22-Akhirnya di publish

13.1K 729 23
                                    

Dulu dia tidak pernah mau memperkenalkan ku sebagai istrinya. Namun, di hari ini dia begitu bangga mengatakan bahwa aku adalah istri nya.

_Zhafira Senaya



Hari yang gelap berubah menjadi terang secara perlahan-lahan. Matahari mulai memunculkan wujudnya ke permukaan.

Fira langsung membuka tirai agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam kamar.

"Pagi hari ini sangat cerah, Tuhan terimakasih karena kau masih memberikan ku kesempatan untuk menghirup udara segar di pagi hari, " tutur Fira sambil menghirup udara segar pagi.

"Ekhm, ngapain tuh? " celetuk gus Zafi yang baru datang dari luar sambil membawa sarapan ke kamar.

"Gapapa, " Fira menyunggingkan bibirnya.

"Yasudah, sarapan dulu nih! " tutur gus Zafi sambil melihat ke arah sarapan yang sudah ia bawa.

Fira hanya menganggukkan kepalanya sambil ikut duduk di hadapan gus Zafi.

"Btw kenapa kamu yang bikin sarapan? Kan seharusnya aku, " tutur Fira kepada gus Zafi.

"Gapapa lah, lagian cuman bikin roti isi doang, " sahut gus Zafi dengan raut santai.

Gus Zafi dan Fira pun sarapan bersama di lantai kamar depan jendela. Tidak ada pembicaraan antara mereka sampai selesai sarapan.

"Kamu takut sama gelap gara-gara kecelakaan itu ya? " tanya gus Zafi secara tiba-tiba saat selesai sarapan.

"Iya, aku takut sama gelap dan suara keras karena kecelakaan itu, " sahut Fira sembari memasang raut sedih karena mengingat kembali kejadian kelam itu.

"Sudah, jangan sedih! Kamu sekarang ada saya dan keluarga saya, " gus Zafi memegang pipi Fira sembari tersenyum lebar.

Fira hanya bisa terdiam. Saat gus Zafi memegang pipi rasanya detak jantung Fira menjadi berdetak lebih kencang.

"Oh iya, kamu mau nya kapan untuk acara kita? " tanya gus Zafi sambil melepaskan tangannya dari pipi Fira.

"Aku ngikut aja ka, " sahut Fira sedikit tersenyum.

"Minggu depan? Supaya ga terburu-buru nyiapin semuanya, gimana? "

"Boleh, " Fira menganggukkan kepalanya.

"Yasudah, kalau gitu saya ngajar dulu ya! Kalau kamu mau keluar jalan-jalan silahkan aja, tapi jangan jauh-jauh! " tutur gus Zafi sambil berdiri.

"Siap, "Fira tersenyum sembari memberi hormat kepada gus Zafi.

Setelah itu Fira pun menyalami tangan gus Zafi. Biasanya gus Zafi selalu nolak saat Fira hendak bersalaman, sekarang malah gus Zafi yang menyodorkan tangannya duluan.

" setelah 3 bulan akhirnya aku di publish dan gak di kurung di rumah lagi, "tutur Fira sembari tersenyum lega.

Fira beranjak keluar dari kamar untuk turun ke bawah. Saat Fira sudah berada di bawah Fira tidak sengaja berpapasan dengan bunda Shella.

"Eh, Fir! " sapa bunda Shella dengan ramah.

"Bunda, " sapa balik Fira sembari tersenyum.

"Mau kemana kamu? "

"Mau keluar bentar, boleh kan bun? Tadi ka Zafi udah ngizinin kok, " izin Fira kepada bunda Shella.

"Silahkan aja mah kalau Zafi udah izinin, tapi jangan jauh-jauh ya! " tutur lembut bunda Shella sembari memegang bahu Fira.

"Hehe iya, assalamu'alaikum bun, " salam Fira sembari bersalaman dengan bunda Shella.

"Wa'alaikumsalam, "

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang