Na Jaemin.
Jaemin adalah pria berusia 35 tahun biasa, sudah mapan dan punya pekerjaan tetap sebagai salah satu manager di perusahan teknologi yang cukup besar. Jangan salah, Jaemin adalah lulusan terbaik pada masanya.
Jaemin dikenal sebagai orang yang pendiam, tidak pandai bersosialisasi, dan tidak suka ikut campur urusan orang lain. Pokoknya hidupnya flat dan monoton.
Tapi tidak masalah, daripada nongkrong di cafe sepulang kerja atau kumpul - kumpul bareng setiap pulang kerja di pub- Jaemin lebih milih tidur di rumah, lebih bermanfaat katanya.
Uang gajinya bisa ditabung karena Jaemin sadar kalau dia udah waktunya nikah, walaupun Jaemin masih jomblo. Tapi kalau suatu saat ada yang mau diseriusin, minimal Jaemin sudah siap.
Di depan kaca, Jaemin mengecek kembali penampilannya.
Jaemin keluar dari rumahnya mengenakan kaos putih dan celana jeans robek di bagian lutut, Jaemin siap.
"Mau makan ayam lagi, Jaem?" Sapa Xiaojun, tetangga sebelah rumah Jaemin. "Kamu suka banget ya sama ayam goreng?"
Jaemin cuma nyengir. "Iya mas."
Xiaojun mengernyit heran. "Mas liat - liat tiap malem Minggu kamu pasti makan ayam disana."
Jaemin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, dia nggak bisa jawab.
"Di depan komplek kan ada yang jual ayam geprek kan, kenapa nggak makan disitu aja?" Tanya Xiaojun keheranan.
"Sekalian jalan - jalan aja, Mas." Jawab Jaemin sambil buru - buru jalan, takut kalau Xiaojun nanya macem - macem. "Saya duluan ya, Mas."
Dengan hati berdebar, Jaemin melangkahkan kakinya ke gerai ayam goreng yang selalu ia kunjungi setiap malam Minggu, hampir sepuluh belakangan ini.
Sepuluh tahun? Iya, sepuluh tahun. Bosan? Pasti. Tapi Jaemin tidak bisa mengabaikan hatinya yang berteriak meminta pergi. Ada sesuatu yang menarik hati Jaemin untuk kembali lagi ke tempat itu.
Ayam disana enak? Tidak juga, rasanya sama saja.
Harganya murah? Jangan bercanda, Jaemin bahkan harus keluar uang lebih untuk ongkos jalan karena nggak mungkin kesana jalan kaki.
Lantas apa?
Jadi sebenarnya-
Flashback
10 tahun lalu
Jaemin turun dari kamarnya hendak makan malam. Kamar Jaemin memang berada di lantai dua rumahnya.
Di bawah cahaya remang, hanya ada sang bunda yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv. Sepertinya sang ayah juga sudah ke kamar untuk beristirahat, begitu juga kakaknya yang sepertinya sudah kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Teman
Fanfiction[JAEMREN] [BL] Bersakit - sakit dahulu, dapat janda anak satu kemudian 🤲🏻 Keluarga empat orang [Jaemin, Renjun, Jisung, Chenle] + Jeno