42-perusak suasana hati

7.3K 506 21
                                    

Gus Zafi dan Fira masih berada di Mushola. Gus Zafi memotong kue itu kemudian menyuapi Fira di saksikan oleh beberapa santri di sana.

"Aaaa, " gus Zafi menyuapi Fira sembari tersenyum.

Fira membuka mulutnya dengan malu-malu kucing karena ada santri di sana.

"Cieee, ekhhmm, " celetuk salah satu santri sambil berdehem.

"Kita mah sabar aja dulu ya kan guys? " sambung santri lain sembari tertawa kecil.

"Belajar dulu, baru punya istri entar, " sahut gus Zafi yang ikut tertawa.

Kini giliran Fira yang menyuapi gus Zafi sepotong kue, dan lagi-lagi para santri hanya bisa mengusap dada mereka karena iri dengan keromantisan gus Zafi dan Fira.

"Kalian mau juga gak nih? " tawar Gus Zafi sembari tersenyum tipis.

"Kalau di kasih mah mau terus Gus, " sahut salah satu santri sambil terkekeh.

"Yasudah, sini saya suapin satu-satu, " ucap Gus Zafi sambil menyendok kue untuk di suapi kepada para santrinya.

Gus Zafi menyuapi satu persatu santri yang ada di Mushola dengan senyuman yang tak pudar-pudar. Fira yang melihat pemandangan itu ikut bahagia dan terharu karena Gus Zafi sangat menyayangi seluruh santri-santrinya.

"Ini kue masih ada, bagi-bagi ke yang lain ya! " suruh Gus Zafi kepada para santri yang ada di sana.

"Kami mau pulang ke rumah dulu, " pamit Gus Zafi dengan senyum hangatnya.

"Siap Gus, " sahut salah satu santri sembari bersalaman dengan Gus Zafi.

Setelah itu Gus Zafi dan Fira pun berjalan menuju kembali ke rumah. Gus Zafi memegang tangan Fira dengan raut sumringah berjalan masuk ke dalam rumah.

"Gimana kejutan aku? " tanya Fira saat sudah berada di kamar.

"Kejutan yang perfect, saya sampai terharu loh, " sahut Gus Zafi sembari memeluk pinggang Fira.

"Terimakasih atas kejutan yang tak pernah terlintas dari pikiran saya akan mendapatkan nya dari kamu, " tutur Gus Zafi dengan tersenyum lebar sampai giginya kelihatan.

"Ini tidak seberapa kok, aku harap masih ada tahun dan tahun berikutnya untuk aku bisa merayakan ulang tahun mu, " sahut Fira sembari membalas senyum hangat Gus Zafi.

"Aamiin, " Gus Zafi mencium dahi Fira dengan lembut.

Setelah itu Gus Zafi langsung memeluk Fira dan pada akhirnya tangis haru Gus Zafi langsung pecah detik itu juga.

Gus Zafi tidak pernah menyangka orang yang kehadirannya sangat di benci sekarang malah menjadi obat dari segala lukanya. Karena kehadiran Fira Gus Zafi menjadi bisa menerima takdir dan mengikhlaskan Almarhumah istrinya.

"Kamu boleh nangis, tapi harus tangis bahagia, aku ga mau liat kamu nangis karena sedih, " Fira tersenyum sembari menghapus air mata Gus Zafi.

"Sekarang tangisan kesedihan mu merupakan kelemahan ku, jadi aku harap tidak ada kesedihan antara kita ya, "

"Aamiin, " sahut Gus Zafi sembari tersenyum tipis dengan mata yang masih berkaca-kaca.

"Aku mau jalan malam ini sama kamu, apa boleh? " tanya Fira kepada Gus Zafi.

"Tentu, " sahut Gus Zafi setuju.

"Yasudah, kamu siap-siap ke Musholla gih! Bentar lagi azan maghrib, " tutur Fira sambil menunjuk jam.

Gus Zafi pun langsung menuruti perintah Fira. Karena Gus Zafi sudah mandi tadi sore, Alhasil sekarang Gus Zafi langsung memakai baju jubahnya.

Gus Zafi merapikan rambutnya yang sedikit berantakan menggunakan sisir, setelah itu Gus Zafi memasang  jam tangan yang merupakan hadiah dari Fira.

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang