24-fitting

11.4K 665 28
                                    

Jam sudah menunjukkan tepat pukul 16.00. Seharusnya sore ini gus Zafi mengajar, tapi karena ingin mengajak Fira fitting baju, gus Zafi memutuskan untuk libur mengajar dulu.

"Fitting baju hari ini yok Fir! " ajak gus Zafi kepada Fira yang tengah duduk di ruang keluarga.

"Bukannya kamu ngajar? " sahut Fira sambil sibuk mengikir kukunya.

"Libur dulu, ini tuh mau fitting di butik tante saya, dia cuman ada waktu sore ini, besok udah ke Luar Negeri, " ucap gus Zafi menjelaskan kenapa dia minta fitting baju sekarang.

"Yasudah, aku mah gas aja, " sahut Fira sambil mengangguk.

"Yasudah siap-siap sana! Malah masih nangkring di sini, " suruh gus Zafi kepada Fira yang belum beranjak dari sofa.

"Iya-iya beruang, " Fira pun beranjak dari sana menuju kamarnya.

Gus Zafi pun menunggu Fira yang tengah bersiap-siap di ruang keluarga. Sambil menunggu Fira, gus Zafi menelfon Arya terlebih dahulu untuk menyuruh menggantikannya ngajar.

"Udah siap nih, " tutur Fira di hadapan gus Zafi dengan menggunakan gamis hitam dan kerudung instan berwarna cream.

"Hmm, yasudah ayok! " gus Zafi berjalan lebih dulu sambil memutar-mutar  kunci mobil di tangannya.

Gus Zafi dan Fira sudah berada di depan mobil. Gus Zafi sudah membukakan pintu depan untuk Fira,  tetapi Fira malah ingin masuk ke kursi belakang.

"Heh, siapa suruh duduk di belakang? " celetuk gus Zafi kembali menutup pintu belakang yang sudah di buka oleh Fira.

"Yakan kursi depan cuman boleh untuk Almarhumah istri mu, " sahut Fira sembari menoleh ke arah gus Zafi.

"Engga, sekarang kamu boleh duduk di depan, " gus Zafi menarik tangan Fira kemudian menyuruh Fira duduk di depan.

Setelah Fira sudah di kursi, barulah gus Zafi ikut masuk ke dalam mobil. Gus Zafi langsung menyalakan mesin mobil kemudian menancapkan gas.

"Kenapa harus butik tante kamu? " ucap Fira membuka pembicaraan agar suasana mobil tidak hening.

"Tante aku yang nyuruh, " sahut gus Zafi sambil fokus menyetir.

"Ohh, kirain supaya gratis gitu, " ucap Fira sembari terkekeh.

"Enak aja, saya masih bisa beli kali, " bantah gus Zafi sambil menoleh sebentar ke arah Fira.

"Eh, tapi ini serius gak sih Beruang? Kok rasanya kek mimpi ya? " tanya Fira yang pandangannya fokus ke depan.

Bukannya menjawab gus Zafi malah langsung mencubit tangan Fira.

"Aaaa! Apasih tiba-tiba cubit tangan aku? " omel Fira sambil mengusap tangannya.

"Sakit kan? Itu berarti kamu ga mimpi lah, " ucap gus Zafi sembari terkekeh.

"Iya juga sih, bagus lah kalau bukan mimpi, " sahut Fira sambil tersenyum ke arah gus Zafi.

Setelah ngobrol-ngobrol akhirnya mereka sampai di butik milik tante gus Zafi. Fira langsung terkagum saat melihat butik tante gus Zafi yang besar dan megah.

"Ka, ini serius butik tante kamu? " tanya Fira yang masih tidak percaya.

"Iyalah, masa butik orang lain? " sahut gus Zafi sambil membuka seatbelt.

"Besar banget ka, " ucap Fira dengan nada kagum.

"Ya Alhamdulilah, begini lah hasil kerja keras tante saya, yasudah turun yok! " ajak gus Zafi sembari melengkungkan bibirnya ke atas.

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang