Chapter 044 - Belajar Merapalkan Mantra

584 85 3
                                    


Kepala desa tidak lagi mencoba untuk membujuknya. Kepribadian Yan Jinzhou bukanlah jenis yang bisa dibujuk oleh orang lain, "Baiklah, karena sudah diputuskan, aku akan pergi denganmu."

Ketika mereka tiba di tanah lapang di kaki gunung, dia tidak bertemu Zhong Yanhao, sepertinya dia sudah kembali ke rumah.

Kepala desa bertanya kepada Yan Jinzhou, "Mana lahan yang kau inginkan?"

"Tunggu sebentar kepala desa." Yan Jinzhou memobilisasi kekuatan spiritualnya dengan sangat aneh, dia mengumpulkan cahaya di ujung jarinya. Memotong jalan selebar telapak tangan, yang membentuk persegi Panjang menutupi seluruh lahan kosong, lagipula, karena tidak perlu membayar lingshi, ambil saja semua lahan ini, kalau-kalau nanti ada orang yang mengganggu.

"Kepala desa, ini yang aku inginkan."

Kepala desa, "...."

Setelah hening beberapa saat, kepala desa mengorbankan sebuah slip giok, yang termasuk dalam lingkup lahan spiritual yang diinginkan Yan Jinzhou barusan. Ada batasan berupa cahaya di setiap tepian lahan spiritual itu, yang berarti bahwa lahan spiritual ini memiliki pemilik, dan bisa digunakan untuk memberitahu orang lain untuk tidak melewati tanah ini sesukanya.

Ada banyak sekali bukit gundul dan lahan kosong di dunia kultivasi, dan itu tidak berharga. Kamu bisa memiliki lahan itu sesukamu, tapi setelah lahan yang dipilih telah ditanami dengan lingzhi, lahan itu memiliki nilai, dan surat tanah digunakan sebagai bukti kepemilikan.

Yan Jinzhou menyatukan tangan dan membungkuk kepada kepala desa dengan serius, "Terimakasih, kepala desa."

Wajah kepala desa masih sama datarnya seperti biasa, "Sepuluh lingshi untuk membayar slip giok."

"Baiklah, baiklah." Yan Jinzhou segera mengambil 20 lingshi dan memberikannya kepada kepala desa, "Tolong terima dengan murah hati."

Mata sang kepala desa bersinar, dan dia kembali menatap Yan Jinzhou, tapi dia hanya mengambil sepuluh lingshi pada akirnya dan berjalan pulang.

Melihat lingshi yang ada di tangan, kesan Yan Jinzhou terhadap kepala desa semakin meningkat, dan dia diam-diam berterimakasih di dalam hatinya.

Zhong Yanhao datang menghampirinya, "Lahannya sudah diurus?"

Yan Jinzhou membayangkan masa depan yang cerah di dalam benaknya, dan wajahnya terlihat sangat gembira, "Yah, hari ini adalah hari yang menyenangkan, kita akan merayakannya dengan makan malam nanti."

Zhong Yanhao menarik sudut bibirnya, "Oke."

...

Setelah menyelesaikan pekerjaannya di malam hari, Yan Jinzhou berjalan menuju lahan kosong dengan bola cahaya dari api hijau yang berada di tangannya, diikuti oleh Zhong Yanhao, Yan Ningchen dan Xiao Nan.

Tiba-tiba, dengan gerakan tangan, api itu berubah warna dari hijau menjadi putih, lalu dari putih menjadi merah, coklat, emas, lalu kembali menjadi warna api pada umumnya.

Kedua anak itu tertegun, lalu segera belajar dari Yan Jinzhou, namun tidak peduli seberapa banyak mereka mencoba, Yan Ningchen hanya bisa mengeluarkan api hijau, sedangkan Xiao Nan hanya bisa memunculkan api merah.

Zhong Yanhao, "..."

Yan Jinzhou berbalik dan bertanya, "Chenchen, Xiaonan, apa kalian bisa?"

Kedua anak itu menjawab serentak, "Bisa."

Kemudian Yan Ningchen menjadi penasaran dan bertanya, "Ayah, bagaimana kamu melakukannya?"

Yan Jinzhou mengubah warnanya satu-persatu, lalu berkata dengan nada misterius, "Ini adalah trik yang ayah ciptakan, kalian tidak bisa melakukannya."

Zhong Yanhao, "..."

Kedua anak yang mendengar itu, segera mengubah kesan mereka terhadap Yan Jinzhou menjadi lebih tinggi, dan mata boneka itu dipenuhi kekaguman.

"Ayah, kamu sangat hebat." Yan Jinzhou tersenyum, anak-anak itu sangat mudah dikelabuhi, "Perhatikan jalan yang kalian lalui, jangan sampai jatuh."

"Iya."

Yan Ningchen menyarankan, "Ayah, apa aku boleh mengajarimu teknik mengendalikan angina?"

Yan Jinzhou langsung tertarik, dan berkata dengan sedikit terlalu bersemangat, "Ayo pergi ke lahan kosong untuk belajar, pandangan disini tidak terlalu luas, dan tidak mudah untuk terbang."

Dia sudah lama iri dengan mereka yang menggunakan mantra!

"Oke."

Yan Jinzhou menoleh ke Zhong Yanhao di belakang dan bertanya, "Yan Hao, mantra apa saja yang kamu ketahui? Bisakah kamu mengajariku?"

Zhong Yanhao dengan sukarela setuju, "Oke, aku akan mengajarimu saat kita sampai di lahan kosong."

"Oke." Yan Jinzhou mulai membayangkan bagaimana dia akan menggunakan mantra, pasti sangat keren!

[BL Terjemahan] Spirit PlanterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang