5.Nongkrong

112 46 117
                                    

“Ini rumah nya siapa? Gede amat .”

Rafael diam tak menjawab . Ia berjalan di depan Viara dengan satu tangan di dalam saku . Tangan satu nya lagi memegang ponsel .

Sedangkan Viara berjalan sambil mengedarkan pandangan nya ke sekitar rumah yang di kunjungi nya saat ini.Menurutnya rumah ini sangat besar dengan interior yang mewah .

Karena terlalu fokus memandang keindahan interior rumah , Viara tidak sadar jika laki-laki di depan nya sudah menghentikan langkah nya. Akibat nya ia menabrak punggung tegap sosok itu dengan sedikit keras.

“Makanya jalan Pake mata .”

Viara mendengus. “Jalan pake kaki lah . Ya kali pake mata. Gimana cara jalannya ?.”

Rafael memutar bola mata nya malas .

“Tuh temen-temen gue . Sono duduk bareng mereka ,”ucap Rafael sambil menunjukkan kumpulan laki-laki yang sedang menatap mereka dengan dagu nya .

Viara menatap ngeri laki-laki yang begitu banyak nya di depan sana .“Berasa kaya mau di jual gue .”

“Udah sana sekalian kenalan sama mereka-mereka .”Rafael sedikit mendorong bahu Viara yang berada di belakang nya agar bergerak.

Sedangkan gadis itu menggelengkan kepala nya tak mau . Pasalnya para laki-laki itu terlihat amat banyak dan sedikit arghh...tampan ?.

Eh tidak tidak , apa yang ia pikirkan ini . Jika Rafael tahu mampus dirinya .

Tapi dari sekian banyak nya laki-laki di sana hanya ada satu orang lelaki yang mencuri perhatian nya .

Sedangkan lelaki yang ia tatap justru tampak tak peduli dengan sekitar. Ia duduk di atas sofa sambil fokus pada laptop yang ada di hadapan nya .

“Rayhan ? .”

Orang yang disebut hanya melirik sekilas dan kembali fokus pada apa yang di kerjakan nya.

“Lo ngapain di sini ?.”

Rayhan mengedikan bahu nya acuh . Bagi nya itu sama sekali tidak penting jadi ia tidak perlu repot- repot menjawabnya bukan.

“Lo kan ada janji sama Aletta . Kok masih di sini ? Permainin dia lo ya ?.”

Rayhan menghela nafas nya .“Masih 10 menit lagi .”

Viara memutar bola matanya malas. Apakah semua laki-laki seperti itu jika di ajak main?.

Tak berselang lama dari itu , Rayhan bangkit dari duduk nya seraya membawa jaket di tangan nya . “Cabut dulu .”

“Yoi," jawab mereka serentak.

Viara hanya menatap Rayhan yang perlahan-lahan berjalan melewati nya begitu saja .Memang sangat menjengkelkan orang itu , pikirnya.

“Kenapa Rayhan bisa ada di sini ?.”

Rafael menaikkan sebelah alisnya ketika diberikan sebuah pertanyaan seperti itu.“Nongkrong . Dia kan juga temen gue .”

Viara hanya mengangguk saja .
Rafael menggenggam pergelangan tangan Viara dan menariknya menuju sofa yang berada di sana. Jika tidak seperti maka sampai kapan pun gadis itu tidak akan duduk di sana.

Ia pun duduk dengan di apit oleh 2 laki-laki .Samping kanan nya ada Rafael , sedangkan samping kiri nya ia tidak kenal .

“Widih si Rafael tumben-tumbenan bawa cewek . “

Viara cengengesan tak jelas ketika dirinya menjadi pusat perhatian .

Ia pun melambaikan tangan nya dengan gugup .

Queen ViaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang