Waktu kini sudah berganti menjadi sore hari. Gus Zafi keluar dari rumahnya untuk mengajar sore di Mushola.
"Assalamu'alaikum, " salam gus Zafi saat sampai di Mushola.
"Wa'alaikumsalam gus, " sahut serentak para santri.
"Mau belajar fiqih apa tauhid nih? " tanya gus Zafi memberi pilihan.
"Fiqih aja gus, " sahut salah satu santri yang kemudian di angguki oleh seluruh santri lain.
"Baik lah, sebelum mulai mari kita baca doa dulu, " gus Zafi pun memulai membaca doa awal belajar.
Gus Zafi pun memulai pelajarannya dengan fokus seperti biasa. Pelajaran sore ini tidak di wajibkan untuk seluruh santri mengikuti. Itu sebabnya ada yang sedang belajar bersama gus Zafi dan ada juga yang bermain bola di lapangan.
Sekarang tubuh Fira sudah lebih mendingan, panasnya juga sudah turun. Tanpa berlama-lama Fira langsung mandi agar tubuhnya menjadi segar. Setelah itu barulah ia melaksanakan sholat ashar.
"Alhamdulillah sekarang dah sehat lagi, " tutur Fira sembari membereskan mukena yang habis ia pakai.
"Masak untuk makan malam dulu deh, kasian kalau bunda yang masak, "
Fira pun keluar dari kamarnya. Kemudian menuruni tangga yang lumayan panjang untuk menuju dapur.
"Eh, udah sehat kamu Fir? " tanya bunda Shella yang niatnya mau masak tapi sudah keduluan oleh Fira.
"Alhamdulillah bun, " bibir Fira melengkung dengan mata yang juga ikut melengkung seperti bulan sabit.
"Ini gapapa kamu masak? Seharusnya kamu istirahat aja Fir, "
"Gapapa kok bun, justru aku harus banyak gerak supaya tidak lesu, " tutur Fira tersenyum sembari mengiris bawang merah.
"Mau bunda bantu gak? " tawar bunda Shella kepada Fira.
"Ga perlu bun, bunda cukup duduk manis aja, " lagi-lagi Fira mengukir senyuman manis di bibirnya.
"Haduh, ternyata gini ya dapat menantu idaman, " bunda Shella tersenyum sampai-sampai deretan gigi rapinya terpampang jelas sembari melihat Fira yang tengah asik memasak.
Mendengar ucapan bunda Shella membuat Fira jadi tersipu malu sampai-sampai pipinya menjadi merah.
"Assalamu'alaikum, " salam gus Zafi yang baru selesai mengajar sembari menyalami tangan bundanya.
"Wa'alaikumsalam, " sahut bunda Shella sembari mengusap rambut gus Zafi.
"Ka Zaf, maaf ga bisa salim soalnya tangan aku kotor, " tutur Fira sembari menunjukkan tangannya.
"Siapa juga yang mau di salamin, " cetus gus Zafi yang kemudian berlalu begitu saja.
"Zafi, Zafi sampai kapan kelakuan mu seperti ini? " bunda Shella menghembuskan nafasnya sembari menggelengkan kepalanya.
"Fir, bunda tinggal dulu ya! " izin bunda Shella
"Iya bun, aku juga bentar lagi selesai, " sahut Fira sembari tersenyum ramah.
Beberapa saat kemudian akhirnya Fira selesai memasak lauk untuk nanti malam. Fira pun langsung keluar dari dapur untuk menuju kamarnya.
"Eh, ka Zafi mau kemana? " tanya Fira saat berpapasan dengan gus Zafi di tangga.
"Mau kemana kek, bukan urusan mu, " cetus gus Zafi datar sambil melanjutkan kembali langkahnya.
"Ishhh! Dasar beruang kutub, " oceh Fira yang terlihat sangat kesal sama sikap gus Zafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dou Z(End)
Teen FictionFOLLOW IG rp:@gus_zafi @@zhafira-she Sebelum baca silahkan follow terlebih dahulu! Aku saranin kalau kalian ingin baca cerita ini, kalian baca dulu cerita berjudul jalan menuju impian, karena ini ada sangkut pautnya dengan ceri...