twenty

579 98 6
                                    

Hari itu, Jaemin merasa hatinya semakin mantap untuk mengajak Renjun ke rumahnya dan mengenalkannya lebih dalam kepada kedua orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu, Jaemin merasa hatinya semakin mantap untuk mengajak Renjun ke rumahnya dan mengenalkannya lebih dalam kepada kedua orangtuanya.

Orangtuanya pun sudah beberapa kali menanyakan kapan Renjun akan datang lagi, mereka ingin mengenalnya lebih baik.

Sore itu, Jaemin memutuskan untuk mengambil langkah pertama. Ia segera menuju rumah Renjun dengan perasaan penuh harap dan sedikit gugup.

Saat sampai di rumah Renjun, Jaemin mengetuk pintu dengan lembut. Tak lama kemudian, pintu terbuka dan Renjun muncul dengan senyum lembut di wajahnya.

"Mas Jaemin, ada apa? Tumben sore-sore ke sini?" sapa Renjun dengan ramah.

Jaemin tersenyum balik. "Renjun, bagaimana kalau kita menjemput anak-anak bersama ke TK?"

Renjun sedikit terkejut namun senang mendengar ajakan Jaemin. "Oh, boleh saja, Mas.. Biar aku ambil tas dulu."

Renjun mengambil tasnya dan segera bersiap. Keduanya lalu berjalan me uji mobil dan tak menunggu lama keluar rumah menuju TK untuk menjemput anak-anak.

Setibanya di TK, mereka melihat anak-anak bermain di halaman. Chenle dan Jisung terlihat sangat akrab, tertawa bersama sambil bermain ayunan. Saat melihat Jaemin dan Renjun datang, mereka berlari menghampiri dengan semangat.

"Ayah! Mama!" seru Chenle sambil melompat ke pelukan Renjun.

Jisung juga memeluk Jaemin. "Ayah, hari ini kita mau main ke rumah siapa?"

Jaemin tersenyum dan menjawab, "Hari ini kita akan ke rumah Ayah. Kakek dan Nenek ingin bertemu dengan kalian."

Chenle dan Ji-Sung tampak bersemangat mendengar rencana tersebut. "Yay! Kita main ke rumah Kakek dan Nenek!" seru mereka berdua.

Renjun menatap Jaemin penuh pertanyaan.

"Tenang saja, orangtuaku sudah tahu semuanya." Ujar Jaemin menjelaskan. "Mereka bilang padaku untuk membawamu berkunjung."

Jaemin merasa bahwa langkah ini adalah keputusan yang tepat. Ia senang melihat Renjun dan keluarga bisa bersatu dan saling mendukung. Dan yang terpenting, anak-anak terlihat sangat bahagia dengan pertemanan dan keakraban baru mereka.

Setelah menjemput anak-anak, mereka semua menuju rumah Jaemin. Setibanya di sana, orangtua Jaemin menyambut mereka dengan hangat.

Nyonya Na memeluk Renjun dengan ramah. "Renjun, senang sekali bisa bertemu denganmu lagi. Kami sudah menunggu kedatanganmu. Ayo masuk, kita sudah menyiapkan camilan untuk anak-anak."

Renjun tersenyum gugup. "Terima kasih, Nyonya Na. Saya harap kita bisa semakin mengenal satu sama lain."

Tuan Na juga memberikan sambutan yang hangat. "Tentu saja, Renjun. Silakan masuk, mari kita makan malam bersama."

Renjun tidak menduga respon ini.

Renjun merasa gugup bukan main. Sejak pertemuan pertama dengan keluarga Jaemin, dia menyadari bahwa mereka mungkin mengira dia masih single. Renjun merasa khawatir bahwa kenyataan dia adalah seorang single parent dengan seorang anak mungkin tidak akan diterima dengan baik oleh keluarga Jaemin.

Istri Teman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang