Fira berjalan lesu menuju kamarnya. Fira langsung terduduk setelah menutup pintu kamarnya. Tatapan Fira berubah menjadi sangat kosong.
Fira terus melamun sampai-sampai tidak sadar air matanya sudah mulai berjatuhan.
"Aku tidak pernah minta di banding kan ka, " tutur Fira yang tetap membiarkan air matanya jatuh begitu saja.
"Kenapa harus di bandingkan? Apa kaka ga tau itu melukai perasaan ku? "
"Aku tau kaka masih gak terima dengan kehadiran ku, tapi apa salahnya untuk menghargai perasaan ku? "
"Aku juga manusia, aku punya hati sama seperti kaka, tapi kenapa kaka tega ngomong itu? " tangisan Fira semakin tak terkendali. Dadanya pun sesak luar biasa.
Fira menekan kepalanya dengan sangat kuat sembari menangis karena ucapan menyakitkan dari gus Zafi terus berulang-ulang hadir di pikiran Fira.
"Apa aku seburuk itu? "
"Kenapa takdir ku seperti ini Tuhan? " Fira menangis sembari menenggelamkan kepalanya di antara dua lutut.
Beberapa saat kemudian Fira sudah mulai merasa tenang. Fira berjalan masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.Fira tersenyum getir melihat wajahnya yang sembab di cermin.
"Wajah mu sangat memprihatinkan, " tutur Fira dengan dirinya sendiri di hadapan cermin.
Fira sudah selesai mencuci wajahnya. Ia kembali duduk di kasurnya yang menghadap ke arah jendela.
Dari arah jendela Fira melihat banyak santri yang bermain bola dan bercanda riang bersama teman-temannya.
Terkadang melihat pemandangan itu membuat Fira iri, karena memang mereka tidak boleh keluar dari komplek Pesantren, tapi mereka masih bisa bermain-main. Sementara Fira? Fira benar-benar tidak di izinkan keluar sama sekali dari rumah.
"Kapan ya? Aku bisa bebas? "
"Apakah nanti ka Zafi akan memperkenalkan ku dengan santrinya? "
"Huh, entah lah, " Fira mengangkat bahunya sembari menghembuskan nafasnya.
"Tok tok tok, "
Saat Fira masih melihat para santri bermain tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Fira. Tanpa berlama-lama Fira langsung membuka pintu kamarnya.
"Eh, bunda, " Fira langsung menyalami bunda Shella.
"Bunda ke sini cuman mau nganter ini, " bunda Shella memberikan Fira beberapa cemilan.
"Oh, terimakasih bun, " Fira menyambut cemilan itu sembari tersenyum.
"Oh iya, Zafi gak ngapa-ngapain kamu kan? " tanya bunda Shella untuk memastikan anaknya tidak menyakiti perasaan Fira.
Fira sempat terdiam sejenak sebelum menjawab "dia ga ngapa-ngapain aku kok bun, tenang! "
"Syukur lah, kalau begitu bunda mau turun lagi ya, " pamit bunda Shella yang langsung mendapat anggukan dari Fira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dou Z(End)
Novela JuvenilFOLLOW IG rp:@gus_zafi @@zhafira-she Sebelum baca silahkan follow terlebih dahulu! Aku saranin kalau kalian ingin baca cerita ini, kalian baca dulu cerita berjudul jalan menuju impian, karena ini ada sangkut pautnya dengan ceri...