25-mengurus semuanya

10.1K 663 19
                                    

Kehadiran mu adalah anugerah terbesar ku untuk saat ini.

Zhafira Senaya

                          ___________


Jam sudah menunjukkan pukul 03.00. Saat terbangun Fira langsung terbelalak karna kaget gus Zafi tidur di samping nya.

"Apa nih? Jadi ka Zafi tidur di samping ku? " batin Fira sembari melihat ke arah gus Zafi.

"Aduh, mana ganteng banget lagi kalau pas tidur begini, " puji Fira sembari tersenyum melihat wajah sendu gus Zafi.

"Ka, tau gak sih? Perasaan ku sekarang senang banget, kamu membuktikan bahwa keputusan ku untuk memberi mu kesempatan itu benar, "

"Aku harap sikap mu ke aku sepertinya ini terus ya ka, "

"Keluarga yang aku punya sekarang, ya hanya keluarga kaka, "

"Aku bersyukur karena bertemu dengan mu dan keluarga mu yang dengan lapang dada menerima ku, apalagi bunda, berkat bunda aku bisa kembali merasakan kasih sayang seorang ibu yang telah lama hilang, "

"Bertemu dengan mu anugrah terbesar ku saat ini ka, "

"Ka, jangan tinggalin aku ya! " tutur Fira berbicara kepada gus Zafi yang masih tertidur.

Saat Fira ingin beranjak dari kasur tiba-tiba tangannya di tarik oleh gus Zafi sehingga membuat Fira jatuh ke pelukan gus Zafi.

"Ka Zafi bisa-bisanya kamu bikin jantung berdebar gini, " batin Fira sembari berusaha melepas pelukan gus Zafi.

Saat Fira berusaha melepas pelukan tiba-tiba gus Zafi terbangun. Gus Zafi menggeliat sembari membalikkan badannya ke sisi kiri dan sudah melepas pelukannya.

"Dia bangun apa belum sih? " tanya Fira dengan raut bingung karena gus Zafi kembali menutup matanya.

"Saya udah bangun, lagi ngumpulin nyawa ini, " sahut gus Zafi sambil kembali membuka matanya.

"Kirain masih tidur, "

"Kamu ngapa bangun jam segini? Mau tahajud juga? " tanya gus Zafi yang sudah mendudukkan dirinya.

"Iya, " Fira menganggukkan kepalanya.

"Ayolah, jamaah! " ajak gus Zafi sambil beranjak dari kasur.

Gus Zafi mengambil wudhu terlebih dahulu, setelah selesai barulah Fira yang mengambil wudhu.

"Itu rambutnya keliatan sayang, " tutur gus Zafi sambil menunjukan dahi Fira.

"Masih keliatan? " sahut Fira memperbaiki mukena nya.

Fira di luar saja tetep stay cool, padahal dalam hatinya udah salting brutal di panggil gus Zafi sayang.

"Udah ga ada lagi, " gus Zafi mengacungkan jempolnya.

Setelah itu mereka pun mulai sholat tahajjud berjamaah. Saat mereka selesai sholat gus Zafi menyuruh Fira untuk tidur kembali, tapi Fira menolaknya.

"Kenapa ga mau tidur? Nanti saya bangunin lagi kok, " tutur gus Zafi kepada Fira.

"Ga mau, aku mau denger ka Zafi ngaji, " sahut Fira sambil menggelengkan kepalanya.

"Yasudah kalau gitu, sini sambil rebahan aja! " suruh gus Zafi sambil menepuk pahanya.

Fira menganggukkan kepalanya. Kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan gus Zafi. Gus Zafi memulai mengaji sambil sesekali mengusap kepala Fira.

"Ma Syaa Allah, suara ka Zafi adem banget, " puji Fira dalam hati sembari melihat wajah gus Zafi yang tengah fokus ke Al-Quran.

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang