Segera setelah Xiao Nan tiba di rumah, ibunya langsung menjewer telinganya dengan keras dan memarahinya, "Kau B*jingan kecil, kemana saja kau menghilang seharian ini, bahkan pulang sampai larut?"
Kakek nenek, ayah, dan saudara saudarinya hanya menatapnya acuh, mereka memalingkan wajah dan lanjut makan.
Telinga Xiao Nan langsung memerah, rasa sakit yang dia rasakan membuat matanya ikut memerah, "Ibu, aku pergi membantu Paman Yan, aku tidak berkeliaran!"
Zhao Xiang tidak bisa menahan suaranya yang meninggi, dan berkata dengan tajam, "Apa? Kau pergi dengan anak buangan itu lagi, kau tidak tahu siapapun yang bergaul dengannya selalu terkena sial? Aku menyuruhmu jangan pergi kesana kau tidak dengar?"
Dia melihat sekeliling, mengambil tongkat dan memukuli Xiao Nan, "Aku harusnya tidak pernah melahirkanmu sejak awal, kau sangat picik, aku tidak mengijinkanmu menemui anak buangan itu lagi dan lagi, dan kau masih pergi? Kau memang sengaja membuatku marah, kan?"
Xia Nan tidak berani bersembunyi dari pukulan Zhao Xiang, tubuhnya bergetar menahan rasa sakit, dia terus menangis dan memohon, "Ibu, Paman Yan orang baik, dia sangat baik kepada Xiao Nan, jangan pukuli aku, ibu, jangan pukul lagi."
"Kalau aku tidak memukulmu kau akan segera melupakannya. Kau memang tidak bisa dipercaya. Harusnya aku mencekikmu sampai mati saat kau baru lahir. Kau akan dihukum dengan ribuan pisau. Dunia akan membalas kejahatanmu!"
Zhao Xiang memasang wajah suram, memukul dan mengutuk pada waktu bersamaan, pukulannya menjadi semakin kuat, tidak peduli seberapa banyak Xiao Nan memohon ampun, tongkat yang tidak mampu menahan beban kekuatan itupun akhirnya patah.
"Keluar, ikuti saja si anak buangan itu, menyngkir dari hadapanku." Zhao Xiang mendorong Xiao Nan keluar dari pintu, lalu membanting pintu keras-keras.
Xiao Nan jatuh ke tanah, telapak tangannya berdarah, dia perlahan bangkit, menatap kembali pada pintu yang tertutup rapat, matanya yang bengkak dipenuhi air mata.
Dia tidak mengetuk pintu. Dia tahu bahwa tidak ada satupun orang di dalam yang mau membukakan pintu untuknya. Ini bukan pertama kalinya dia diusir dari rumah seperti ini. Lagipula, selama seseorang di keluarga ini sedang dalam suasana hati yang buruk, mereka akan melampiaskan kekesalan mereka kepadanya. Dia sudah terbiasa.
Setetes hujan jatuh ked ahi Xiao Nan. Dia mendongak, dan langit yang semula gelap tampak lebih gelap.
Tetesan air hujan menjadi semakin deras, dan segera membasahi rambutnya, bercampur dengan air matanya, lalu jatuh ke tanah, tapi dia masih berdiri disana tanpa bergerak sedikitpun. Dia tidak tahu harus pergi kemana.
Seluruh tubuh Xiao Nan basah oleh air hujan. Saat itu, dia memalingkan wajah, menatap pada rumah yang berdiri sendiri jauh dari desa. Apa Paman tidak keberatan untuk menampungnya?
...
Yan Jin Zhou telah selesai mandi, mencuci baju, dan akan pergi tidur ketika mendengar ketukan, yang mengejutkannya. Ini sudah sangat larut, siapa yang sudi mengetuk pintu rumah anak buangan, yang pasti bukan hantu, kan?
"Paman Yan, ini akau Xiao Nan...." Suara Xiao Nan yang menggigil terdengar sampai ke dalam rumah.
Yan Jinzhou segera membuka pintu, dan seketika pintu dibuka, terlihat sosok kecil yang basah kuyup dan tampak ketakutan.
Dia langsung menariknya ke dalam, "Xiao Nan, cepat masuk."
Melihat Yan Jinzhou yang tidak menolak kedatangannya, hati Xiao Nan yang semula tegang kembali tenang, tapi dia kembali menunduk sambil berbisik, "Paman Yan aku.... Aku tidak tahu harus kemana."
"Bukannya tadi kamu sudah pulang ke rumah?"Yan Jinzhou mengerut kebingungan, "Beritahu paman, apa yang terjadi?"
Xiao nan tidak bisa membendung isak tangis yang dia tahan sedari tadi dan menceritakan apa yang terjadi barusan, lalu kembali berkata, "Paman Yan, kenapa aku tidak lahir menjadi akar spiritual kayu, jadi orangtuaku tidak akan jahat kepadaku."
Yan Jinzhou sangat tertekan. Ini sangat tidak berkemanusiaan, keluarga besar menyiksa seorang anak yang baru berusia 5-6 tahun sampai begini!
"Xiao Nan, karena kamu tidak bisa pulang, kamu tinggal saja di rumah paman. Sekarang masih hujan, Paman Yan masih punya air panas, jadi kamu mandi dulu, oke?"
"Oke." Xiao Nan menghapus air matanya, lalu menatap Yan Jinzhou dengan mata yang bersinar.
Yan Jinzhou menuangkan air mandi ke dalam ember dan membawa Xiao Nan ke kamar mandi, lalu dia pergi ke kamar dan mencari baju untuk Xiao Nan.
Ada beberapa pasang pakaian Yan Ningchen di lemari, yang tidak bisa dibawa pergi, jadi masih ditinggalkan disini.
Xiao Nan mungkin jika menggunakan pakaian Chenchen akan terlalu sempit di badannya, tapi tubuh Xiao Nan sangat kurus, jadi dia masih bisa menggunakannya.
Yan Jinzhou merapikan tempat tidur di kamar sebelah, lalu menidurkan Xiao Nan sebentar. Meskipun akar spiritual anak ini tidak bagus, tapi setelah kultivasinya lebih tinggi, dia bisa menemukan jalan lain. Apa yang dipikirkan keluarga ini?
Stelah mandi, Xiao Nan berjalan ke arah Yan Jinzhou, "Paman Yan, aku sudah selesai."
Yan Jinzhou baru membuka mulutnya ketika dia tidak sengaja melihat tanda merah Panjang yang melintang satu sama lain di lengan dan kaki Xiaon Nan. Dia tidak tahan untuk menyumpahi keluarga Xiao Nan dalam hanti, dia lalu segera mengambil obat luka untuk menyeka luka Xiao Nan.
Air mata Xiao Nan menggenang penuh rasa haru, Paman Yan sangat baik kepadanya.
Setelah mengoleskan obat luka, Yan Jinzhou lalu berkata dengan nada yang menenangkan, "Xiao Nan tidak apa, pergi tidur lebih awal, lalu ikut paman ke pasar untuk menjual pupuk yang kita buat besok pagi."
Xiao Nan mengangguk, "Baik."
Yan Jinzhou memberikan Xiao Nan satu buah spiritual merah, "Makan ini sebelum tidur."
Xiao Nan menggenggam buah spiritual itu dengan kedua tangannya, diapun tersenyum, "Terimakasi, Paman Yan."
Yan Jinzhou mengusap kepala Xiao Nan, "Anak baik, cepat makan."
"Baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL Terjemahan] Spirit Planter
خيال (فانتازيا)Judul: Spirit Planter Penulis: Galaxy on the Moon Yan Jinzhou, seorang pasien dunia modern dengan radang dingin progresif, melintasi ruang dan waktu untuk menjadi anak buangan di Benua Lingmiao. Meskipun dia adalah anak buangan, dia telah memenuhi s...