Chapter 073- Seekor Burung Elang

563 89 8
                                    


Sampai di rumah, Zhong Yanhao segera membawakan semangkuk air untuk Yan Jinzhou, dengan ekspresi wajah yang tidak biasa, "Terimakasih untuk kerja kerasmu hari ini." Setelah sibuk bekerja selama tiga hari tanpa henti, dia terlihat lelah.

Yan Jinzhou tidak terlalu memikirkan sikapnya yang sedikit berbeda dari biasanya, dia menerima air itu dan langsung meminumnya.

Yan Ningchen mengulurkan tangan kecilnya kepada Zhong Yanhao, "Ayah kecil, aku juga mau minum." Sebelumnya, ayah kecil akan menjadi yang pertama mengurus dirinya, sekarang tidak lagi.

Zhong Yanhao buru-buru menjawab, "Ayah akan menuangkannya untukmu sekarang."

Yan Ningchen mengikuti Zhong Yanhao, sedikit dendam, "Ayah kecil, kamu sudah tidak memperhatikan Chenchen lagi sekarang."

Zhong Yanhao menuangkan segelas air dan menyerahkannya kepada Yan Ningchen, "Siapa yang tidak memperhatikanmu?"

"Ayah kecil, kamu biasanya akan menuangkan air untuk Chenchen dulu, tapi sekarang untuk ayah." Yan Ningchen masih bergumam sembari meneguk airnya.

Yan Jinzhou baru masuk untuk menaruh mangkuk, lalu dia mendengar percakapan mereka, dia pun melirik Zhong Yanhao, apa benar yang dikatakan oleh putranya?

Ekspresi Zhong Yanhao menjadi lebuh tidak natural, si kecil ini benar-benar tidak punya filter.

Yan Jinzhou berpura-pura tidak mendengar apapun, dia menaruh mangkuk dan pergi keluar.

Setelah keluar dari rumah, dia berhenti sejenak, berbalik dan melangkah menuju halaman belakang, berniat untuk mengunjungi rover kecil.

Binatang kecil itu telah tumbuh dengan sangat cepat, dan dia sudah setengah ukuran tubuh rover dewasa, dan gelombang lingzhi selanjutnya sudah bisa menggunakan moluska kecil ini untuk membalik tanah.

Yan Jinzhou mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepala rover kecil, lalu dia tersenyum lembut, "Anak baik, cepatlah tumbuh."

Rover kecil itu mendusal kepalanya pada telapak telapak tangan Yan Jinzhou, merasa sangat terikat.

Chen Yiqing tersenyum melihat pemandangan itu, dia lalu berkata, "Jinzhou, monster ini hanya menurut ketika berhadapan denganmu. Ketika yang lain yang ingin menyentuhnya, dia akan ragu-ragu mendekati kami."

Yan Jinzhou menanggapinya dengan bercanda, "Aku pikir dia sudah bisa mengenali pemiliknya."

"Haha, seperti anak-anak."

...

Xiao Nan yang ragu memberanikan diri, dia meninggalkan rumah Yan Jinzhou, lalu berjalan menuju rumahnya sendiri.

Dia berjalan dengan waspada, berulang kali membayangkan di dalam pikirannya akankah orangtuanya akan senang melihatnya setelah lama tidak bertemu dengannya? Dia mendapatkan lingshi, jika dia memberikan lingshi kepada orangtuanya, mereka akan senang, bukan?

Orangtuanya pasti bahagia.

Membayangkan reaksi positif dari orangtuanya, langkahnya menjadi semakin mantap.

Dia masih tenggelam dalam angan yang indah, dan sebuah suara rendah terdengar di telinganya, "Nizi, apa yang kau lakukan kembali kesini?"

"Ibu, aku mendapatkan lingshi, dan aku membawanya untuk diberikan kepada ibu." Xiao Nan dengan cepat mengambil tas penyimpanan dan menyerahkannya kepada Zhao Xiang, berharap untuk mendapatkan sedikit saja simpati dari Zhao Xiang.

Segera setelah Zhao Xiang mendengar tentang lingshi, wajahnya melembut, dan dia menatap tas penyimpanan di tangan Xiao Nan, matanya berbinar, dan dia langsung menyerobot tas itu.

[BL Terjemahan] Spirit PlanterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang