13. Kepergian Rayhan

101 24 21
                                        

Viara memutar bola mata nya malas ketika menatap kedua sejoli lewat spion tengah mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viara memutar bola mata nya malas ketika menatap kedua sejoli lewat spion tengah mobil.

Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil Rafael untuk mengantar Rayhan ke bandara.

Awalnya Rayhan akan berangkat bersama guru yang akan menemani nya selama di luar negri. Tapi Aletta justru merengek agar kekasih nya itu bisa berangkat dengan nya. Ia hanya ingin bermanja terlebih dahulu sebelum di tinggal pergi untuk waktu yang lama.

Viara melipat tangan nya di depan dada menatap kedua sejoli itu. Menurutnya Aletta sangat lah lebay.

Setelah menempuh waktu beberapa menit, akhirnya mereka sampai di bandara yang di tuju mereka.

Mereka pun mulai keluar dari dalam mobil dengan santai.

Viara berjalan bersama Rafael di depan, sedangkan Aletta dan Rayhan di belakang yang masih bermanja-manja.

Viara terlalu malas untuk meladeni orang yang di mabuk asmara. Padahal dirinya tidak pernah seperti itu, mungkin.

Rafael menggenggam tangan kekasih nya sambil tersenyum manis. Ia cukup tahu apa yang di pikirkan gadis nya. “Gak usah kek gitu. Tahu sendiri Aletta kaya apa.”

Viara mendengus. Ia diam tak menjawab. Ia hanya melangkah menghampiri ketiga orang guru yang
sudah menunggu mereka di dalam bandara.

“Rayhan, kamu tadi sudah sarapan?.”

“Sudah Pak.”

Pak Gery---kepala sekolah Altra high school mengangguk paham. “Seperti yang sudah saya katakan kemarin. Di sana kamu akan di temani oleh Bu Amel. Jika nanti ada masalah, kamu bilang beliau. Tapi saya harap tidak ada masalah sama sekali.”

Rayhan mengangguk patuh. Tangan nya masih di pegangi oleh Aletta yang mengerucutkan bibir nya kesal sambil menatap guru wanita yang di maksud oleh pak Gery nanti.

“Bu Amel, nanti Ibu gak boleh deket-deket sama pacar saya ya di sana. Awas aja kalau berani deketin.”

Amel yang sedang diam saja sambil menatap kepala sekolah, menganga tak percaya ketika dirinya di beri peringatan oleh salah satu anak didik nya.

“Untuk apa saya deket-deket. Saya di sana hanya menemani dan membimbing Rayhan. Tidak ada unsur lainnya.”

“Ya siapa tahu aja kan nanti kalian cinlok. Saya gak terima ya.”

Rayhan memijat pelipis nya menghadapi tingkah kekasih nya yang di luar nalar. Malu sekali dirinya jika seperti ini.

“Kamu tenang aja. Lagi pula saya udah punya pacar kok. Jadi saya gak bakal deket-deket sama pacar kamu. Okey?.”

Viara mendengus. Sahabat nya mulai lagi. Seperti nya Aletta sedikit ketularan virus nya yang berani melawan guru. Hanya karena cemburu pftt.

Ting tingtingting ting...

Queen ViaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang