Satu minggu Leka lewati banyak waktu dengan ayahnya, meskipun sang ayah jarang mengatakan sesuatu. Tidak ada lagi pukulan, amarah, dan perlakuan kasar yang ayahnya berikan pada Leka.
Semuanya justru berbanding terbalik dari situasi sebelumnya. Leka pernah menanyakan hal ini pada pekerja di rumah, namun nihil. Tidak ada yang tahu dengan perubahan majikannya.
"Kenapa?" tanya Zayn duduk di samping gadis itu sembari memberikan sebotol air mineral. Keduanya baru saja selesai lari pagi, kebetulan hari ini hari libur.
"Makasih." Leka meneguk air mineral pemberian Zayn.
"Leka kepikiran soal ayah," ucap gadis sembari menatap Zayn dari samping kiri.
Mereka duduk di pinggir jalanan komplek, sesekali ada tetangga yang menyapa keduanya. Ada juga anak-anak kecil bermain sepeda.
"Ayah kenapa lagi? Marah lagi?" Zayn menatap balik manik Maya Leka. Kalau dilihat-lihat Leka sedikit lebih tinggi dari sebelumnya. Atau karena memang mereka jarang bertemu belakangan ini?
Karena selalu ada sang ayah di sisi Leka, Zayn jadi tidak berani menyapa gadis itu. Bukan karena takut dirinya ada dihajar, tetapi justru takut jika Leka yang mendapatkan amarah itu.
Leka menggelengkan pelan kepalanya, dipeluknya kaki yang tertekuk. "Leka jadi takut ada yang ayah sembunyikan. Y-ya meskipun selama ini Leka nggak pernah tahu apa-apa tentang ayah, sih."
Ada jeda beberapa detik dari Leka. Setelahnya gadis itu kembali berkata, "tapi, sekarang rasanya sedikit beda dari biasanya."
Tatapan pedih kembali datang pada Leka setelah beberapa hari ini menghilang. Zayn tahu akan hal itu dan langsung menepuk pelan punggung Leka.
"Jangan berpikir ke situ. Kalau ayah benar-benar berubah 'kan bagus," ujar Zayn memberikan sedikit dorongan pada Leka.
Lelaki itu menatap tulus Leka dengan senyum yang menghiasi wajahnya dan mata yang menyipit akibat tarik kan bibirnya. Leka pun ikut menarik senyumnya.
"Semoga ayah baik-baik saja," lirih Leka di sela senyumannya.
"Pulang, yuk. Sudah kesiangan banget ini," ajak Zayn bangkit dari duduknya. Ia juga membantu Leka terbangun dari duduknya. Gadis itu membersihkan celana bagian belakang.
"Yuk."
Seperti biasanya Zayn dan Leka terlihat begitu akrab. Persis layaknya adik dan kakak. Entah apa yang Zayn punya hingga mampu membuat tawa yang lepas pada Leka.
Begitu sampai di depan rumah masing-masing, Zayn dan Leka saling melambaikan tangannya. Leka masuk ke dalam rumah, ia hendak memasuki kamarnya untuk bersih-bersih namun sesuatu menghentikan langkahnya.
"Bukannya itu suara om Indra? Tapi, kalau minggu 'kan biasanya om Indra nggak kerja," gumam Leka memperhatikan pintu kamar milik ayahnya.
"Kenapa juga om Indra ada di dalam kamar ayah?"
Dengan rasa penasaran, Leka berjalan mengendap-endap mendekati kamar milik ayahnya. Dari luar terdengar jelas suara lelaki yang bernama Indra berteriak, seperti sedang mengamuk.
"Wah, om Indra ngamuk ke orang yang nggak tepat," batin Leka membayangkan bagaimana ayahnya memberikan hukuman pada lelaki itu.
Namun, ada perkataan yang membuat Leka lemas begitu mendengarnya. Gadis itu membulatkan matanya yang berkaca-kaca.
"Non, ngapain di sini?" tanya bibi pekerja yang melihat Leka berdiri di depan pintu itu.
Leka menoleh dan menatap bibi itu dengan senyum yang dipaksa nya. "Ah, nggak apa-apa. Leka bersih-bersih dulu, ya."
Leka berlalu dari sana begitu saja meninggalkan bibi itu yang kebingungan dengan tingkat Leka. Namun ada perasaan lega bagi bibi itu saat melihat Leka. Tidak ada lebam yang harus diobati. Hubungan keluarga ini juga sudah mulai membaik sedikit demi sedikit.
"Pasti aku salah dengar. Nggak mungkin, ayah nggak pernah bilang ini sama aku. Apa ini sebabnya ayah jadi perhatian sama aku belakangan ini?" batin Leka merasa gelisah.
.
.
.
*:..。o○ Selow Update ○o。..:*
❈ Bintangnya jangan lupa
❈ Don't be a silent reader
❈ Terima kasih sudah membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Life
Ficción GeneralApa yang akan kalian lakukan jika bertemu dengan seseorang yang ada dalam permainan yang sama dengan kalian? Lima remaja ini saling bertemu setelah 5 tahun sebelumnya mereka memainkan sebuah game yang dinamakan 𝘗𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘗𝘦𝘳𝘢𝘯. Saat...