuskan untuk tidak membawa Ayaka pergi dan membiarkannya mengurus semuanya. Ena mempercayakan semuanya ke Harumi.

Branches Growing on the Earth as One [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang