18. Gishel

37 11 0
                                    

Gimana Yang, respon Rayhan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana Yang, respon Rayhan?.”

Rafael mendudukkan dirinya di samping Viara dengan menyatukan kedua tangan nya untuk ia tumpu di dagu. Ia baru saja menelepon Rayhan, mengabarkan kejadian yang baru saja menimpa kekasih sang sahabat.

“Rayhan kaget banget denger keadaan Aletta. Bahkan yang paling parah nya, dia mau balik ke sini buat ngasih pelajaran buat orang yang berani ngusik Aletta.”

“Trus dia beneran mau pulang?.” Viara melotot kaget.

Rafael menggelengkan kepala nya. Ia menghela nafas lelah. “Enggak. Gue larang dia buat balik. Selama dia gak ada, gue yang akan bertanggung jawab atas Aletta. Jangan cemburu ya Queen, lo juga tanggung jawab gue kok. Tenang ya.”

Viara menyunggingkan senyum manis ketika merasakan elusan di kepala nya. Ia mengerti keadaan kekasih nya yang harus menjaga dua gadis selama masih bersama nya. Dan menurutnya itu bukan masalah besar.

“Gue gak papa kok Yang. Yang penting keselamatan kita semua terjaga. Tapi inget, lo juga gak boleh terlalu fokus sama kita, lo juga harus jaga keselamatan lo sendiri oke?.”

Rafael mengangguk mengerti. Tangan nya melingkar di bahu sang kekasih sambil menyandarkan dagu nya di bahu gadis itu dengan manja.“Gimana sama Aletta? Udah sadar?.”

“Udah tadi. Dia cuma lagi di cek lebih lanjut sama dokter nya.”

“Gak perlu di rawat kan?.”

Viara menggeleng. “Keadaan nya gak terlalu parah, jadi gak perlu di rawat inap. Kayaknya, dia nanti mau pulang ke rumah tante nya lagi. Takut ortu nya masih di rumah.”

Rafael kembali mengangguk. Ia bergerak mencium pipi tembam kekasihnya yang berada tepat di depan nya. Bahkan saat gadis itu ingin menjauhkan wajah nya, justru di tahan oleh tangan nya yang satu nya.

“Yang ihh, pipi gue basah nanti kalau di gituin mulu.”

Rafael tak peduli. Seolah tidak mendengar nya sama sekali. Ia tetap melanjutkan aktivitas nya menciumi pipi tembam itu. Ia terlalu gemas dengan wajah kekasih nya yang terlihat lucu apapun keadaan hati nya.

“Yang ih malu. Ini di rumah sakit loh. Walaupun sepi sih. "

Viara yang melihat para perawat keluar dari ruangan Aletta segera menutup wajah nya dan wajah kekasih nya menggunakan tas. Ralat, setengah wajah nya dan wajah lelaki itu.

Haduh, ia malu sekali. Seperti terciduk melakukan sesuatu saja dirinya.

Para perawat tadi menyapa dengan menganggukkan kepala nya. Tak lupa senyuman yang mengembang. Dan Viara hanya membalas dengan gugup.

Ia bernafas lega ketika para perawat itu mulai bepergian.

“Queen, nikah yuk.”

“Hah?.”

Queen ViaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang