Beberapa hari berlalu sejak perjalanan ke taman hiburan, Jeno merasa ada sesuatu yang berbeda.
Hati dan otaknya tidak bisa berhenti memikirkan Renjun, mantan istrinya.
Awalnya Jeno mengira perubahan ini karena melihat interaksi Jaemin dengan Chenle dan Renjun, serta kekhawatirannya tentang masa depan anaknya. Namun, semakin dia merenungkannya, semakin jelas baginya bahwa ini bukan tentang Chenle.
Dalam benaknya, Jeno memutar kembali setiap momen di taman hiburan.
Dia ingat bagaimana Renjun tertawa, bagaimana dia terlihat begitu bahagia dengan Jaemin, dan bagaimana hatinya bereaksi setiap kali dia melihat Renjun tersenyum.
Jeno mencoba meyakinkan dirinya bahwa ini semua demi Chenle, bahwa dia hanya ingin memastikan anak mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup.
Namun, kenyataannya jauh lebih rumit.
Jeno mulai menyadari bahwa perasaannya bukan tentang kekhawatiran terhadap Chenle, melainkan tentang dirinya sendiri.
Hatinya bereaksi untuk Renjun. Setiap kali dia melihat wajah Renjun terlintas di pikirannya, jantungnya berdegup lebih kencang.
Telat Jen.
Dia merasakan kehangatan dan rasa rindu yang bahkan belum pernah dia rasakan saat mereka masih bersama.
Namun sekarang, perasaan itu datang, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.
Ini sudah sangat terlambat kan?
Dia mencoba memahami perasaannya yang kacau, mencari alasan kuat mengapa dia tak bisa berhenti memikirkan Renjun.
Secangkir kopi di tangannya sudah mulai dingin, tetapi dia terlalu tenggelam dalam pikirannya untuk menyadarinya.
"Apa yang salah sebenarnya?" gumamnya pelan.
Dia menyesap kopi yang sudah mulai dingin, mencoba memahami perasaannya yang kacau.
Dia memikirkan masa lalu yang mereka lalui bersama. Jeno tidak bisa menyangkal lagi, dia tahu dia terlambat.
Tapi hatinya masih tertaut pada Renjun.
Perlahan, Jeno menyadari bahwa dia harus menghadapi perasaannya ini.
Mungkinkah? Hanya mungkin, Jeno jatuh cinta pada Renjun.
Sebelumnya Jeno dan Renjun menikah atas dasar perjodohan, keduanya hanya saling setia tanpa menyertakan perasaan cinta.
Jeno hanya menyayangi Renjun, karena Renjun adalah ibu dari anaknya. Tapi apakah Jeno mencintai Renjun sebelumnya?
Jeno rasa tidak.
Jika benar demikian, Jeno tentu tidak akan menyetujui adanya perceraian.
Selama ini, Jeno selalu menganggap perasaannya adalah bentuk tanggung jawab dan kekhawatiran terhadap masa depan Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Teman
Fanfiction[JAEMREN] [BL] Bersakit - sakit dahulu, dapat janda anak satu kemudian 🤲🏻 Keluarga empat orang [Jaemin, Renjun, Jisung, Chenle] + Jeno