BAB 12 - Are you drunk?

448 14 0
                                    



Ash dengan telaten membasuh sekeliling luka sekaligus badan pria itu, akibat luka lukanya ia harus tetap berada di atas kasur hingga tubuhnya mmebaik.

Ez tersenyum seolah tergoda melihat kegiatan yang Ash lakukan.

"Aku menyentuhmu selembut ini agar kau cepat pulih Tuan Muda."

Bukan Ash namanya jika tidak peka dengan tatapan yang pria itu layangkan terhadapnya.

Mendengar kalimat Ash pria itu mulai angkat suara.

"Lakukan, aku menyukainya."

Kini sudut bibir Ash lah yang sedikit tertarik.

Lalu Ash melempar asal kain bekas menyeka tubuh Ez ke arah lengan pria itu asal.

"Agh.."

Sontak Ash panik dengan cepat matanya mencari kain lap yang tadi ia buang.

"Apa itu sakit? maafkan aku.."

Ash dibuat panik, pria itu menang.

Ternyata tidak sulit mendapatkan perhatiannya.

"Kau tersenyum? Sialll."

"Lekas membaik dan kau harus segera meninggalkan rumahku."

Ash melangkah ke arah pintu hendak membukanya, namun suara Ez membuatnya terhenti.

"Bisa kita bicara?"

Ash menebak nebak apa yang akan pria ini katakan, mungkin ia ingin menjelaskan tentang luka tembak itu agar membuatku merasa nyaman atas kehadirannya?

Ntalah.

Lalu ia duduk di ujung ranjang menatap mata pria itu lekat.

"Apa kau seberani ini sebelumnya?"

"Pardon?" Ash nampak bingung atas kalimat Ez itu.

"Kau cukup berani menatap mata pria asing."

"Termasuk kau?" Sahut Ash cepat.

Pria itu tersenyum mengangguk.

"Benar aku berani, dan kau hanya PRIA ASING."

Ash menekan kata pria asing pada kalimatnya.

Hendak berdiri dari ranjang, karna dirasa pria itu membuatnya kesal namun pergelangan tangannya di cekal.

"Tunggu, aku berjanji ini takkan lama."

Ash akhirnya kembali duduk dan memperhatikan sorot mata Ez dengan memberi isyarat agar ia tak main main dengan wanita itu.

"Sebentar lagi beberapa orang akan menjemputku, aku ingin kau ikut denganku beberapa hari ini."

"Aku ikut denganmu?"

Pria itu mengangguk

"Kita akan kemana?"

"Mexico city."

"Apa kau sedang bercanda?" Ash tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, namun jika di fikir kembali pria ini takkan mungkin mengada ngada melihat latar belakangnya bukanlah orang biasa.

Pria itu menatap Ash.

"Kau ikut atau aku menculikmu."

"Hahaha—" mengibas ngibaskan tangannya ke udara, berusaha untuk berfikir jika pria ini sedang bercanda.

Ash tertawa datar, seolah masi mencerna sebab ia teringat jika pria ini yang tak lain adalah teman one night stand nya.

Tak terfikirkan sebelumnya ketika ia memperbolehkan pria itu beristirahat disini, akan terjadi hal hal seperti ini.

Ashley joeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang