Aletta menghela nafas nya lelah. Ia menyandarkan punggung nya di sandaran sofa sembari menghela nafas lelah. Sudah sedari tadi sahabat nya mengerucutkan bibir nya merasa kesal. Bahkan dirinya pun ikut di buat kesal olehnya.
“Oh ayolah Queen. Rafael juga gak akan kenapa-napa kalau ketemu sama Arka. Lo kan tahu sendiri itu orang kaya apa.”
Viara mendengus. Ia mengerucutkan bibir nya dengan tangan yang masih memegang ponsel, berusaha untuk menelpon sang kekasih. Tapi bukan nya di angkat, justru hanya ada suara operator yang terdengar, membuat dirinya semakin kesal. “Kok hp Rafael gak aktif sih.”
“Hp Rafael yang gak aktif, atau lo yang gak punya kuota?.”
“Sembarangan lo. Masa sultan gak punya kuota. Di kira lo emang?.”
Aletta mendelik kesal. Ia bangkit dari duduk nya berencana untuk pergi. Malas meladeni gadis itu.
“Eh Ta mau kemana?.”
“Mau ke kantin gue, laper. Abisnya tadi pas istirahat gue denger kabar lo masuk rumah sakit ya gue panik, sampe gak sempet makan.”Aletta membuka pintu keluar ruangan sahabat nya sambil melambaikan tangan.
Baru saja menutup pintu, ia sudah di kejutkan oleh seseorang di belakang nya. Ia mengelus dada nya tenang. “Lo tuh ya ngagetin aja.”
“Mau kemana?.”
Aletta tak menjawab. Ia justru lebih fokus pada tangan lelaki di depan nya yang terlihat ada bercak merah. Walaupun hanya di bagian jari-jari saja. “Lo abis ngapain sampe tuh tangan berdarah gitu?.”
Rafael mengangkat tangan nya. Dan benar saja jika tangan nya berdarah. Bahkan ia baru menyadari nya. “Kayaknya gara-gara tadi berantem sama Arka deh.”
Aletta melotot terkejut. “Lo berantem sama dia? Tapi wajah lo bersih aja tuh.”
“Dia gak ngelawan. Lagian gue juga cuma mau lampiasin amarah gue gara-gara dia berani nyakitin Queen.”
Aletta menepuk bahu sahabat nya beberapa kali. Tersenyum tipis sebelum memberikan sapu tangan ke lelaki itu. “Bersihin dulu tangan lo sebelum masuk. Nanti Queen khawatir kalau liat itu. Gue mau ke kantin sebentar. Mau titip?.”
Rafael menggeleng yang membuat gadis tadi langsung melangkah pergi. Selepas kepergian Aletta, ia menuruti perintah gadis itu untuk membersihkan tangan nya dari darah sebelum masuk ke dalam ruangan.
“YANG! KEMANA AJA SIH!.”
Rafael menghela nafas. Baru saja masuk, sudah di sambut dengan teriakan. Tak ingin kekasih nya semakin marah, ia beranjak naik ke atas brankar. Tangan nya bergerak memeluk tubuh mungil kekasih nya dengan sayang.
Anggap saja ini sebagai obat dari kemarahan nya tadi. Haha gadis ini yang berhasil membuat nya ketar-ketir. Tak menyangka gadis yang pernah ia jauhi karena sifat nya dulu ternyata berhasil membuat dirinya tidak bisa menjauh saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Viara
Teen Fiction"Emang salah ya kalau jadi bar-bar ?." ** Queen viara,itulah nama nya. Ratu di hati ketua osis yang di kenal sangat cuek. Padahal tidak cuek sama sekali lho. Mereka saja yang suka melebih-lebihkan. Rafael kelfeinzo,lelaki dengan sejuta pesona harus...