Bab 10. 𝐋𝐂 | 𝐓ertawa 𝐝engan 𝐁ebas

13 8 2
                                    


“Kita mau ke mana, kak?” tanya Leka dari belakang mendekap Zayn yang mengemudi motornya.

Zayn tersenyum menoleh menatap Leka dan berkata, “Muter-muter jalan raya sambil menikmati nya.” Gadis itu mengangguk mengerti dengan senyum tipis.

Dua anak sekolah berboncengan mengitari jalan raya dengan melihat setiap hal baru yang ditemui. Tertawa dengan ruang, menampakkan wajah yang gembira. Mungkin ini hal biasa untuk mereka, namun tidak untuk Leka. Gadis itu benar-benar menikmati hal baru yang dia temui.

Tidak setiap hari Leka mendapatkan hal seperti ini. Bukan biasa, namun luar biasa. Gadis ini tertawa dengan renyah, tertawa bebas dengan ekspresi riang gembira. Leka bisa menghirup udara luar. Biasanya dia diantar oleh supir dan kaca jendela mobilnya di tutup, tidak jelas melihat ke luar. Namun saat ini dia bisa menikmatinya.

“Asik, ya. Padahal Cuma muter-muter naik motor,” ujar gadis itu sedikit berteriak karena bising dari kendaraan lain.

Zayn menanggapinya dengan senyuman. Lelaki itu juga sesekali berhenti di taman bermain anak-anak. Sembari melihat anak-anak kecil bermain di sana, keduanya menikmati es krim yang di beli.

“Ihh! Aku nggak suka coklat,” dumel Leka memalingkan wajah dari Zayn dengan melipat kedua tangannya di dada. Bibir gadis itu cemberut karena Zayn salah membelikan snack untuknya.

Meskipun kesal dan cemberut, gadis itu tetap menyantap ea krim di tangannya. Namun tidak menatap ke arah Zayn sekalipun melirik juga tidak.

Zayn terasa agak canggung jadinya. Bagaimana dia bisa lupa tentang gadis ini, bahkan sampai membuatnya cemberut.

“Ah, iya. Maaf, kakak lupa. Kakak beliin lagi, deh, tapi jangan cemberut gitu, dong.” Zayn iseng mencolek dagu gadis itu.

Leka berpaling ke arah Zayn, namun masih cemberut juga. Anehnya, semakin gadis ini cemberut semakin lahap menyantap es krim dengan rasa vanila itu. Bahkan gadis ini juga mengambil es krim stoberi milik Zayn dan memakannya. Hingga membuat Zayn melongo sendiri menyaksikannya.

“Kenapa lihatnya gitu?” judes Leka pada Zayn. Lelaki hanya menggeleng. Dan terlintas ide jahil di benak Zayn.

Lelaki itu sedikit mencolek es krim dan menyentuh pipi Leka. “Kak Zayn!” teriak Leka berbalik mencolekkannya pada pipi Zayn.

Setelahnya Leka tertawa dengan puas. “Rasain,” ujarnya menjulurkan lidah pada Zayn.

“Ouh, awas kamu, ya,” ujar Zayn dengan tatapan aneh dan pergi membeli 1 es krim lagi, kali ini lelaki itu membeli rasa coklat dan mencolekkannya pada Leka.

Seperti anak kecil, keduanya saling mengejar dan mencolekkan es krim pada wajahnya. Seolah tidak mau kalah dengan anak-anak yang sedang bermain di taman itu, keduanya juga tertawa dengan riang.

Keduanya bahkan menjadi perhatian pengunjung di sana. Suara tawa yang lepas, tak bisa di dapatkan setiap harinya. Zayn maupun Leka sama-sama menikmati waktu ini, meski hanya terjadi untuk sesaat. Namun, ini lebih dari cukup untuk berbahagia.

.

.

.

*:..。o○ Selow Update ○o。..:*

❈ Bintangnya jangan lupa
❈ Don't be a silent reader
❈ Terima kasih sudah membaca
𝑵𝒕: 𝑴𝒂𝒂𝒇, 𝒑𝒂𝒓𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒌. (𝑲𝒆𝒌 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒍𝒊𝒔𝒏𝒚𝒂). 🙏🙂

Real LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang