"Aku yakin ini pintunya,"Sebelum pria itu berhasil membuka pintu, tubuhnya terlebih dahulu jatuh dengan bunyi yang sangat keras
"Shittt!!"
"Bagaimana bisa ada pria semenyusahkan ini..". ucap Ash tersenyum lemas sembari menggoyangkan tubuh pria tersebut.
"Bangunnlah heyy!"
Terlihat sosok laki laki dari arah belakang berjalan mengarah pada Ash.
"Sangat menarik, aku menemukanmu.—"
"lagi." Suara ini pelan hanya terdengar oleh empunya, smirk terukir jelas pada bibir pria itu dan sudah pasti kita semua mengenal sosok itu, iya Ez menemukan Ash untuk kesekian kali.
"Kau kekasihnya?"
DEG
Ash membeku, kini kembali teringat potongan mimpinya.
Menyadari jika pria itu memperhatikan, tak ingin terlihat gugup Ash berusaha menepis sesuatu yang bersarang pada pikirannya. Ash segera bangkit dan berbalik menghadap pemilik suara tersebut.
"Bukan, aku hanya menolongnya, kau pasti mengenalnya kan? Baiklah tugasku sudah selesai, aku permisi." Tanpa sadar ucapan tergesa gesa Ash disadari oleh lawan bicaranya dan semakin membuat Ez senang dengan keadaan itu.
Ash meraih tasnya cepat lalu berjalan melalui Ez, namun sebelum langkahnya jauh, sebuah tangan menyambar pinggangnya dan seketika tubuhnya berbalik arah langsung berhadapan dengan Ez.
Yaa!! Tepat sekali, itu ulah Ez yang menarik paksa Ash.
"Tunggu, aku meragukanmu.."
Tatapan mereka bertemu, mata pria itu tak berpaling sedikitpun darinya hingga beberapa detik Ash menyerah dan memejamkan matanya beberapa kali.
"Bantu aku mengangkatnya ke dalam." Suara itu terdengar sexy di telinga Ash hingga nafasnya terhenti beberapa saat.
"Maaf aku tidak bisa, aku harus segera mencari restroom." Tegas Ash melapaskan cengkraman di lengannya.
"Kami memiliki nya di dalam sana." Jawab Ez menaikan alis matanya, ia benci dibantah.
Habislah kau Ash.
"Atau kau berniat menemuiku?".
"Kau terlalu percaya diri tuan muda." entah dorongan apa hingga secara tiba tiba keberanian Ash mucul dan berusaha mengintimidasi pria itu balik.
Ez tersenyum mendengarnya.
"Ah, baiklah cepat ku bantu sekarang buka pintunya.."
Sudut bibir Ez terangkat puas.
"Di sofa merah itu." Ez memerintah.
Bughh
Ash membuang begitu saja tubuh pria yang ia papah di atas sofa merah, sejenak ia memperhatikan seisi ruangan yang terkesan mewah dengan warna hitam dominan.
"Sama sama, kau ingin mengucapkan terimakasih bukan?" Ucap Ash setelah menyadari jika pria yang sedang bersandar pada pintu itu mengawasi gerak geriknya, dan Ash menebak sekenanya jika ia ingin mengucapkan terimakasih.
Ez tersenyum penuh arti, ada kilatan di matanya dan sangat pasti jika ada suatu hal yang ia fikirkan saat melihat gadis di depannya itu.
Kini Ez berjalan mendekat kearah Ash
Menangkap sinyal bahaya dengan ke-agresifan sosok pria itu, Ash langsung memasang kuda kuda pertahanan agar nafsunya tetap terkendali.
Ash ingin terlihat berani agar pria itu tak membaca nafsu memburu yang tengah ia rasakan. Jangan sampai malam ini menjadi malam yang panjang jika sampai Ash terpancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashley joe
Fiksi Penggemar"I do everything by myself, so that no one can say ,i did everything for you." Ashley Joe. • • • Wangi khas tembakau bercampur dengan aroma tubuhnya yang tak bisa Ash jabarkan, ini seperti aroma kayu pada hutan hijau berdaun rindang bercampur alkoho...