3.Rafael kelfeinzo

195 50 141
                                        

Tok tok tok

Viara yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi meletakkan handuk yang ia pegang ke atas sofa . Siapa yang mengetuk pintu kamar nya?.

Ia pun melangkah ke arah pintu dan membuka nya .

Di sana terlihat seorang wanita paruh baya dengan pakaian modif nya berdiri dengan senyuman tipis . Itu ibundanya , Agatha alice,seorang desainer yang sukses di usia muda sampai sekarang .

Wajah nya yang masih terlihat muda karna jarang marah membuat nya masih terlihat cantik. Yah seperti sebuah cermin ,dirinya dengan sang anak sangat mirip dari segi penampilan dan fisik.

“Kenapa Bun?.”

“Itu di bawah ada yang nungguin .”

Viara mengerutkan kening nya . Siapa yang menunggu dirinya ? Perasaan ia tidak memiliki janji sama sekali dengan orang lain . Lalu siapa yang datang ?.

“Siapa ?.”

“Lihat aja sendiri .”

Alice berjalan meninggalkan sang anak yang kebingungan sambil melambaikan tangannya .

Karena tidak ingin membuat tamu nya menunggu lebih lama , ia pun bergegas berjalan ke arah ruang tamu .

Kaki jenjang nya dengan lincah menuruni anak tangga.

Sesampai nya di ujung undakan tangga , ia melihat seorang pemuda yang sedang duduk di temani oleh laki-laki paruh baya yang menyeruput kopi nya dengan nikmat sambil menaikan sebelah kaki nya ke kaki satu nya.

Tapi sebentar , ia sangat mengenali pemuda itu walaupun dari belakang.

Dengan cepat ia berlari dan menubruk nya dari belakang sampai pemuda itu hampir terjungkal ke depan .

“Ayang.”

Pemuda tadi menyentuh tangan Viara yang melilit leher nya. Bibir nya membentuk sebuah senyum lurus .

Sedangkan laki-laki paruh baya yang berada di depan nya menggeleng-gelengkan kepala nya melihat anak gadis nya begitu manja pada laki-laki lain selain dirinya.

“Terkadang Ayah heran kenapa kamu mau sama anak pecicilan kaya Queen , Rafael .”

Viara menatap sinis ayah nya itu. Kenapa berkata seperti itu. Dasar bapak-bapak julid.

“Ish Ayah mending diem . Rafael kan mau sama aku karna sayang . Ya kan Yang ?.”

Pemuda tadi menaikkan alis nya . Kepala nya bergerak ke kanan ke kiri dengan raut tidak setuju . Hal itu membuat Viara mendengus kasar.

“Ih nyebelin .”

Kedua orang lelaki di sana terkekeh .
Viara yang kesal pun segera melepaskan tangan nya dari leher kekasih nya. Ia berpindah tempat menjadi duduk di sebelah pemuda itu. Tangan nya terlipat di depan dada dengan kaki yang di silangkan.

“Ayah Justin . Tadi Ayah di panggil ibunda loh .”

Justin nevalion , ayah dari Viara mengangkat sebelah alis nya bertanya. Laki-laki yang masih terlihat awet muda walaupun sudah di karuniai dua orang putri .

Ia seorang pengusaha yang sukses . Sedangkan sang istri , seorang desainer yang memiliki butik sendiri. Behh paket komplit sudah.

“Serius ?.”

Viara mengangguk yakin .

“Serius . Dua rius malah .”

Justin pun bangkit dari duduk nya lalu bergegas pergi meninggalkan putri nya dan Rafael sendiri di ruang tamu tanpa berpamitan.

Queen ViaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang