30. END!

1.2K 86 4
                                        

Setelah pemakaman selesai, kini semua orang sudah meninggalkan tempat pemakaman kecuali semua abang dan dokter pribadi keluarganya.

Mereka semua kini menatap nisan dengan ukiran nama 'Rakha Danendra Putra William' dengan sendu. Mereka semua tidak menyangka akan kehilangan adek bungsunya secepat ini. Ini bener-bener kabar yang sebenarnya ga mau mereka dengar. Tapi mau gimana lagi ini semua udah takdir. Kita semua cuma bisa sabar, tabah, dan ikhlas.

"Dek, maafin kita karena lalai jagain kamu dan berakhir kamu kayak gini. Seandainya kita jagain kamu tadi malam, kamu ga bakal pergi ninggalin kita semua. Maaf belum bisa jadi abang yang berguna buat kamu, kita berharap kamu tenang disana dek." ucap Kiesha lirih sembari mengusap nisan yang terdapat ukiran nama sang adek.

"Dek, kalau boleh jujur abang belum siap buat kehilangan kamu. Kejadian ini begitu tiba-tiba yang membuat kita kehilangan kamu gitu aja tanpa bisa berbuat apa-apa. Maaf gara-gara kita kamu jadi kayak gini. Kamu yang tenang ya disana, walaupun kamu udah ga disini sama kita, tapi ingat nama kamu akan tetap ada di hati kita." kata Rizwan dengan menahan tangisnya.

"Dek, kalau bisa abang pengen kamu balik lagi sama kita, main sama kita, cerita sama kita, dan satu lagi abang pengen kamu manja lagi sama kita, tapi Abang tau itu ga mungkin terjadi lagi. Abang pengen kamu jadi adek Abang lagi di masa yang akan datang. Dek tenang disana ya, abang janji abang akan berusaha ikhlasin kamu perlahan." ucap Rey sembari berusaha untuk tidak terisak.

"Dek, makasih udah jadi adek kita. Kita bersyukur punya adek kayak kamu. Makasih udah warnai hidup kita. Dengan adanya kamu kita ngerasa utuh, walaupun ga ada papa sama mama. Tapi sekarang kita sedang ngerasa kehilangan sosok pelengkap di hidup kita yang tidak lain kamu dek. Dek maaf kita ga ada disamping kamu saat terakhir kalinya kamu disini. Maaf...." ujar Rassya sendu.

"Makasih udah jadi adek yang baik selama ini. Dek tau ga baru satu hari aja abang udah kangen sama kamu bagaimana dengan hari-hari berikutnya, abang ga tau gimana nanti hehe. Dek, kamu disana pasti belum tenang ya karena kita semua belum bisa mengikhlaskan kamu, pasti kamu sekarang lagi sedih ya maafin kita ya. Tapi sebisa mungkin abang akan berusaha ikhlasin kamu, ga cuma Abang tapi kita semua." ucap Fateh dengan senyum paksa.

"Dek hiks hiks maaf gue cengeng, terserah lu mau mengejek gue kayak gimana intinya gue sayang lu, gue ga mau kehilangan lu tapi gue tau gue ga bisa apa-apa. Gue bego banget hiks harusnya gue dan lainnya ga ninggalin lu dirumah sakit sendirian. Maafin kita dek, maaf udah lalai buat jagain lu. Abang ga tau kalau kejadiannya bakal kayak gini hiks maaf maafin kita. Abang pengen kamu balik sama kita hiks Abang belum siap kehilangan kamu, ini terlalu cepat hiks hiks...t-tapi mau ga mau abang harus ikhlasin kamu biar kamu ga sedih lagi disana, Abang janji akan berusaha ikhlasin kamu biar kamu tenang disana." ucap Afan sembari terisak.

"Hei adek kesayangan kita semua, pasti kamu disana udah ketemu mamah sama papah abang ya...abang titip salam ya buat mereka, bilangin abang kangen sama mereka, bilangin juga kalau mereka harus menjaga adek disana karena kita udah ga bisa jagain adeknya lagi. Abang harap kamu nemuin bahagia kamu disana. Sebenernya abang ga siap kehilangan orang yang abang sayang untuk kesekian kalinya tapi apa boleh buat ini semua takdir yang ga bisa Abang ubah. Jadi mau ga mau abang harus ikhlas. Pokoknya makasih udah jadi adek abang, adek kita semua, tenang disana ya dek. Kita semua sayang sama kamu." ucap Zayyan dengan menahan isakan tangisnya.

"Selamat tinggal and love you my little brother." ucap mereka semua serempak kemudian menunduk menyembunyikan tangis mereka yang pecah diikuti dengan hujan yang mulai turun menandakan bahwa langit ikut menangis untuk kepergian sosok yang paling mereka sayang dan jaga selama ini.

"Selamat tinggal anak baik, semoga kamu tenang ya disana." gumam sang dokter.

"Hei udah ya, kita pulang sekarang." lanjutnya sembari melihat mereka dengan sendu.

Ia menepuk punggung mereka satu persatu untuk menguatkan.

"Ayo pulang, hujan loh nanti kalian sakit."

"Iya om." ucap mereka dengan lesu.

***
"Kiesha?"

"Iya om kenapa?"

"Ini om ada sesuatu buat kalian, kemarin om temuin ini di laci kamar rawat Rakha."

"Surat?"

"Iya itu surat untuk kamu sama adek-adek kamu, dan mama papa kalian. Om yakin Rakha nulis sebelum kejadian itu terjadi, adek kalian pasti udah punya feeling ga enak sebelumnya."

"Makasih om

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Makasih om." ucapnya sembari menerima surat tersebut.

"Yaudah kalau gitu om balik ke rumah sakit dulu, kamu baik-baik ya sama adek-adek kamu."

"Iya om, makasih udah temenin kita selagi orang tua kita ga ada."

"Iya santai aja, udah om balik dulu. Jangan terlarut dalam kesedihan ya, jaga kesehatan tubuh kalian." ucapnya sembari menepuk pundak si sulung.

"Terutama kamu Afan, om ga mau lihat kamu drop karena kejadian ini." lanjutnya sembari mengusap surai hitam Afan.

"Hmm."

Kemudian sang dokter pun pergi meninggalkan mereka semua yang masih larut dalam kesedihan.

"Mau baca suratnya sekarang?" tanya Kiesha memecah keheningan.

Semua adeknya dengan kompak menggeleng.

"Why?"

"Please, jangan sekarang..." lirih Afan.

"Kita tunggu papa sama mama baru kita buka suratnya bareng-bareng." sahut Rey.

"Oke kalau itu mau kalian, sekarang kalian istirahat ya. Abang ga mau kalian sakit."

"Bang..." panggil Afan yang membuat semuanya menoleh ke arahnya.

"Kenapa dek?"

"Afan pengen kita semua tidur dikamar Rakha, boleh?" tanya Afan dengan sendu.

Kiesha tersenyum mendengar permintaan itu lali ia mengangguk.

"Boleh, ayo kita ke kamar Rakha."

Akhirnya mereka semua dengan senang hati menyetujui permintaan Afan. Mereka pergi menuju ke kamar si bungsu dan tidur bersama di sana.

Dari sudut ruangan terlihat sosok laki-laki dengan cahaya yang mengelilinginya tengah tersenyum melihat itu.

"Makasih dan selamat tinggal semuanya."













































































































































END!
Terimakasih semuanya yang udah mau sempetin baca cerita aku🤗
Maaf kalau endingnya ga sesuai
ekspektasi😭
Kalau kepo sama isi suratnya
tunggu part depan ya
Itu nanti akan masuk ke extra part
See you guys....

06-03-24

THE WILLIAM'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang