11. Pasar malam

74 30 120
                                    

Viara menuruni anak tangga dengan riang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viara menuruni anak tangga dengan riang. Rambut nya yang ia gerai bergerak seiring langkah kaki nya berpijak.

Malam ini ia akan pergi keluar bersama kekasih nya. Betapa senang nya ia bisa pergi berdua karena selama ini mereka jarang berquality time. Jadi kesempatan kali ini tidak boleh di sia-siakan.

“Widihh anak gadis satu ini mau kemana cakep amat.”

Viara melipat tangan nya di depan dada. Baru saja selesai menuruni anak tangga, eh malah ada nenek rempong menghadangnya.

“Mau kemana lo?.”

“Mau jalan lah sama ayang. Emang nya lo? Punya pacar tapi gak pernah di ajak jalan.”

Rachel melotot. Tangan kiri nya berkacak pinggang sedangkan tangan kanan nya memegang segelas jus. Ia menatap adik satu-satu nya dengan tajam.

“Perasaan lo bahas ayang mulu dah sama gue. Mentang-mentang pacar gue sibuk.”

Viara semakin meledek kakak perempuan nya dengan tertawa sambil menutup mulut.

“Bodo amat, yang penting gue mau jalan. BUNDA! QUEEN MAU KELUAR DULU YA SAMA RAFAEL !.”

“IYA!.”

Viara menyunggingkan senyum nya. Ia melambaikan tangan nya pada gadis di depan nya tadi dengan menggoda.

Ketika kaki nya akan melangkah, justru langkah kaki nya berhenti karena lengan nya di tahan oleh sang kakak.

“Kalau lo pergi si Aletta sama siapa?.”

“Ck Orang Aletta juga tadi pergi sama pacar nya. Emang gak lihat tadi pas turun?.”

Rachel menggeleng. Ia memang tidak melihat sahabat dari adik nya itu pergi keluar rumah karena sedari tadi ia mengobrol bersama keluarga nya di kolam renang.

“Ya udah gue pergi dulu ya. Bye. Besok bilang sama kak Sandi biar di ajak jalan juga.”

Rachel mendengus. Ia kesal sekali pada adik nya itu karena selalu pamer kemesraan jika sedang bersama Rafael. Dan selalu saja mengejek nya karena tidak bisa seperti adiknya.

Awas saja jika nanti kekasih nya ada waktu untuk bertemu dengan dirinya, akan ia panas-panasi dengan kemesraan nya. Hitung-hitung balas dendam.

Klik

“Allo ayang.”

Rafael menyungging senyum nya. Ia menatap penampilan kekasih nya yang sedikit sopan. Ingat ya, sedikit. Bahkan mungkin saking sedikit nya hanya seujung kuku saja.

Ingin menegur tapi nanti dirinya yang di salahkan. Mau melarang nanti dirinya juga yang menjadi korban emosi nya. Memang perempuan menyebalkan. Tapi jika tidak ada perempuan nanti hidup
nya abu-abu. Yah pasrah saja lah kita.

“Kita mau kemana?.”

“Lo mau nya kemana,”ucap Rafael yang memulai menjalankan mobilnya pergi dari pekarangan rumah.

Queen ViaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang