Waktu terus berjalan hingga satu bulan. Segala urusan perlengkapan umroh mereka sekarang sudah selesai dan tepat hari ini mereka berangkat ke Tanah Suci.
"Selamat menunaikan ibadah untuk kalian, semoga selamat sampai tujuan dan pulang dalam keadaan selamat juga, " ucap bunda Shella mendoakan anak-anaknya.
"Hati-hati ya kalian, semoga amal ibadah kalian di terima, " sambung ayah gus Zafi sembari tersenyum tipis.
"Aamiin, terimakasih bunda dan ayah, kami berangkat dulu ya! " pamit gus Zafi sembari mencium tangan kedua orang tuanya. Di susul oleh Fira.
Sebelum gus Zafi dan Fira berangkat, mereka memeluk bunda Shella terlebih dahulu, setelah itu barulah gus Zafi dan Fira menuju pesawat.
Kini gus Zafi dan Fira sudah berada di dalam pesawat. Fira duduk di samping jendela pesawat sementara gus Zafi berada di samping kursi Fira.
Setelah perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 9 jam akhirnya mereka sampai di Mekkah.
"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga, " tutur Fira sembari merebahkan dirinya di kasur hotel.
"Iya, Alhamdulillah, bersih-bersih dulu sana, habis itu baru istirahat! " suruh gus Zafi yang sedang membereskan barang-barangnya.
"Siap pak Beruang, " sahut Fira sembari beranjak menuju kamar mandi.
Beberapa saat kemudian. Fira sudah selesai mandi dan mengganti gamisnya, sekarang giliran gus Zafi yang mandi dan membersihkan dirinya.
Gus Zafi keluar dari kamar mandi dengan harum yang semerbak sembari mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil.
Gus Zafi langsung tersenyum saat melihat Fira sudah tertidur di kasur. Gus Zafi menarik selimut untuk menutupi tubuh Fira.
"Fira, terimakasih karena telah hadir di hidup saya, " gus Zafi duduk di kasur samping Fira sembari menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Fira.
"Kehadiran mu di hidup saya banyak memberikan saya pembelajaran, terutama tentang menerima takdir Tuhan, "
"Sehat-sehat ya sayang, jangan pergi sebelum saya yang pergi duluan, karena percayalah saya tidak sanggup untuk merasakan kehilangan lagi, " gus Zafi tersenyum getir ke arah wajah Fira yang sendu.
Setelah itu gus Zafi pun ikut beristirahat karena besok mereka sudah mulai melaksanakan ibadah.
Keesokan harinya gus Zafi dan Fira sudah mulai melakukan ibadah umroh mereka, yang di mulai dari melakukan niat dan ber ihram di Miqod, kemudian melakukan urutan rangkaian ibadah berikutnya.
Sampai pada urutan tawaf gus Zafi dan Fira tak kuasa menahan tangis harunya saat berkesempatan bisa mencium Hajar Aswad, apalagi bagi Fira yang belum satu tahun mualaf tapi sudah di berikan rezeki untuk ke Tanah Suci lewat jalur suaminya. Di sepanjang melakukan tawaf gus Zafi sangat menjaga Fira agar tidak kenapa-kenapa dan tersentuh yang bukan mahrom.
"Ka, terimakasih ya! Kalau aku ga ketemu sama kamu, mungkin aku belum bisa ke tempat yang suci ini, " tutur Fira saat mereka selesai melaksanakan ibadah.
"Sama-sama sayang, mungkin ini sudah rezeki mu, " sahut Gus Zafi dengan nada lembut sembari tersenyum.
"Oh iya, nih ada kurma, mau gak? " tawar gus Zafi sembari memakan kurma.
"Mau lah, suapin dong! " sahut Fira yang langsung menghampiri gus Zafi.
"Yasudah, sini saya suapin, " gus Zafi pun menyuapi kurma ke mulut Fira.
"Emm, manis banget seperti orang yang nyuapin, " gombal Fira sembari tersenyum lebar sampai-sampai matanya ikut menyipit.
"Heh, belajar dari mana kamu gombal begitu hah? " gus Zafi tersenyum sembari mencubit hidung Fira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dou Z(End)
Dla nastolatkówFOLLOW IG rp:@gus_zafi @@zhafira-she Sebelum baca silahkan follow terlebih dahulu! Aku saranin kalau kalian ingin baca cerita ini, kalian baca dulu cerita berjudul jalan menuju impian, karena ini ada sangkut pautnya dengan ceri...