Pagi itu, Jaemin menjemput Renjun di rumahnya dengan senyuman lebar.
Hari ini keduanya berencana mengurus rencana pernikahan keduanya yang sempat tertunda. Mereka akan menemui wedding planner dan serbet venue pernikahan mereka.
Jaemin menelusup kan wajahnya di leher Renjun, merasakan kehangatan orang yang selalu dirindukannya.
Renjun kewalahan menahan geli karena deru napas Jaemin yang menggelitik lehernya.
Renjun mencoba mendorong baru Jaemin, namun nihil. "Mas, geli Mas ah."
Bukanya minggir, Jaemin malah mengecup leher Renjun sekali, membuat Renjun melonjak kaget.
"Mas, kita ada di luar rumah!" protes Renjun dengan nada setengah geli. "Jangan macam-macam."
"Memang kalau di dalam rumah boleh?"
Renjun memalingkan wajahnya yang memerah malu. "Berani-beraninya minta jatah! Nikahin aku dulu baru minta jatah!"
Jaemin beralih ke pipi Renjun. Mengecupnya brutal sampai berbunyi. Muachh.
Jaemin kembali mengecup pipi Renjun. "Minggu depan pun, kalau kamu minta Mas akan coba turuti."
"Gombal."
"Apa kamu siap?" tanyanya dengan penuh semangat.
Renjun tersenyum dan masuk ke dalam mobil. "Yuk berangkat sekarang."
Mereka memulai perjalanan menuju kafe tempat mereka akan bertemu dengan wedding planner.
Di sepanjang perjalanan, mereka berbicara tentang berbagai hal, termasuk bagaimana mereka ingin pernikahan mereka berjalan.
Jaemin menggenggam tangan Renjun sambil terus mengemudi. "Mas membayangkan pernikahan kita di tempat yang tenang dan romantis, dengan warna putih yang serasi. Bagaimana menurutmu?"
Renjun mengangguk. "Bagus juga. Itu terdengar sempurna. Aku juga mau nya pernikahan yang intim dan private, yang kita undang cuma orang-orang terdekat."
"Nggak mau nikahan mewah?"
"Sebenarnya aku malu, Mas." Renjun mencoba mengutarakan pikirannya.
"Kenapa?"
"Ini kan bukan pernikahan pertamaku, Mas. Chenle udah gede, tapi kalau Mas mau pesta besar-besaran aku nurut aja si."
Jaemin mencium tangan Renjun yang digenggamnya. "Nggak, pesta besar-besaran nggak penting, yang penting kan status pernikahan kita."
Setibanya di kafe, Jaemin segera membukakan pintu dan menggandeng Renjun masuk, mereka disambut oleh Karina, wedding planner yang terkenal dengan perencanaannya yang detail dan elegan.
Karina mengajak mereka duduk di sebuah meja yang dipenuhi katalog dan contoh dekorasi.
"Selamat datang, Jaemin dan Renjun. Saya sangat senang bisa membantu kalian mempersiapkan hari istimewa ini. Jadi, apa yang kalian bayangkan untuk pernikahan kalian?" tanya Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Teman
Fanfiction[JAEMREN] [BL] Bersakit - sakit dahulu, dapat janda anak satu kemudian 🤲🏻 Keluarga empat orang [Jaemin, Renjun, Jisung, Chenle] + Jeno