Chapter 24 : Marah

500 51 6
                                    

GARA-gara memutuskan untuk pulang meskipun hari sudah sangat larut. Razka terlelap saat menjelang subuh karena mengerjakan beberapa tugas yang harus dikumpulkan hari ini. Razka kira, tidurnya akan cukup. Namun, ternyata, akibat bola kemarin yang membuat hidungnya sedikit sakit, Razka tidak bisa cepat bangun bahkan melupakan Sholat Subuh yang kembali terlewat.

Akibatnya, Razka bangun saat mendengar alarm paling akhir yang membutnya terlambat masuk sekolah. Kini, saat mendapatkan hukuman untuk membersihkan koridor dekat ruang ekstrakulikuler, Razka malah bertemu dengan Azura. Padahal, Razka sedang tidak ingin bertemu dengan gadis itu di waktu seperti ini.

Dengan badan lemas sembari memegang sapu, Razka terpaksa tersenyum tipis saat Azura berdiri di depannya.

"Ka,"

"Selamat, ya, Ra." Razka memberikan ucapan langsung, membuat Azura terdiam sembari menatap Razka yang kini sama sekali tidak menatap matanya.

"Bukan itu yang mau aku dengar." Azura menggeleng. Lantas, tanpa persetujuan, gadis itu menarik Razka menuju ruang penyiaran. Sedangkan, Razka sedikit tersentak, pemuda itu melepas tangan Azura yang berada pada genggamannya. Tatapannya langsung mengarah pada pintu yang tertutup.

"Satu hal yang aku enggak suka dari kamu, Ka. Kamu selalu menjawab semua pertanyaan orang dengan mengatakan tidak ada hubungan apa-apa di antara kita. I know that right, tapi apa enggak bisa kamu anggap aku sebagai seseorang yang setidaknya kamu bisa menjawab lebih baik dari kalimat pertama? Nyatanya, alasan aku nerima Darren karena kamu yang sepertinya mempersilahkan itu." Azura, gadis itu memukul dada bidang milik Razka, suaranya tertahan walau dengan penekanan yang luar biasa Razka dengar. Pertama kali dalam mengenal, Razka melihat Azura yang menahan marah padanya seperti ini.

"Itu kenyataannya, Azura."

"Kamu yang menciptakan hal itu, Razka!" sentak Azura. Kemudian, gadis itu menghela napas saat menyadari di mana ia berbicara.

"Di mana Razka yang selalu ingin aku ada di sampingnya, di mana-"

"Lantas, di mana Azura yang selalu menolak jika ada Razka di dalamnya?" potong Razka cepat. Pemuda itu menatap Azura dengan sorot datar yang lelah.

"Kita sudah setuju untuk fokus pada pendidikan kita sendiri, Ra. Itulah hal yang membuat aku enggan menciptakan hubungan apa yang tengah kita jalani meski orang tua kamu menginginkan hal lebih. Aku bukan seseorang yang tega menahan langkah sukses seorang gadis. Harusnya kamu tahu, semua yang aku lakukan, membebaskan kamu tanpa kekangan adalah satu-satunya cara agar aku tidak kehilangan kamu dan kamu tidak kehilangan jalan suksesmu." Razka menghentikan ucapannya, lantas menunduk. Menatap Azura seperti ini tidak lagi membuatnya nyaman dan hanya memikirkan dosa yang ia perbuat.

"Aku senang dengan apa yang kamu dapatkan sekarang, Ra, sangat senang. Karena dengan begitu kamu tidak perlu menunggu aku yang selalu membuatmu bingung."

"Cara kita berbeda dalam menjaga, Raz," ucap Azura, lirih. "Aku menerima Darren kemarin malam dan berani memutuskan itu tanpa bertanya pada kamu, dan harus kamu tahu, walau kita enggak pernah ada hubungan pasti, aku selalu menjadikan kamu pusat aku, Ka."

"Enggak, Ra." Razka menggeleng. "Aku ngerti apa yang kamu cita-citakan. Apa aku pernah melarang kamu untuk pergi seminar atau lomba lain saat kita ada acara? Kamu ingat hari terakhir kita di tempat makan? Kamu pergi tanpa meminta persetujuan aku, kan? Lantas, apa aku masih menjadi pusat kamu?" tanya Razka, pelan. Membuat Azura terdiam.

"Setelah kamu menyatakan perasaan hari itu, saat itu pula aku merasa hanya sebagai tokoh yang kamu sukai, bukan yang terpenting seperti aku dulu pada kamu,"

"Razka." Azura menggeleng, gadis itu memegang tangan Razka. Namun, Razka dengan lembutnya melepaskan.

"Aku nerima Darren karena marah sama kamu," ucap Azura. "Aku rasa aku harus memperlihatkan apa yang kamu katakan pada Darren benar, bahwa kita tidak ada hubungan apa-apa meski aku sakit dengan apa yang kamu katakan pada Darren mengenai hal itu."

SHEIRAZ PLAN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang