thirteen

704 106 0
                                    

"Chenle mau jalan - jalan, Pa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chenle mau jalan - jalan, Pa.."

Renjun tidak bergeming melihat sang putra terus merengek pada sang suami minta untuk diajak keluar. Tanpa terganggu, Renjun tetap pada kegiatan membaca novel yang sudah dirinya lakukan sejak beberapa jam yang lalu.

Bukan tanpa alasan, membaca adalah sebuah bentuk pelarian dari semua overthinking yang dirinya miliki.

Renjun memandang rendah dirinya yang jatuh dalam lubang kotor perselingkuhan. Bukan salah Jeno atau Jaemin semua adalah salahnya yang tidak bisa jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupnya.

"Minta izin sama Mama sayang." Ujar Jeno yang berhasil menarik atensi Renjun. "Kalau Mama pergi, Papa juga pergi. Semua tergantung Mama."

"MAMA.."

Kurang dari sepersekian detik, Chenle sudah menghambur ke pelukan Renjun.

"Ma?"

Renjun meletakan bukunya. "Kenapa?"

"Kita makan malam di luar ya?"

"Kenapa?"

Chenle tersenyum malu - malu. "Chenle mau jalan - jalan ke luar."

"Mau makan atau jalan - jalan."

"Mau makan malam, Ma." Ujar Chenle dengan penuh semangat. "Kata Papa, kalau Mama ikut ya Papa juga ikut."

"Hmm . Gimana ya?"

Chenle menyatukan kedua tangannya seperti gestur memohon. "Please.."

Renjun bisa apa? Sejak awal Chenle memang prioritas Renjun. Masalah hidup yang begitu pelik pun terkesampingkan jika itu tentang Chenle.

Sekilas pikiran untuk berpisah datang lagi.

Apa benar kalau Renjun dan Jeno bercerai makan Chenle pasti tidak baik - baik saja?

"Please."

"Iya, boleh."

"YEAYY!"

Renjun menyaksikan Chenle yang bersorak kegirangan, mungkinkah kalau Renjun dan Jeno bercerai- Chenle akan tetap sebahagia ini?

"Ayo, Pa. Kita siap - siap." Ujar Chenle sambil menarik Jeno naik ke lantai dua. "Mama juga ayo siap - siap."

Renjun tersenyum. "Iya, sebentar lagi."

Renjun mengalihkan pandangannya menatap langit sore yang cerah, mungkin malam ini juga akan cerah. Apa keputusannya benar?

*****

Dengan dua kancing kemerja terbuka dan lengan panjang yang sudah tergulung hingga siku, Jaemin masuk kerumah.

"Kamu sudah pulang, Jaem?"

Jaemin mematung melihat kedua orangtuanya yang mengenakan pakaian resmi.

"Mama Papa mau kemana?"

Nyonya Na. "Cepat kamu mandi dan berpakaian yang rapi."

Istri Teman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang