2.Menyebalkan

151 48 120
                                    

Viara memejamkan mata nya menikmati angin menerpa wajah nya. Rambut nya yang beterbangan kesana kemari mengikuti kemauan sang angin menambah kecantikannya berkali lipat. Sungguh sejuk sekali udara disini dari pada di kelas.

Walaupun kelas nya memiliki AC tapi tetap saja rooftop yang terbaik.

Yah tujuannya keluar dari kelas karna ingin mencari udara segar . Dan kini ia menemukannya disini.

“Aletta pasti nyesel ga ikut gue bolos. Enak banget padahal disini. “  Viara sedikit terkekeh.

“Siapa bilang ?.”

Sontak Viara membalikkan tubuh nya ketika mendengar suara seorang pemuda di belakang nya. Perasaan dirinya disini sendirian, kenapa ada orang lain yang menjawab perkataannya.

Namun kini di depannya berdiri seorang pemuda ber almameter dengan pandangan datar nya.

“Aletta ga akan nyesel nolak tawaran lo .”

Viara mendengus . Ia masih dendam dengan pemuda itu perihal tadi pagi.
Ya walaupun ia memang sering di perlakukan seperti itu oleh laki-laki tersebut , tetap saja ia begitu kesal.

“Lo ngapain sih disini ?," ucap Viara nyolot.

Rayhan menaikkan sebelah alisnya. Ia memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana sambil menatap gadis di depan nya dengan tegas. “Seisaqueen viara . Membolos di jam pelajaran. Hukumannya lari keliling lapangan 7 kali .”

“Udah kek tawaf aja 7 kali.”

“10 kali .”

Viara melotot tak terima.

“Kok jadi nambah sih ?.”

“Tambah hormat di depan tiang bendera sampai jam pertama selesai.” Rayhan menyugar rambut nya ke belakang dengan pelan.

“Heh gila lo ya . Gue cewek lho .”

“Mau di tambah hukumannya ?.”

Viara terperangah. Apa-apaan ini , kenapa hukumannya seperti ini . Mentang-mentang anggota osis malah seenaknya. Biasanya jika ia melanggar aturan sekolah, tidak pernah di hukum karna tidak pernah ketahuan .

Tapi kenapa kali ini dirinya ketahuan ?. Sangat mengganjal sekali . Tapi sebentar , jangan-jangan sahabat nya lah yang melaporkan dirinya.

Tidak bisa di biarkan. Akan ia marahi sahabat nya itu .

“Cepet ! Atau gue tambah hukumannya .”

Viara memutar bola mata nya malas . Dengan ogah-ogahan ia berjalan di depan anggota osis yang menyebalkan ini .

Sesampainya di lapangan outdoor Viara memulai hukuman nya sesuai apa yang di perintah Rayhan .

Sebenarnya ia sangat malas sekali, tapi mau bagaimana lagi , dirinya di awasi dari pinggir lapangan . Jadilah ia terpaksa menjalankan hukumannya. Duh sia-sia ia skincare an mahal-mahal jika harus panas-panasan di lapangan seperti ini. Kulitnya bisa saja gosong. Bunda.

“Ray .”

Rayhan yang sedang memperhatikan gadis mungil tadi berlari mengalihkan pandangannya .

Queen ViaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang