"Kau gila Ashh!" Abby sudah tidak kuat dengan kelakuan gila temannya itu, Ash selalu saja over dalam segala hal.
Benarr, Abby sejak tadi menyaksikan sahabatnya itu mengitari komplek tanpa henti lebih dari 7 putaran seingat Abby.
Sedangkan Abby hanya mampu mengitari sebanyak 3 kali dengan sekuat tenaga, hal gila menurut Abby pasalnya komplek ini luas.
"Oh Tuhan wanita ini..." Habis sudah kesabaran Abby melihatnya.
"Hey heyy, berentihh—" Ash masi menyesuaikan nafasnya dengan tenang.
"berhentilah menggerutu, aku sedang mencari kesenangan dan kauuu(tahan Ash sambil menyesuaikan nafasnya) kau cerewet seperti tetangga ku." Ash menyelesaikan kalimat dan langsung menjatuhkan diri tepat di atas rumput depan rumah nya.
"Tetangga mana yang kau maksud Ash." Tanya Abby dengan raut curiga.
Senyum Ash kian mengembang sebelum ia menjawab pertanyaan abby.
Ash sangat paham jika sikap teman nya ini 80% sangat mirip dengan Lilian, ibu rumah tangga samping rumahnya yang memiliki 2 anak yaitu Jonathan dan Alex.
Kelakuan ibu dua anak itu cerewet, tukang menggerutu, tidak sabaran, namun Lilian sosok yang perhatian terhadap orang sekitar persis seperti Abby.
"Mommy Jonathan memiliki banyak kemiripan denganmu Abbs." Di akhiri dengan smirk jahil Ash menunggu perubahan wajah dari temannya itu.
"Sialll, apakah aku sekeriput itu." Ucap Abby bersamaan dengan tangan yang merogoh saku jaket runningnya mencari keberadaan benda kecil yang sangat berarti untuknya tak lain sebuah cermin.
"Sepertinya aku butuh perawatan Ash, mau menemaniku?" Abby berusaha mengabsen setiap inci kulit wajahnya, ia sosok wanita yang sangat peduli pada kesehatan kulitnya, sangat sangat peduli.
Ah, dia mulai lagi.
"Tuhan, aku hanya menyamakan sikapmu dengan lilian bukan keriputmu siall" Ash memutar matanya jengah, tapi memang seperti itu lah Abby yang menomor satu kan penampilan di atas apapun.
"Baiklah baiklah akan aku temani." Ash tidak ingin mendengar gerutuannya lagi, saat ia mengetahui Abby sedang mengerucutkan bibirnya seperti bocah tanda sikap kekanakannya akan segera muncul.
********
"Aku sudah mengatakannya berulang kali Abby, kau cantik dan selalu cantik tutup mulutmu itu." Brianna kini mengomeli Abby yang akhir akhir ini tampak sensitive terhadap segala hal kecil.
Brianna adalah salah satu wanita yang cukup keras di antara tiga serangkai itu, sedari tadi Ash hanya tertawa dan sesekali membenarkan apa yang Bri katakan pada Abby.
Ash juga sangat heran, Abby benar benar seperti bayi besar saat menginginkan sesuatu ini dan itu dalam sekejap.
"Abby sudah lah, aku dan Bri sudah mengikuti kemauanmu sedari tadi kau harus menjadi anak baik sekarang,oke?" Ash mencoba membujuk si manja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashley joe
Fanfiction"I do everything by myself, so that no one can say ,i did everything for you." Ashley Joe. • • • Wangi khas tembakau bercampur dengan aroma tubuhnya yang tak bisa Ash jabarkan, ini seperti aroma kayu pada hutan hijau berdaun rindang bercampur alkoho...