Ini terjadi karena ketika dia masih berusia tiga tahun, pernah sekali dia tantrum dan memaksa untuk tidur dengan Yan Jinzhou dan Zhong Yanhao, lalu Ibu Yan berbohong dengan mengatakan bahwa kedua ayahnya akan tidur bersama supaya memiliki hubungan yang baik, kalau tidak Chenchen tidak akan ada.
Pernyataan ini bertepatan dengan perpisahan Zhong Yanhao dan Yan Jinzhou.... Mereka akan terpisah jika tidak tidur di kamar yang sama, jadi Yan Ningchen sangat memperhatikannya, segera setelah dia kembali, dia ingin Zhong Yanhao tidur dengan Yan Jinzhou.... Hanya setelah mereka tidur Bersama dia bisa merasa lega.Yan Jinzhou menjadi tertarik, jadi dia hanya menyandarkan tubuhnya di kusen pintu, berniat mendengarkan lebih jelas mengenai apa yang terjadi.
Zhong Yanhao tidak berani menatap Yan Jinzhou, ini sangat memalukan, lebih memalukan dari apapun, "Chenchen, kita hanya bercanda, dan bukan ini yang ayah kecil janjikan."
Suasana hati yang cerah seketika mendung, "Ayah kecil, apa kamu membohongi Chenchen?"
Zhong Yanhao tidak pernah melihat bayinya semenyedihkan ini, jadi dia bergegas memeluknya sambil berusaha membujuknya, "Ayah kecil tidak bohong, hanya saja, Chenchen, ada beberapa masalah antara ayah dan ayah kecil, kita tidak bisa tidur Bersama."
Yan Ningchen mendongak, matanya yang bulat siap meneteskan air mata kapan saja, "Apa masalahnya, beritahu Chenchen, Chenchen akan membantu menyelesaikannya."
"Chenchen...." Yan Jinzhou sekarang sangat menyukai Yan Ningchen. Melihat dia yang hampir menangis, anak itu terlihat seperti anak rusa yang ditinggalkan.
Yan Ningchen melepaskan diri dari pelukan Zhong Yanhao, kemudian melemparkan diri ke pelukan Yan Jinzhou sambil terisak, "Ayah."
Yan Jinzhou dengan lembut mengelus kepala Yan Ningchen, lalu berbicara dengan nada sehalus mungkin, "Chenchen, sebelum ayah memanjat pohon untuk mengambil buah spiritual, ayah terjatuh, kamu tahu ayah sekarang tidak bisa berlatih, jadi lukanya belum sembuh, dan ayah kecil takut menyentuh luka ayah, jadi dia tidak akan tidur dengan ayah, mengerti?"
Perhatian Yan Ningchen seketika teralihkan, dia segera menarik diri dari pelukan Yan Jinzhou dengan hati-hati, lalu bertanya dengan cemas, "Ayah, ayah dimana jatuhnya? Ayah sudah minum obat?"
Yan Jinzhou mengelus tangannya dan berkata, "Disini, tapi sudah hampir pulih, Chenchen tidak perlu khawatir."
Yan Ningchen dengan hati-hati menggenggam lengan Yan Jinzhou, huh, "Ayah, kenapa tidak memberitahu Chenchen dulu, kalau Chenchen tahu, pasti tidak akan membuat masalah."
Yan Jinzhou tersenyum, hatinya terasa dihangatkan oleh bocah ini sampai dia merasa tersentuh, "Tidak apa, belum terlambat untuk Chenchen tahu sekarang, jadi baik, tidur dengan ayah kecil, oke?" "Oke."
Yan Ningchen berlari untuk segera merebahkan diri dengan patuh, matanya masih basah, membuat orang lain merasa tertekan melihatnya.
Yan Jinzhou mencium dahi Yan Ningchen, lalu berkata dengan lembut, "Selamat malam, Chenchen."
Yan Ningchen melambai ke Yan Jinzhou, "Selamat malam ayah, selamat malam Xiaonan."
"Selamat malam Chenchen." Xiao Nan beranjak dari tempat tidur, mengenakan sepatu, lalu melambai pada Yan Ningchen.
Zhong Yanhao menghela nafas, lega, akhirnya kembali tenang.
Sebelum pergi, Yan Jinzhou memandang Zhong Yanhao penuh makna. Dia tidak menyangka bahwa dia akan menyetujui permintaan Chenchen. Mungkinkah dia memiliki kesan yang baik terhadap dirinya?
Kebetulan, tatapan Zhong Yanhao bertemu dengan Yan Jinzhou, dan jantungnya seperti berhenti berdetak, apa maksud Yan Jinzhou? Dia tidak berpikir dirinya akan menyetujui permintaan Yan Ningchen, kan?
...
Malam berlalu tanpa kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL Terjemahan] Spirit Planter
FantasiJudul: Spirit Planter Penulis: Galaxy on the Moon Yan Jinzhou, seorang pasien dunia modern dengan radang dingin progresif, melintasi ruang dan waktu untuk menjadi anak buangan di Benua Lingmiao. Meskipun dia adalah anak buangan, dia telah memenuhi s...