48-kebahagian ada di hal sederhana

6.8K 381 34
                                    

Gus Zafi langsung membawa masuk Fira ke dalam rumah untuk sarapan. Setelah sarapan keduanya pergi ke kamar.

Fira kembali menaruh bunga yang kesekian kali Gus Zafi berikan ke dalam vas bunga di meja rias. Sebenarnya hampir setiap hari Gus Zafi memberikan Fira setangkai mawar sehingga bunga yang sudah layu bisa di ganti lagi dengan mawar yang baru dan membuat vas bunga itu selalu terisi penuh.

Gus Zafi tersenyum tipis saat melihat hal kecil yang ia lakukan mampu membuat Fira bahagia. Dari sini Gus Zafi belajar bahwa kebahagiaan itu tidak melulu dengan memberikan barang mewah dan mahal, karena nyatanya hal sesederhana ini saja sudah bisa mendatangkan kebahagiaan.

"Ka, libur ya hari ini? " tanya Fira sembari menghampiri gus Zafi yang tengah duduk di sofa.

"Iya, kenapa emang? " tanya Gus Zafi balik.

"Kalau gitu seharian gak boleh keluar rumah! Harus temenin aku, " pinta Fira dengan nada sedikit penekanan.

"Iya, apasih yang engga buat kamu hah? " gus Zafi tersenyum sembari memegang gemas hidung Fira.

"Oh iya, aku dah hafal nama-nama malaikat dan tugasnya loh, " tutur Fira sembari menatap mata Gus Zafi tidak lupa dengan senyum manisnya.

"Emang iya? Cepet bener hafalnya, " sahut Gus Zafi tidak percaya.

"Itu mah gampang kali, ini aku hafalin ya! "

"Jibril menyampaikan wahyu, " Fira mulai menghafal, sementara Gus Zafi hanya mendengarkan sembari menganggukkan kepalanya.

"Mail pembagi rezeki, "

Tawa Gus Zafi langsung pecah seketika saat Fira salah sebut nama malaikat.

"Mikail Fir bukan Mail, Mail mah yang ada di upin-ipin, " Gus Zafi masih tertawa lepas mendengar ucapan Fira.

"Emang iya ya? " sahut Fira yang langsung memeriksa list nama malaikat yang ada di handphone nya dan ternyata benar Fira salah menyebutkan nama malaikat.

"Katanya gampang, tapi kok salah? " ejek gus Zafi dengan senyum jahilnya.

"Ihh! Ga sengaja tau! " ketus Fira dengan raut kesal.

"Udah! Ulangin lagi ayo! Jangan salah lagi ya, " ucap Gus Zafi sambil terkekeh.

Fira pun kembali mengulangi menghafal nama malaikat dan tugasnya dan kali ini Fira berhasil menghafal tanpa ada salah.

"Pinter, "puji Gus Zafi sembari tersenyum lebar sampai gigi rapinya kelihatan.

"Apa misi selanjutnya bos? " tanya Fira sembari membalas senyum Gus Zafi.

"Hmm, sifat wajib Allah gimana? " sahut Gus Zafi sembari mengangkat alisnya sebelah.

"Okey, " Fira menganggukkan kepalanya.

Setelah itu Fira beranjak dari sofa menuju laci bawah meja rias untuk mengambil beberapa cemilan sehat yang sudah Gus Zafi siapkan beberapa hari lalu. Sesudah mengambil cemilan itu Fira kembali duduk di samping Gus Zafi.

"Mau gak? " tawar Fira sembari memegang keripik sayur di tangannya.

"Tumben gak pelit, " Gus Zafi terkekeh sembari langsung memakan keripik yang ada di tangan Fira.

"Karena ini bukan cemilan favorit ku, " sahut Fira sembari menyuap keripik sayur itu ke mulutnya.

Fira terus mengemil sembari melihat video di handphone karena di kamar mereka tidak ada televisi. Sementara Gus Zafi juga tengah sibuk dengan handphone nya. Libur Gus Zafi itu ga benar-benar libur, setiap libur masih ada aja kerjaan yang harus dia urus.

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang