43-kelahiran bayi Arya

7.5K 484 28
                                    

Gus Zafi dan Fira sudah sampai di rumah. Gus Zafi sudah masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya sementara Fira tengah terduduk di sofa.

"Bersihin diri dulu sana! Habis itu baru istirahat, ga usah mikirin yang macem-macem, " tutur Gus Zafi yang sudah keluar dari kamar mandi.

"Iya, " sahut Fira singkat kemudian langsung beranjak ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian Fira sudah keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai baju piyama lengan panjang. Fira langsung merebahkan dirinya di samping Gus Zafi.

Fira memeluk pinggang gus Zafi kemudian memejamkan matanya. Gus Zafi membiarkan Fira tidur terlebih dahulu daripada dirinya sendiri.

Di pagi harinya. Sebenarnya Fira sudah bangun dari tidurnya, tapi kembali tertidur setelah sholat subuh karena Fira tak kuasa menahan kantuk nya.

"Huaa, " Fira menggeliat sembari membuka matanya perlahan-lahan.

Tatapan Fira langsung tertuju ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.00. Setelah melihat jam seketika Fira langsung membangunkan dirinya.

"Ka Zafi kenapa gak bangunin aku sih? " omel Fira karena Gus Zafi tidak membangunkan nya.

Saat Fira ingin beranjak ke kamar mandi. Mata Fira tidak sengaja tertuju ke arah sebuah meja kecil samping kasur, di sana Fira melihat ada setangkai bunga mawar putih dan ada selembar kertas.

Fira mengambil bunga mawar itu dan membaca isi dari selembar kertas yang bertulis.

"Selamat pagi gadis penyuka mawar, maaf saya tidak membangunkan mu karena saya tidak tega, saya harap setelah kamu melihat bunga mawar dan membaca isi surat ini emosi mu sudah bisa di kendalikan, saya harap bunga mawar ini bisa membuat senyum mu kembali terukir di pagi hari ini. Saya sudah berangkat mengajar, kamu jangan lupa sarapan.

Tertanda

Suami mu, "

Setelah membaca isi surat itu seketika Fira langsung menarik bibirnya ke atas. Hal kecil yang di lakukan oleh Gus Zafi kini berhasil membuat mood Fira membaik. Fira sudah tak lagi emosi dengan kejadian malam tadi.

Fira mencium bunga mawar itu kemudian menaruhnya di pot yang ada di atas meja rias. Setelah itu Fira beranjak ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Fira sudah keluar dari kamar mandi. Seperti biasa Fira berdandan tipis dengan hanya menggunakan pupur dan lipstik.

"Bunda, maaf aku baru bangun, " tutur Fira dengan raut merasa bersalah.

"Gapapa Fir, lagian tadi udah Zafi kasih tau kalau kamu hari ini telat bangun, " sahut bunda Shella dengan nada lembutnya.

Bunda Shella memang tidak akan pernah marah kalau seandainya sesekali Fira telat bangun seperti sekarang, karena bunda Shella orangnya tidak menuntut banyak kepada menantunya, bahkan beres-beres rumah pun kalau memang bisa sendiri dia tidak akan menyuruh Fira.

"Sarapan dulu Fir! Itu bunda udah bikin nasi goreng, " suruh bunda Shella yang tengah duduk di ruang keluarga.

"Iya bun, tapi bunda udah sarapan? " tanya Fira memastikan.

"Sudah kok Fir, " sahut bunda Shella sembari tersenyum.

"Hmm, kalau begitu aku sarapan dulu ya bun, sekali lagi maaf hehe, " ucap Fira dengan nada tidak enak.

"Gapapa Fir, lagian kamu telat bangunnya juga ga tiap hari kan? " lagi-lagi bunda Shella melemparkan senyum hangatnya ke arah Fira.

Setelah itu Fira pun sarapan sendirian di meja makan. Pagi-pagi begini keadaan rumah memang sangat sepi karena Gus Zafi dan ayahnya sama-sama sedang mengajar.

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang