7.Ta, are you okay?

97 46 127
                                    


“Lo mau ngajak gue ke tongkrongan lagi?.”

Rafael mengangguk. Ia memang berniat untuk mengajak kekasih nya untuk menongkrong bersama lagi.

Viara tertawa girang. Ia sebenarnya sungguh bosan di rumah terus-menerus. Jika pun di bawa ke tongkrongan juga dirinya mau-mau saja. Asalkan ada Rafael yang menemani.

“Kebetulan ada yang bawa cewek sekarang. Jadi gue bawa lo kesana biar ada temen nya.”

Viara ber’oh’ria. Yuhu akan tambah asik jika begini. Ia menjadi bukan satu-satunya perempuan di sana. Lumayan bisa nambah teman ghibah.

Setelah menempuh waktu beberapa menit, mereka akhirnya sampai di depan rumah mewah yang baru kemarin mereka datangi. Dan kali ini mereka kunjungi lagi.

Tanpa menunggu lama,mereka melangkahkan kaki nya memasuki rumah tersebut.

Bahkan dari luar saja sudah dapat di tebak bahwa di dalam sana pasti lebih ramai.

Dan memang benar, ketika mereka tiba di ruangan tempat biasa berkumpul banyak sekali orang melebihi kemarin. Di sana juga terlihat ada beberapa perempuan yang sedang mengobrol sendiri-sendiri.

“Hai Viara!.”

Viara mencari sumber suara yang sudah memanggilnya. Ia melambaikan tangan nya kepada seorang gadis yang memiliki lesung pipi yang ternyata teman sekelas nya di sebuah karpet.

“Sini.”

Viara menurut. Ia berjalan menghampiri teman nya dan ikut duduk di karpet bulu yang sudah diisi beberapa orang itu.

Sedangkan Rafael duduk bersama teman yang lainnya di sofa.

“Hai Via. Kenalin gue Riska, pacar nya Aldi.”

Viara mengangguk. Ia melambaikan tangan nya sebagai salam pengenalan. Ia cukup senang di sambut dengan baik di sana.

“Gue shila, pacar nya Daffa," ucap gadis dengan rambut berponi.

“Dan gue Widhia. Pacar nya Jingga.”

Viara menampol wajah Widhia dengan pelan. Ia mencibir gadis bernama Widhia itu dengan memonyongkan bibir nya.“Udah kenal.”

Widhia terkekeh ringan. Apa salahnya memperkenalkan diri ulang? Ia hanya ingin memberi tahu gadis itu bahwa dirinya mempunyai seorang kekasih agar tidak di cibir jomblo lagi.

Viara mengalihkan tatapan nya pada seorang gadis yang belum berkenalan dengan nya. Perempuan itu justru sibuk
bermain batu kertas gunting. Tidak memperdulikannya.

“Weh curang! Tadi lo awal nya kertas lho,kok di ganti jadi batu sih.”

Bima menutupi kepala nya agar tidak di jitak oleh perempuan di depan nya. Ia tidak mau merasa pusing hanya karena jitakan maut dari temannya.

“Kagak tuh. Lo yang kalah tau.”

Viara menatap seorang gadis itu sedikit terkikik. Gadis yang pakaian nya seperti lelaki, kelakuan rada-rada dan rambut yang di potong selayaknya laki-laki. Bahkan jika di lihat dari belakang orang-
orang akan berfikir jika itu memang kaki-laki.

“Woy Kiki, tuh ada yang mau kenalan.”

Gadis yang tadi sibuk bermain menoleh ke arah Riska. Ia tersenyum tidak enak ketika sadar ada orang asing berada di antara mereka.

“Eh hai. Gue Kiki.”

“Udah kenal," jawab Viara ringan.

Kiki mengerutkan kening nya. Sudah kenal? Apakah dirinya sepopuler itukah sampai semua orang mengenal dirinya.

Queen ViaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang