BAB 26 - Wet pussy never lies

793 10 0
                                    



"Aku sungguh baik baik saja Gio, jadi kau bisa fokus menyetir." Ucap Ash kesal mendengar rentetan pertanyaan dari pria itu.

"Wajahmu memerah!!" cicit Gio.

"Kau alergi terhadap suatu makanan?" Sambungnya bertanya sekali lagi.

"Gio sialan kau bisa diam tidak?" Ash berteriak emosi ke arah pria itu sambil mengacak ngacak rambutnya kasar.

"Ok calm down" Gio mau tak mau ikut panik melihat reaksi Ash seperti seseorang yang kerasukan.

"Dengar baik baik, kau mengkonsumsi sesuatu Ash? jawab aku." Gio dengan sabar mengulangi pertanyaannya.

Ash merasa seluruh tubuhnya semakin lama semakin panas, ini adalah salah satu musibah karna ia berada satu mobil dengan seorang pria yang tidak memiliki hubungan apa apa dengannya. Bagaimana jika ia tidak bisa mengendalikan dirinya?

"Ash?" Sekali lagi Gio bertanya dengan nada halus.

"Obat perangsang G!! bisakah kau lebih cepat?"

"APAA!!?" Gio seketika melotot mencengkram stir dan menginjak gas mobilnya.

"Kau yakin?"

Ash menggangguk cepat.

Ini ulahnya atau Bri?

Ash dengan cepat memusatkan perhatiannya pada Gio, mengamatinya lamat lamat. Mencurigai pria itulah pelakunya.

Gio yang menyadari pandangan Ash seketika membalas tatapan itu.

"Kau ingin aku membantumu?" Ucap Gio dengan sedikit mengangkat sudut alis dan bibirnya.

"Teruslah bermimpi!" Balas Ash ketus.

Ash seketika berbalik menatap ke arah jendela. Situasi yang sangat menguntungkan bagi Gio, bisa saja ia memanfaatkan moment seperti ini.

Diluar dari masa lalu mereka dulu, Gio sesungguhnya tergolong pria tampan yang pasti masuk dalam kriteria wanita. Jadi, tugas berat bagi Ash untuk tidak tergoda dengan pria di sampingnya.

Seketika muncul bayangan Ez saat ia memejamkan mata, bagaimana sosok itu mengecupi pinggang, meremas kedua dadanya, bagaimana erangan beratnya keluar.

Ash benar benar butuh pelepasan. Tubuhnya bergetar hanya dengan membayangkan pria brengsek itu.

"Oh sial Ez kau membunuhku!!" Kalimat ini meluncur begitu saja dari mulut Ash, dan terdengar jelas oleh pria di sebelahnya.

Entah apa yang sedang di fikirkan Gio, tapi sorot matanya terlihat jelas sedang terbalut nafsu.

Setelah memakan perjalanan 20 menit mobil Gio memasuki pekarangan rumah Ash. Wanita itu berjalan gontai membuka pintunya. Gio sigap mengikuti Ash memasuki rumahnya, mengikuti setiap arah wanita itu melangkah.

"Pulanglah.."

Ash menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Jari jemarinya melepas satu persatu kancing kemeja yang ia kenakan, lalu beralih meremas dua gundukan di dadanya sendiri.

"Ahh" tanpa ia sadari desahan nikmat itu keluar dari mulutnya.

Aroma Ez melintas begitu saja entah dari mana, membuatnya semakin mengeliat tak tahan dengan reaksi tubuhnya.

Tembakau, aroma Ez yang bercampur keringat dengan suhu tubuhnya yang hangat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ashley joeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang