BAB 4 - Kena kau!

704 21 0
                                    



Tingg!!!!
Tingg!!!

Mr. Adam

Ash cepatlah, Aku menunggu.

                            Baik, aku berusaha
                                      secepat mungkin pak.


Ayah dan ibuku bercerai sejak aku berumur 10tahun, lalu aku memilih tinggal bersama grandma. Aku tidak merasakan sama sekali kesedihan atas perceraian itu, justru aku mulai merasakan dampak positifnya.

Saat aku duduk di bangku Senior High School hingga lulus kuliah aku terpaksa terjun ke dalam dunia kerja, part time diberbagai tempat seperti toko bunga, Cafe, Restaurant, Wallmart, Supir dan masi banyak lagi.

Pengalamanku bekerja sebanyak itu bukan karna aku pintar, justru karna aku bodoh lalu di pecat.

Pfftttt

Jika dulu aku tidak mencoba pekerjaan sebanyak itu, mana mungkin aku menemukan pekerjaan menyenangkan ini, dan aku sangat bersyukur atas semuanya, aku merasa cukup tanpa kekurangan satu pun.

Grandma meninggal 2 tahun yang lalu, ia memberikanku rumah ini, Terimakasih Gema.

Ayah mempunyai keluarga baru dan ia tutup usia saat aku berada di Junior High School, Ibu juga mempunyai keluarga baru dan tinggal di negara tetangga, hingga saat ini kami masih menjaga hubungan baik dan sesekali ia mengunjungiku bersama keluarga barunya.

Baik mari kita bekerja!!

                                     
********

"Maaf Mr. Adam membuatmu harus menunggu lama." ucap Ash yang baru saja tiba di cafe dan ia menebak jika Adam baru menunggu nya kurang dari 10 menit.

Adam menyesap kopi di tangannya lalu memperhatikan penampilan Ash.

"Kau menyetir sendiri?"

"Tentu."

"Ada yang salah Pak?" Ash bertanya dengan raut bingung.

"Tidak, jika butuh bantuan hubungi aku kapan pun" jawab Adam dengan senyum tipis.

"Baik aku butuh kenaikan gaji pak." Ucap Ash santai bersamaan dengan tangannya sibuk membuka sebuah laptop.

"kau tidak tersenyum?"

"Baiklah itu tandanya kau serius."
Adam menatap Ash lekat dan menyalakan zippo untuk rokoknya

"Kau menarik, akan ku pertimbangkan."

"Terimakasih pak."

Ekspresi Ash pun tidak ada perubahan karna menyadari atasannya ini mungkin hanya berbasa basi untuk lebih mendekatkan diri saja.

Tampak Ash mengoreksi kelengkapan puluhan file hasil pemotretan.

"Pak ini hasil dari pemotretan beberapa minggu ini, file nya sesuai dengan produk yang mereka bawakan." ucap Ash dengan menatap Adam hormat.

Ash jenis wanita yang tegas kepada lawan jenisnya untuk menghindari satu dan lain hal.

Adam menggeser layar laptop ke hadapannya, lalu membuka file tersebut satu persatu dan beberapa menit selanjutnya ia menatap Ash.

Ashley joeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang