Istri Teman

twenty three

Pagi-pagi sekali, alarm berbunyi dengan keras di kamar Jaemin. Dengan cepat, Jaemin mematikannya dan bangkit dari tempat tidur.

Hari ini adalah hari yang sudah dinantikan, mereka akan pergi ke taman hiburan.

Jaemin bergegas menuju kamar putranya. "Jisung, bangun! Hari ini kita akan ke taman hiburan." katanya sambil menggoyangkan tubuh putranya.

Jisung membuka mata dan tersenyum lebar. "Yay! Taman hiburan!"

Setelah mandi, Jisung dengan mandiri bersiap-siap sendiri. "Sudah siap, Ayah!" katanya dengan semangat.

Jaemin mengangguk puas. "Bagus sekali, Jisung. Kamu memang anak pintar."

Sementara Jisung bersiap, Jaemin juga bergegas ke kamar mandi. Ia hanya mengenakan handuk ketika keluar dan mulai berpakaian dengan rapi.

Meski akan pergi bersama anak-anak, Jaemin menganggap ini juga sebagai kesempatan untuk berkencan dengan Renjun.

Setelah siap, mereka keluar dari kamar untuk sarapan. Tuan dan Nyonya Na sudah menunggu di meja makan.

"Mau kemana kalian pagi-pagi begini?" tanya Tuan Na.

Jisung dengan ceria menjawab, "Kami mau ke taman hiburan bersama Mama Renjun dan Chenle."

Nyonya Na tersenyum. "Wah, itu menyenangkan. Nikmati hari kalian, ya."

"Terima kasih, Nek!" jawab Jisung sambil tersenyum.

Di rumah Renjun, Chenle sudah bangun lebih dulu. Dia sangat bersemangat untuk hari ini. Chenle berlari ke kamar Renjun dan mulai mengecupi wajah mamanya.

"Mama, bangun! Hari ini kita ke taman hiburan!" serunya dengan penuh semangat.

Renjun tergelak geli dan terbangun. "Oke, oke, Mama sudah bangun. Kamu sudah siap?"

Chenle mengangguk penuh semangat. "Ayo, kita mandi biar tidak terlambat!"

Renjun tersenyum melihat antusiasme putranya. "Baiklah, ayo kita mandi dan bersiap-siap."

"Mandi bersama saja ya, Ma?"

"Oke."

Tak berapa lama setelah sarapan, terdengar suara ketukan di pintu rumah Renjun. Bel rumah juga berbunyi beberapa kali.

Renjun berpikir itu mungkin Jaemin dan Jisung, namun saat pintu dibuka, ternyata itu mantan suaminya, Jeno, yang berdiri di sana.

"Mas Jeno?" Renjun sedikit terkejut. "Mas ngapain ke sini?"

Jeno tersenyum canggung. "Mas libur hari ini dan nggak punya rencana apa - apa. Mas dengar kemarin kalian mau ke taman hiburan, jadi Mas pikir... boleh nggak kalau Mas ikut? Lihat! Mas sudah bawa banyak cemilan buat semuanya."

Renjun terdiam sejenak, memikirkan permintaan mantan suaminya. Akhirnya, dia tersenyum. "Tentu, Mas. Boleh saja."

Chenle yang mendengar pembicaraan tersebut langsung bersorak gembira. "Papa ikut! Yay!"