Zayyan melepas pelukannya lalu membaringkan Rakha, setelah itu ia menyelimutinya.
"Good night dek, tidur yang nyenyak ya. Inget masih banyak yang sayang sama kamu." gumamnya sembari mengelus puncak kepalanya kemudian ia beranjak keluar dari kamar tersebut.
"Eh kalian semua ada disini.." ucap Zayyan saat mendapati semua saudaranya ada di depan kamar Rakha.
"Thanks Zay, udah bisa bujuk Rakha."
"Sans bang. Udah pada tidur sana, kalau mau minta maaf ke Rakha besok aja kasian dia baru tidur."
"Iya."
"Btw bang, lu kok tumben kesini?" tanya Rassya.
"Gue mau nginep disini, males di rumah ga ada temennya. Gue boleh kan nginep disini?"
"Yaelah Zay, lu kayak ke siapa aja. Ya boleh lah, dari dulu lu juga sering tidur sini." ucap Rizwan.
"Hehehe. Btw kamar gue masih di tempat yang sama kan? Gue ngantuk nih mau tidur."
"Eh udah ga bang, kamar abang udah pindah. Kamar lu yang itu udah di hancurinn huhuhu...." ujar Fateh dengan dramatisnya.
"Hah?! Tega banget masa di hancurin?! Lu pada udah ga nganggap gue saudara ya?!"
"Hahahaha bang, lu mau aja di kibulin sama bang Fateh. Lu kan tau sendiri gimana jahilnya tuh anak." ucap Afan.
"Anjir lu Teh, lu minta di gorok?!"
"Hehehe ampun bang... Fateh minta maap ya. Ga lagi deh-"
"-kalau inget tapi." lanjutnya bergumam tapi masih bisa di dengar oleh Zayyan.
"Kurang ajar nih anak, kalau inget katanya."
"Udah ya bang Zay, katanya ngantuk. Daripada marah-marah ga jelas mending sana ke kamar terus tidur."
"Hmm. Gue duluan ke kamar, kalian juga sono ga usah mikirin tadi."
"Iya Zay."
"Iya bang Zay."
***
Keesokan harinya, kini mereka semua sudah berada di ruang makan untuk sarapan."Abang, Rakha berangkat dulu ya..." ucapnya tiba-tiba kepada semua abangnya.
"Lu ga berangkat sama kita berdua Rakh?" ucap Fateh dan diangguki sama Afan.
"Ga bang, Rakha pengen berangkat sendiri."
"Kenapa? Kalau kamu ga mau bareng sama kita karena gara-gara kemaren, kita minta maaf karena udah bohongin kamu."
"Ga kok bang, Rakha udah maafin kalian semua. Hari ini emang Rakha lagi pengen berangkat sendiri aja."
"Yaudah kalau gitu kamu hati-hati ya berangkatnya."
"Iya siapp bang, yaudah Rakha berangkat dulu assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Setelah Rakha berangkat, mereka meneruskan sarapannya.
Sementara itu...
Rakha sebenarnya mau ke supermarket terlebih dahulu, makanya ia memilih berangkat lebih awal.
Saat keluar dari supermarket, ia seperti melihat seseorang yang tidak asing baginya.
"Eh kok kayak ga asing ya, orang itu kayak mmm....udahlah kayaknya gue salah lihat ga mungkin kalau itu mereka. Mending gue berangkat ke sekolah aja daripada telat."
Kemudian ia langsung melanjutkan perjalanan ke sekolah, saat sampai parkiran ia bertemu kedua abangnya yang juga baru sampai ke sekolah.
"Loh dek, kok baru sampai? Kan kamu tadi berangkat lebih awal." ujar Afan.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE WILLIAM'S
Teen Fiction"Abang!!" Suatu kebahagiaan bagi mereka berenam karena berhasil mengerjai adeknya. The William's? Ya mereka 7 bersaudara dari keluarga William yang setiap harinya berantem mulu kerjaannya. Dengan segala tingkah mereka, keunikan mereka, persaudaraan...